Mengenal Law of Detachment, ketika semua hal akan baik-baik saja.
Setiap manusia pasti pernah ngalamin yang namanya cemas, khawatir, gelisah, galau dan apa-apa yang bikin perasaan tidak nyaman hingga pada akhirnya akan berakhir pada overthingking sangat – sangat over sampai yang paling fatal membuat dia depresi.
Dulu, saya pernah juga ngalamin yang namanya overthinking dengan kehidupan saya yang njlimet ini. Mulai dari masalah sekolah, keluarga, karir, dan lain-lain.
Pernah sempat berada di fase, buat ke sekolah aja ga ada duit bayar angkot alhasil nebeng terus dan bikin di bully se-sekolah karena banyak kurangnya alias lain dari mereka, keluarga dirumah cekcok mulu (sekarang udah cerai si), bingung mikirin mau kerja apaan abis lulus SMA, temen-temen ngelamar sana sini udah cepet langsung keterima, sementara saya? Belum seberuntung teman saya (masa itu).
Stress full pada saat itu.
Tapi tidak lagi ketika saya menerapkan teknik ini. Namanya masih hidup di dunia, pasti ada saja masalah yang dateng. Kalau dulu saya depresi sampai bikin muka jerawatan ga sembuh-sembuh karena masalah satu belum selesai udah ada masalah lagi, sekarang? Saya senyum saja nanggepinnya mah dan jerawat ga ada yang mampir lagi di wajah saya.
Perubahan mulai terjadi kepada diri saya ketika saya membaca tulisan dari buku berjudul Kitab Ilmu Vibrasi karangan Arif Rh. Pada tulisannya, ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik, kehidupannya juga berubah menjadi lebih beruntung dari yang sebelumnya karena menerapkan teknik hukum alam semesta yang salah satunya yang saya mulai terapkan juga adalah Hukum Keterpisahan (The Law of Detachment – selanjutnya saya nyebutnya LoD).
Baru-baru ini, dunia maya sedang viral dengan Hukum Tarik Menarik atau biasa yang kita kenal, mungkin muncul diberanda sosial mediamu juga, yaitu The Law of Attraction.
The Law of Attraction adalah teknik dimana kita bisa mewujudkan / menarik apa yang kita mau untuk hadir dikehidupan kita, bisa cara ditulis (Scripting), diimajinasikan (visualization), dan banyak lagi caranya.
Sementara untuk LoD ini, lebih condong melepaskan atau dalam bahasa jawanya legowo sama apa yang terjadi dalam hidup kita.
Saat ada perbuatan orang lain yang tidak sesuai dengan harapan atau kemauan kita, pertama kali yang akan kita rasakan adalah rasa kecewa, kesal, terus berada dipikiran kita hingga muncul keinginan untuk mengontrol begitu kuat, sehingga membuat mental kewalahan dibuatnya.
LoD adalah pemahaman bahwa kita tidak menngendalikan tindakan orang lain dan harus melepaskan diri kita dari keterikatan dengan sebuah hasil. Ketika kamu mulai melepaskan sesuatu dengan cara ini, maka kamu tidak akan lagi merasakan dorongan untuk terus terobsesi dengan setiap detail dalam hal apapun.
Yaa, berusaha akan selalu kamu lakukan, tapi kamu juga tidak khawatir akan hasil dari usaha kamu karena kamu menyadari bahwa sebenarnya hasil bukan lagi berada diranah mu.
Untuk kamu yang sudah terbiasa terobsesi dengan hasil atau biasa dibilang overthinking, yang selalu ada pikiran “nanti gimana ya hasilnya?”, “Uang buat bayar UKT semester depan darimana?”, dan berbagai pertanyaan yang lain terkait hasil dimasa depan.
Aku minta kamu untuk berhenti melakukan ini, karena ini akan membuatmu merasa tidak aman, ketakutan, cemas, tidak nyaman bukan?
Orang yang berada pada perasaan cemas, akan terus menerus mencoba menguraikan bagaimana perasaan, pemikiran, tindakan seseorang dalam suatu hubungan sampai sedemikian rupa sehingga hal itu membuat orang lain akan menjauh.
Saat kamu mulai praktik LoD ini, kamu akan berfokus pada penyembuhan diri dan memahami bahwa kamu tidak dapat mengubah orang lain atau hal-hal yang sekiranya tidak terlalu bermanfaat bagi kamu. Teknik LoD ini pada akhirnya akan membantu kita untuk terus berfikir secara objektif dan hanya menerima yang terbaik untuk diri kita.
Yang terbaik adalah yang terjadi dalam hidup kita walaupun mungkin bukan yang kamu mau.
Jika kamu tertarik untuk menerapkan hukum ini, maka kamu perlu tahu bahwa dalam penerapan The Lwas of Detachment (LoD) ini :
– ketidak pastian adalah kenyataan
– biarkan orang lain menjadi apa yang mereka inginkan
– biarkan dirimu menjadi apa yang kamu inginkan
– percaya bahwa solusi akan segera muncul
– Jangan memaksakan keadaan.
Butuh waktu kurang lebih 30 hari untuk menjadikan ilmu LoD ini menyatu dalam diri kamu dan menjadi kebiasaan.
Hingga pada akhirnya,
“It’s not what happens to you, but how you react to it that matters.” — Epictetus
Jika kamu tetap tenang dan legowo, maka benar saja kamu akan baik-baik saja secara fisik maupun mental.