Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba

Upacara HSN: Cerita Hadirnya Pasukan Berbaris Dadakan yang Ternyata Kaya Manfaat

Usman Roin by Usman Roin
22/10/2024
in Cecurhatan
Upacara HSN: Cerita Hadirnya Pasukan Berbaris Dadakan yang Ternyata Kaya Manfaat

Hari Santri

Salah satu yang menjadi agenda hari santri nasional (HSN) yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober, adalah peringatan upacara. Hal itu, sebagaimana terlaksana di kampus tempat saya mengabdi.

Civitas akademika yang hadir, selain antusias dan khidmat mengikuti prosesi upacara, juga tidak luput dari aktivitas selfie sebagai bahan update status.

Dari swafoto bersama –dosen dan tenaga kependidikan, menjadi dokumentalis menarik serta informatif untuk dibagikan kepada publik, yang menunjukkan bila keberadaannya ikut hadir memperingati HSN.

Terdapat hal menarik kala momentum upacara tersebut berlangsung dalam amatan saya. Utamanya, “pasukan berbaris dadakan” pada upacara tersebut.

Inisiatif itu terwujud, oleh karena dosen dan tenaga kependidikan ada yang tidak kebagian kursi tempat duduk. Alhasil, lahirlah inisiatif membuat barisan mandiri –dengan berdiri layaknya peserta upacara.

Sama-sama Memanas

Kehadiran pasukan berbaris mandiri –yang diinisiatori Kaprodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) tersebut, hakikatnya menjadi alternatif-kreatif. Yakni, sama-sama ingin merasakan aura menjadi peserta upacara HSN yang rapi dalam berbaris.

Tentu kita mafhum, suasana menjadi peserta upacara manapun akan ada konsekuensi logis kepanasan. Tetapi, oleh karena sama-sama ingin merasakan hangat-panas, munculnyabarisan tersebut semata-mata menginginkan sehat melalui hadirnya sinar matahari pagi.

Apalagi bila kemudian menyimak hasil penelitian Mead (2008) yang berjudul “Benefits of Sunlight: A Bright Spot for Human Healt”, diantara manfaat yang didapat dengan memanas adalah bisa memproduksi vitamin D yang secara fungsional bagus untuk kesehatan tulang. Karena tanpa vitamin D yang cukup, tulang tidak akan terbentuk dengan baik.

Selain menyehatkan tulang pada tubuh, manfaat lain yang didapat juga akan membuat tidur menjadi nyenyak.

Hal ini sangat beralasan berdasar pada riset Higuchi dkk., (2009) berjudul “Less Exposure to Daily Ambient Light in Winter Increases Sensitivity of Melatonin to Light Suppression”, bilamana kita cukup mendapatkan sinar matahari, kadar melatonim akan meningkat. Sehingga hal itu, membantu sekali menyenyakkan tidur kita di malam hari.

Melihat dua fungsi yang saya sampaikan, benang merah perilaku memanas tersebut hakikatnya agar tubuh menjadi sehat. Itulah niat kecil saya bergabung bersama teman-teman yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan sebanyak 14 orang.

Momentum Menarik

Hadirnya pasukan berbaris yang dadakan tersebut, bagi saya menjadi momentum menarik. Keberadaannya menjadi penanda semangat patriotik yang menyala sebagai peserta upacara.

Kalau boleh flashback ke belakang, sebagai pengobat kekangenan kala masih bersekolah, yang kala itu rutin menjadi peserta upacara dan ikut baris berbaris di lapangan.

Hari Santri

Pasukan barisan dadakan –begitu kalau saya sebut, menjadi alternatif kreatif. Secara etimologis dinamakan dadakan, karena pasukan yang berbaris –sebanyak 14 orang, diadakan dan muncul dengan tiba-tiba. Ia lahir dari inisiatif pribadi secara mendadak dan reflektif.

Artinya, tanpa berkeluh kesah –dalam konteks di lapangan, langsung bergerak menempatkan diri jadi bagian kelompok pasukan tambahan peringatan upacara HSN di luar skema dan perhitungan.

Semoga, niat praksis yang terurai melalui sekelumit catatan ini, mendapat ridlo Allah Swt berwujud kesehatan badan serta berkah ikut upacara HSN. Amin ya rabbal ‘alamin.

*Penulis adalah Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri.

Tags: Hari SantriUpacara HSN
Previous Post

Dukung Pemuda Bojonegoro Berwirausaha, WaNur Siapkan Kartu Wirausaha Muda

Next Post

Peringati Hari Santri, Paslon Wahono-Nurul Hadiri Silaturahim di PCNU Bojonegoro

BERITA MENARIK LAINNYA

Serabi, Perhatian Pembangkit Kenangan
Cecurhatan

Serabi, Perhatian Pembangkit Kenangan

21/05/2025
Ekoteologi: Saatnya Belajar dari Pohon
Cecurhatan

Ekoteologi: Saatnya Belajar dari Pohon

20/05/2025
Kubah Jiwa: Mario Rossi dan Syekh Abul Abbas Al Mursyi
Cecurhatan

Kubah Jiwa: Mario Rossi dan Syekh Abul Abbas Al Mursyi

17/05/2025

Anyar Nabs

KOPRI PC PMII Bojonegoro Ajak Generasi Muda Lindungi Anak Dari Penikahan Dini

KOPRI PC PMII Bojonegoro Ajak Generasi Muda Lindungi Anak Dari Penikahan Dini

23/05/2025
Suluk Geobiculta: Kearifan Lokal sebagai Pilar Pendidikan

Suluk Geobiculta: Kearifan Lokal sebagai Pilar Pendidikan

22/05/2025
Serabi, Perhatian Pembangkit Kenangan

Serabi, Perhatian Pembangkit Kenangan

21/05/2025
Ekoteologi: Saatnya Belajar dari Pohon

Ekoteologi: Saatnya Belajar dari Pohon

20/05/2025
  • Home
  • Tentang
  • Aturan Privasi
  • Kirim Konten
  • Penerbit Jurnaba
  • Kontak
No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • JURNAKULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • MANUSKRIP
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • PUBLIKASI
  • JURNAKOLOGI

© Jurnaba.co All Rights Reserved

error: