Bulan Suro dipandang bulan yang cukup sakral. Setidaknya bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hal ghaib dan mistis berkaitan erat dengan masyarakat Indonesia.
Menjelang malam 1 Suro, masyarakat Jawa tak lepas dari suatu budaya. Mencuci pusaka. Pusaka adalah suatu benda yang dianggap sakral. Banyak jenis pusaka di Indonesia. Satu di antaranya adalah Keris. Keris merupakan warisan budaya bangsa.
Tahun baru Islam dan Jawa jatuh pada tanggal yang sama. Tepatnya pada 1 Muharam bagi masyarakat Islam dan 1 Suro bagi masyarakat Jawa. Pasalnya, penanggalan tersebut sama-sama menggunakan gerak semu bulan.
Selain keris, terdapat benda pusaka lainnya. Biasanya, pusaka dipercaya memiliki suatu kekuatan mistis. Hal-hal berbau klenik memang sudah biasa di masyarakat ini. Lalu, apa saja pusaka yang terkenal selain keris? Berikut 5 pusaka yang dipercaya memiliki kekuatan mistis.
1. Merah Delima
Merah delima merupakan sebuah batu yang berwarna merah. Batu ini mampu memancarkan cahaya kemerahan. Bahkan, kekuatan lontaran sinarnya lebih kuat daripada lampu. Biasanya, batu merah delima diuji kekuatannya dengan dicelupkan ke dalam air.
Batu merah delima dipercaya memiliki kekuatan mistis. Kelebihan batu ini adalah mampu meberikan keselamatan pemiliknya dari malapetaka. Sungguh hebat bukan? Namun, konon batu ini sangat susah untuk didapatkan. Kalau pun ada yang menjual, harganya bisa selangit. Itu pun masih cocok-cocokan. Tidak semua batu merah delima bisa digunakan sembarang orang.
2. Bambu Pethuk
Bampu Pethuk adalah bambu yang memiliki keistimewaan. Ruas bambu ini tumbuh berhadap-hadapan atau saling bertemu. Bambu ini dipercaya mampu menarik rejeki atau sebagai penglaris. Biasanya, benda pusaka ini diburu oleh para pedagang atau pebisnis. Jika ingin memilikinya, dibutuhkan biaya yang cukup mahal untuk membelinya.
Bambu Pethuk bisa dicari secara manual, yaitu dengan mencari di hutan bambu. Akan tetapi, cara mendapatkannya dipercaya sangat susah. Biasanya, orang yang ingin mencari harus menyiapkan mental. Misalnya berpuasa, berdoa dan melakukan ritual khusus lainnya. Jika mendapatkan, bambu pethuk tidak bisa langsung digunakan. Butuh ritual khusus untuk membuka energi bambu tersebut.
3. Semar Mesem
Semar Mesem merupakan pusaka yang berbentuk keris. Namun, tidak seperti keris pada umumnya. Keris pusaka ini biasanya berbentuk keris kecil (mini) yang menyerupai tokoh Semar. Ukuran umumnya seukuran jari telunjuk. Lalu, terdapat ukiran motif Jawa atau Islam. Terbuat dari kuningan, besi atau tembaga.
Pusaka ini dipercaya memiliki keuatan untuk menarik jodoh dan meningkatkan daya pikat pada lawan jenis. Selain itu, pusaka ini dipercaya mampu digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Pusaka ini termasuk jenis yang sudah didapatkan. Konon, butuh ritual khusus dan ketahan diri untuk melewati ujian.
4. Kol Buntet
Kol Buntet berasal dari istilah keong buntet atau buntu. Pusaka ini merupakan fosil keong yang terbentuk selama ratusan atau ribuan tahun. Kol buntet dipercaya memiliki kekuatan yang besar. Pasalnya, pusaka ini terbentuk dari fosil yang menyerap energi alam. Menurut mitos, itu menyebabkan adanya kekuatan ghaib. Keunikannya, Kol Buntet bisa bergerak jika disiram dengan air jeruk nipis atau cuka.
Pusaka satu ini mempunyai banyak kegunaan. Mulai dari kekebalan, keselamatan, hingga meningkatkan kewibawaan pemiliknya. Pengasihan dan pagar diri pun bisa. Selain adanya energi alam, Kol Buntet juga berisi khodam. Khodam merupakan makhluk ghaib yang bisa diperintah. Misalnya jin.
5. Wesi Kuning
Wesi Kuning atau Besi Kuning mirip gulungan benang yang padat. Pusaka ini berbentuk seperti kepompong dan berwarna keemasan. Salah satu ujungnya terdapa jarum kecil. Konon, pusaka ini dimiliki oleh penguasa Blambangan, Minak Jinggo. Tokoh tersebut merupakan sosok yang sakti mandraguna.
Wesi Kuning dipercaya memiliki berbagai manfaat. Mulai dari pagar diri, kekebalan, keselamatan dan kewibawaan. Pusaka ini memiliki energi yang besar karena adanya khodam atau jin.
Pusaka-pusaka tersebut merupakan benda keramat. Untuk mendapatkannya tidak bisa sembarangan. Perlu adanya ritual-ritual khusus sebagai syarat. Itu pun masih tergantung keberuntungan. Banyak orang yang mencarinya dengan cara ghaib. Misalnya melakukan penarikan dari alam lain melalui tempat-tempat yang dianggap angker.
Benda tersebut pun banyak diperjual-belikan. Tentu saja harganya sangat tinggi. Benda pusaka tidak bisa ditakar seperti produk pada umumnya. Nilai sejarahnya begitu tinggi. Belum lagi kepercayaan akan manfaatnya. Di luar itu semua, pusaka-pusaka tersebut sangat berharga. Pasalnya, terdapat nilai historis pada kebudayaan Indonesia yang kental dengan keghaiban.