Maret menjelang, ada International Women Day (IWD). Selain menyongsong bulan suci Ramadhan, Sunan Ampel Student from Bojonegoro (SASB) helat diskusi menyongsong IWD.
Di hari yang baik, Jum’at (27/02) SASB helat diskusi santai ihwal perempuan. Acara dihelat divisi keilmuan SASB di Warung Kopi Mak’e, depan stadion Letjen H. Soedirman, berlangsung santai dan dialektis.
Jeng Hilda (pegiat FNKSDA Bojonegoro), memantik diskusi dengan sejarah gerakan perempuan dan penindasan yang dialami kaum hawa. Selain itu, dia juga menyinggung kondisi kaum buruh dan petani. Juga persoalan pokok imperialisme plus feodalisme.
Faizul Jamal, ketua pelaksana diskusi mengapresiasi kehadiran kawan-kawan dari beberapa organisasi lain seperti COBS UTM, HIMABO UM, Brawijaya Student from Bojonegoro (BSB), Airlangga Bojonegoro Community (ABC), dan lain sebagainya.
“SASB, ingin memperbanyak forum diskusi di Bojonegoro,” kata Jamal. Mahasiswa prodi Hubungan Internasional UINSA itu berharap semoga kawan-kawan khususnya dari ormada lain juga bisa memperkaya khazanah keilmuan di Bojonegoro dengan menghelat diskusi.
Acara yang dihelat siang hingga sore itu memperoleh hiburan yang tak terbayangkan sebelumnya, iringan musik dari ibu-ibu senam menjadi sedikit mengganggu, dan lain sisi menghibur juga, Nabs, wqwqwq.
Itulah, Nabs. Perihal diskusi yang diselenggarakan divisi keilmuan SASB. Mengingat sekarang berada di bulan Rajab, selain menyongsong International Women Day (IWD), SASB juga menyongsong bulan Ramadhan.