Di akhir Ramadhan, ada Lailatul Qadar. Malam yang perbuatan baik di dalamnya lebih utama dari perbuatan baik selama seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan. Allah memang merahasiakan kapan Lailatul Qadar itu terjadi. Karena itu harus dicari.
Abdulloh Umar, Ketua DPRD Bojonegoro, menganggap misteri waktu terjadinya Lailatul Qodar sebagai motivasi bagi kaum muslim untuk mencarinya. Sebab, di dalamnya terkandung banyak kebaikan.
“Memang misteri. Tapi itu agar kita mau mencari”. Kata Umar (18/4).
Alumni Pesantren Tambak Beras itu menjelaskan, Rasulullah Saw. memerintahkan kita untuk memburu Lailatul Qodar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Karena itu, kita harus hidupkan seluruh malam di bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah dan ketaatan.
“Bisa saja di awal 10 hari terakhir, atau di akhir 10 hari terakhir. Karena itu, kita harus standby dalam kebaikan” imbuh Umar.
Berbagai kebaikan, baik ubudiyah atau muamalah, menurut Umar, memang harus terus diupayakan. Terutama di saat akhir-akhir bulan Ramadhan. Berbuat baik pada sesama, termasuk bersilaturahim, dan menyibukan diri dengan ibadah, harus senantiasa dilakukan.
Umar mengutip sebuah hadist. Rasulullah Saw. pernah bersabda, yang artinya, “Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar (shalat dan berbagai ibadah) dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridla Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang yang telah lalu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
“Intinya, misteri Lailatul Qodar harus jadi motivasi agar kita mencarinya”. Pungkas dia.