Sempalan puisi Mbah Nizar Qabbani kerap jadi debu quotes yang beterbangan di hati pemuja kebucinan.
Selain Mbah Orhan Pamuk, Mbah Nizar Qabbani adalah penulis dan penyair Arab yang karya-karyanya cukup sering saya baca, dulu kala masih kuliah. Jika Mbah Pamuk identik prosa memukau, Mbah Qabbani identik puisi memikat.
Novel-novel Orhan Pamuk selalu melankolis dan dihantui kelegaan yang terselubung. Sementara sempalan puisi dan quotes Nizar Qabbani terasa nostalgis, romantis, dan tragis tapi lucu.
Harus diakui, saya tumbuh di semak belukar rimba kutipan Nizar Qabbani.
Saya masih ingat, dulu saat awal-awal kuliah, tiap kali usai membaca tulisan-tulisan Qabbani, seolah saya merasa Surabaya sudah tak lagi berada di Indonesia. Tapi tempat lain.
Warung-warung di pinggir Jalan Dharmawangsa Surabaya, bisa terasa seperti bangunan kosong di pinggir taman Takiyya Suleimaniah Souq Damaskus, tiap kali saya usai membaca tulisan Nizar Qabbani.
Mbah Nizar Qabbani berbeda dengan Maulana Nazim Haqqani dan Maulana Hisyam Kabbani lho ya. Ingat, ketiga nama itu beda orang. Jadi jangan salah paham. Hehe.
Nizar Qabbani lahir di ibu kota Suriah Damaskus dari keluarga pedagang kelas menengah. Ia lahir pada 1923 dan wafat pada 1998. Ia menempuh pendidikan di Scientific College School Damaskus, dan mempelajari hukum di Universitas Damaskus.
Sejak sekolah, ia memang hobi sekali menulis. Ketika masih pelajar, ia menulis kumpulan puisi pertamanya berjudul Qolat ly Assamaro (The Brunette Told Me), lalu disusul Tufulat Nahd (Childhood of a Breast), kemudian Anti li (You are Mine), dan Samba.
Sempalan-sempalan puisi dan reruntuhan tulisan Qabbani menjadi debu quotes yang beterbangan di tengah-tengah masyarakat pemuja estetika tulisan di Indonesia. Tak terkecuali saya kala itu. wqwq ~
Tulisan-tulisan Qabbani, meski hanya quote pendek, teramat nerobos perasaan, lucu, dan penuh kebucinan. Ya, namanya pembaca muda. Bagi saya, puisi Qabbani amat bucin level brutal, tapi sangat elegan.
Berikut saya kutipkan quotes dari sempalan-sempalan puisi karya beliau yang sudah banyak diterjemah bebas. Sebuah quotes yang membuat saya berkata: Mbah Nizar Qabbani adalah salah satu penyair bucin maqam hakekat yang pernah ada.
“Ajari aku cara berjalan di bawah rintik hujan matamu, tapi aku tidak basah”
“Aku belum memberi tahu mereka tentangmu, tapi mereka melihatmu mandi di mataku”
“Aku mencintaimu, di masa yang tak mengenal apa itu cinta”
“Tapi sayang sekali kita datang terlambat. Kita cari mawar cinta, di masa yang tak mengenal apa itu cinta”
“Aku berharap mencintaimu di masa yang berbeda”
“Aku belum memberi tahu mereka tentang kamu, tapi mereka melihatmu dalam tulisanku. Parfum cinta memang tak bisa disembunyikan”
“Yang membuatku sedih: Kau wanita yang ambigu, sedang bahasa hanya satu”
“Sebab cintaku malampaui kata-kata, maka kuputuskan untuk diam”
“Biar aku berkata padamu dengan diam kala kata-kata tak mampu mengungkap yang aku derita”
“Aku ingin menemukan cara untuk mencintaimu tanpa kata-kata”
“Aku tidak ingin engkau cintai sampai mati. Cintai aku hingga hidup!”
“Aku tak bisa melakukan pengawasan
Pada kupu-kupu yang berenang dalam aliran darahku”