Generasi Milenial jadi istilah cukup populer di telinga kita. Namun, apakah kita memahami karakteristiknya?
Menurut Haroviz (2012), generasi Milenial atau bisa di sebut generasi Y adalah sekelompok anak-anak muda yang lahir pada awal tahun 1980 hingga awal tahun 2000 an. Mereka memiliki banyak pengaruh yang luar biasa pada bangsa ini.
Maka demi menjaga generasi dengan baik, memahami karakteristik mereka sangat diperlukan. Karena pada saat ini banyak sekali mereka yang kehilangan arah atau bingung akan tujuan hidupnya.
Salah satu paya untuk menjaga karakter baik mereka adalah bisa dengan memberikan dorongan positif dan memotivasi kepada mereka. Namun, kdangkala hal itu tidak menutup kemungkinan itu hanya menjadi alunan nada yang tidak dipedulikan.
Banyak cara untuk memulihkan karakter atau moral mereka. Yang sudah terlanjur, ya sudahlah. Kita perlu merawat dengan kesungguhan kepada yang sangat membutuhkannya dan mempedulikan keinginan mereka.
Memfasilitasi pendidikan yang memadai dan menjaga mental yang mereka punya. Dengan mengapresiai berbagai prestasi yang sudah mereka dapatkan.
Karakter generasi milenial sangatlah liar. Kasarnya mereka berfikir kompleks dangan melihat kehidupan sekitar. Maka dari itu mereka cenderung memiliki sifat sensitif bahkan agresif, dan penghindaran bukan lagi penghindaran, namun upaya penanggulangan dampak negatif dari moderenisasi.
Ketika mendengar “pepatah sedia payung sebelum hujan”. Namun, seperti yang kita lihat modernisasi telah merubah karakter dan cara berfikir mereka. Memahami karakter seseorang bukan hal mudah, seperti mengerti dan memahami mental mereka yang cenderung sensitif dan mudah stres.
Masa remaja adalah masa yang produktif untuk memikirkan masa depan, pendidikan yang perlu dituntaskan, dan pembuktian kepada khalayak sekitar bahwa dia bisa sukses. Mungkin hal itu yang mempengaruhi emosional mereka.
Dengan memahami mereka, menurut sudut pandang dari diri sendiri. Dari pihak orang tua meskinya mengontrol pergaulan, dan memberikan rasa aman dan nyaman dirumahnya. Dan dari diri mereka sendiri harusnya memiliki prinsip dan pendirian yang kuat. Karena, kesadaran dari diri sendiri itu lebih efisien dari pada dorongan orang lain.
Banyak hal yang penting terkait pemahaman karakter remaja. Adapun yang lebih penting yaitu kesehatan mental masa remaja dapat menjadi fase yang paling berisiko untuk mengalami masalah mental. Sebab, remaja harus mengalami berbagai macam perubahan dan tantangan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini juga terjadi saat otak remaja masih terus berkembang.
Maka dari itu, anak-anak membutuhkan kesehatan mental yang baik agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal. Selain itu, mereka juga dapat membangun hubungan yang kuat dengan orang di sekitar mereka, beradaptasi dengan perubahan, serta menghadapi tantangan hidup.
Beberapa alasan lainnya jika kesehatan mental remaja perlu dijaga antara lain, mampu bangkit kembali dari perasaan kecewa dan kesal, merasa lebih bahagia dan positif pada dirinya sendiri dan lebih menikmati hidup, memiliki rasa pencapaian, banyak ikut serta dalam kegiatan sosial dan ampu menjadi bagian dari komunitas.
Selain itu, kesehatan mental pada anak yang terjaga dengan baik juga dapat mendukung kesehatan fisiknya. Hal ini membuatnya menjadi lebih aktif dan sehat.
Sehingga memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan beristirahat yang cukup. Orang tua juga perlu memahami jika anak dengan kesehatan mental yang baik dapat mendukung keberhasilannya saat mendapatkan pendidikan atau bahkan ketika berkarier kelak.
“Semakin modern, gaya hidupnya seseorang akan semakin rasional, karena salah satu ciri manusia modern adalah mempunyai perencanaan dan orientasi sehingga didasarkan pada pola pikir yang rasional”, demikian diungkapkan Dr. Entin Jumantini selaku direktur Pascasarjana UNIKU.
Oleh karena itu Menanamkan pola hidup sederhana harus dilakukan dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, dan peran orang tua sangat penting dalam hal ini karena sebagai contoh bagi anak-anaknya.
Penulis: Mahasiswa Prodi Farmasi dan Anggota UKM Griya Cendekia