Jika pendidik mengetahui perannya dan mengaplikasikan metode yang sesuai, maka menumbuhkan jiwa kreatif, infovatif, dan kompetitif, terhadap peserta didik.
Alat dan metode pendidikan sebuah faktor yang memiliki nilai urgensi agar meningkatnya sumber daya manusia yang unggul dan kompeten supaya mampu bersaing dalam skala global.
Namun, pada dasarnya al-mudarris ahammu min at-thariqah, yaitu seorang pendidik lebih penting daripada sebuah metode dalam belajar.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan adalah sebuah kewajiban yang harus dimulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Hal tersebut yang nantinya dijadikan kunci supaya sebuah pendidikan, khususnya yang berada di Indonesia untuk mampu mengikuti bahkan bersaing pada perkembangan Era Sosial 5.0.
Guna menghadapi era revolusi tersebut, sangat diperlukan sebuah nilai pendidikan yang didalamnya dapat mengubah serta membentuk generasi yang kreatif, inovatif, dan kompetitif.
Harapan tersebut bisa dicapai salah satunya dengan mengoptimalisasikan alat serta metode pendidikan yang diperuntukan sebagai sarana guna menghasilkan sebuah output yang diharapkan. Bahkan mampu mengubah global menjadi lebih baik.
Era Sosial 5.0 tidak lepas dengan pengaplikasian teknologi dan dituntut supaya peserta didik melek akan digital (internet of think). Dalam era ini pula, peran pendidik tidak kalah penting untuk meningkatkan kualitas, terlebih menghasilkan pribadi peserta didik yang kreatif, inovatif, dan kompetitif.
Oleh karena itu, kelebihan yang harus dimiliki pendidik dalam mewujudkan hal tersebut diantaranya sebagai berikut:
Pertama, berteman dengan teknologi. Salah satu tanda perkembangan dunia yang semakin hari semakin maju, salah satunya ditandai oleh kemajuan teknologi.
Supaya manusia tidak terlindas oleh kemajuan teknologi tersebut, maka peran pendidik harus memiliki sebuah kemauan untuk selalu belajar serta menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi terhadap peserta didik.
Dengan adanya hal demikian, peserta didik mampu mengikuti dan menguasai perkembangan teknologi dengan catatan selain memberikan materi yang berbasis teknologi, pendidik juga harus memberikan contoh etika dalam menggunakan teknologi, supaya pembelajaran yang berbasis teknologi berjalan dengan optimal serta peserta didik disamping menguasai materi juga memahami tentang etika berteknologi.
Kedua, kreatif. Dalam hal ini, sebuah kreatifitas dari seorang pendidik sangat diperlukan dalam memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan.
Makna kreatif disini adalah mampu memanfaatkan era sosial dimana ada tiga pokok yang memiliki korelasi pada dunia pendidikan, diantaranya meliputi Internet of Things, Virtual/Augmented Reality, dan Artificial Intelligence.
Ketiga, memiliki selera humor yang baik. Maksudnya dalam menerapkan sebuah materi pelajaran, pendidik juga harus memperhatikan sisi psikologis dalam diri peserta didik.
Mayoritas, seorang pendidik yang memiliki selera humor sering mendapat perhatian tersendiri bagi peserta didik.
Hal ini sangat penting guna membangun hubungan dengan peserta didik supaya pembelajaran dapat tersampaikan dengan maksimal.
Strategi tersebut juga perlu diperhatikan karena dengan menguasai hubungan emosional dengan peserta didik, maka para pendidik akan lebih mudah dalam mengenali peserta didik secara personal, termasuk mengenai cara belajarnya atau mengetahui kendala pribadi yang terkait dengan proses belajar.
Dan hal itu yang akan memudahkan materi pembelajaran tersampaikan dengan optimal.
Oleh karena itu, dengan adanya era sosial 5.0 sendiri membuat cara pandang pada dunia pendidikan berubah. Perubahan yang ditimbulkan bukan hanya cara mengajar, namun tak kalah penting dari itu adalah adanya perubahan dalam cara pendekatan serta penerapan nilai karakter oleh pendidik.
Hal ini perlu dipahami lebih dalam, supaya nilai dari pendidikan sendiri mampu menghasilkan output yang berkualitas yang memiliki jiwa kreatif, inovatif, dan kompetitif.