Sayyid Muhammad bin Yusuf as-Sanusi al-Hasani at-Tilmisani alias Imam Sanusi (1428-1490 M), merupakan ulama besar dan Waliyullah penulis kitab Ummul Barahin. Ia masyhur sebagai ulama peletak dasar 20 Sifat Wajib Allah.
Sayyid As-Sanusi ulama besar yang sangat familiar bagi kalangan santri dan kiai Nusantara, khususnya di lingkup Pondok Pesantren. Popularitas Sayyid as-Sanusi terbukti dengan banyaknya nama “Sanusi” yang dipakai masyarakat Nusantara hingga hari ini.
Sayyid As-Sanusi merupakan ulama besar sekaligus Waliyullah yang dikenal memiliki kemampuan multidisipliner: muhaddits, mutakalllim, manthiq, muqri’, dan pakar berbagai keilmuan lainnya.
Karya Sayyid As-Sanusi cukup banyak. Namun yang paling terkenal adalah Kitab Ummul Barahin (Al-Risalah al-Sanusiyah). Sebuah kitab yang sangat masyhur dan mendapat banyak perhatian dari para ulama setelahnya.
Dalam kitab itu, beliau menetapkan sifat wajib bagi Allah sebanyak 20 sifat. Lalu dari 20 sifat itu, dibagi menjadi 4 macam sifat. Yaitu; nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah. Beliau juga menetapkan 20 sifat sebagai lawan dari sifat wajib Allah, dan menetapkan pula 1 sifat ja’iz bagi Allah.
Sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20 itu ialah wujud, qidam, baqa, mukhalafah li al-hawadist, qiyam bi nafsih, wahdaniyah, qudrah, iradah, ‘ilm, hayah, sama’, bashar, kalam, qadir, murid, alim, hayy, sami’, bashir, dan mutakallim.
Untuk diketahui, substansi sifat wajib Allah telah menjadi diskursus para ulama Aswaja dalam rentang sejarah sejak masa Abu al-Hasan al-Asy’ari (874-936 M) dan Abu Manshur al-Maturidi (852-944 M), Syekh al-Qadhi Abu Bakar al-Baqillani (950-1013 M), hingga Imam Haramain Al Juwaini (1028-1085 M).
Namun, yang merumuskan secara praktis menjadi 20 Sifat Wajib Allah adalah Sayyid as-Sanusi al-Hasani (1428-1490 M). Ini alasan utama kenapa beliau masyhur dikenal sebagai ulama peletak dasar konsep 20 Sifat Wajib Allah.
Biografi Sayyid As-Sanusi
Sayyid as-Sanusi memiliki nama lengkap Muhammad bin Yusuf bin Umar bin Syuaib as-Sanusi al-Maliki al-Hasani at-Tilmisani (1428 -1490 M). Beliau ulama dzuriyah Nabi dari jalur Al Hasani yang berasal dari Negara Maghrib (Maroko).
As-Sanusi merupakan nisbat suatu kabilah di Maroko. Al-Hasani adalah nisbat dzuriyah Nabi Muhammad SAW jalur Hasan. Sementara at-Tilmisani adalah nama tempat lahir beliau di Maroko.
Sayyid As-Sanusi lahir dan tumbuh di tengah lingkungan keluarga yang relijius. Ia menghapal Quran kepada ayahnya sendiri, Sayyid Yusuf as-Sanusi. Ia juga mengaji berbagai macam ilmu pada para ulama di masanya.
Guru-guru Sayyid As-Sanusi
Di antara guru Sayyid As-Sanusi adalah;
Syekh Muhammad bin Tauzat, Syaikh Nashr az-Zawawi, Syarif Abul Hajjaj al-Hasani, Syekh Abu Abdillah al-Habbab, Syekh Muhammad bin Al-’Abbas, Syekh Al-Jallab, dan Syekh Abul Hasan at-Taluti hingga Syekh Ibrahim al-Tazi.
Setelah selesai menimba pendidikan dalam berbagai studi keilmuan. Imam as-Sanusi melanjutkan peran sebagai pengajar, penulis, dan pendidik masyarakat. Dalam mengajar, Sayyid As-Sanusi enggan mengajarkan ilmu-ilmu, kecuali berkaitan dengan akhirat.
Materi yang sering beliau sampikan pada murid-muridnya lebih banyak dalam fan studi Ilmu Hadis, Tafsir, dan Teologi (Aqidah).
Nasehat Sayyid As-Sanusi
Sayyid as-Sanusi berkata: “Tidak ada ilmu-ilmu zahir yang mengantarkan pada makrifat dan muqârabah kepadaAllah selain Ilmu Tauhid, hanya Ilmu Tauhid lah yang dapat menjadi pintu pembuka seluruh ilmu pengetahuan. Ketakwaan seorang hamba kepada Allah akan bertambah sesuai kadar pengetahuan dalam Ilmu Tauhid”.
Salah seorang muridnya, al-Mahalli berkata, “Aku mendengar beliau berkata: ‘Hendaknya manusia berjalan dengan pelan dan melihat depannya, agar tidak menginjak hewan apapun diatas permukaan tanah”. Ketika Sayyid as-Sanusi melihat orang memukul hewan dengan keras, berubahlah raut wajahnya, dan berkata: “Pelanlah wahai orang yang Allah berkahi”.
Sayyid as-Sanusi juga melarang para guru memukul muridnya, al-Mahalli berkata, “Aku pernah mendengar beliau berkata: “Allah Ta’ala mempunyai seratus rahmat, dan tidak ada yang meharapkannya kecuali orang yang bersifat merahmati dan menyayangi seluruh makhluk.”
Karya Sayyid As-Sanusi
Sayyid as-Sanusi ulama produktif yang meninggalkan banyak karya tulis. Di antaranya: Aqîdatu Ahlit-Tauhîd, al-‘Aqidah al-Kubra, Syarhu Ummil-Barahîn, Mukammal Ikmâlil-Ikmal fi Syarhi Shahîhil-Muslim dan kitab Syarhu Shahîhil-Bukhâri.
Murid-murid Sayyid As-Sanusi
Sayyid as-Sanusi memiliki banyak murid yang aktif dalam menyebarkan ilmu dan mempertahankan pemikirannya. Di antara muridnya adalah Ibn Sha’d, Abu al-Qas az-Zawawi, Ibn Ali Madyan, Ibn al-‘Abbas as-Shaghir, Ibn al-Hajj al-Baidari, Yahya bin Muhammad, Muhammad al-Qala’i, Ibrahim al-Judaiji, hingga Ibn Malukah.