Dunia pendidikan jadi satu ranah yang amat terdampak dari Covid-19. Untuk membangkitkan semangat perjuangan di dunia pendidikan, berikut kami sajikan 5 film yang memberi gambaran lain tentang dunia pendidikan.
Bosan di rumah saja? Tenang, banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan selama berada di rumah. Mulai dari membaca buku, menulis, njungok ndek ngarep tv, sekadar melamun dan sebagainya.
Ngomong-ngomong tentang pendidikan, ada beberapa film yang bisa memberi gambaran lain tentang dunia pendidikan. Setidaknya bisa menjadi obat di tengah kebosanan yang menyerang.
Tentu dalam kegiatan menonton film, terdapat nilai plus dan minusnya. Setidaknya dari proses menonton serta memahami sebuah film, akan memberi ilmu, pengetahuan, pengalaman, dan wawasan. Tidak usah panjang lebar, berikut 5 film yang kiranya memberi gambaran lain tentang dunia pendidikan. Cekidot.
1. 3 Idiots
Merupakan film Bollywood yang disutradarai Vidhu Vinod Chopra. Film dirilis pada 25 Desember 2009 tersebut menceritakan mengenai seorang bocah dari sebuah desa di India yang istimewa sebab memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan kurang mampu secara finansial.
Dalam film tersebut lebih menceritakan mengenai dinamika pendidikan di sebuah perguruan tinggi khususnya fakultas teknik dan dinamika tiga orang dalam jalinan persahabatan, tak jarang dinamika konflik mewarnainya.
Banyak ibrah yang bisa dipetik dari film tersebut misalnya konsep pendidikan yang memberdayakan bukan menekan, pendidikan yang berorientasi pada kualitatif bukan hanya kuantitatif, pendidikan yang bukan hanya berorientasi pada capital dan menuruti permintaan pasar melainkan lebih kepada passion kemudian melakukan pengembangan serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar, dan lain-lain.
2. Laskar Pelangi
Sebuah film garapan sutradara Riri Riza dirilis pada 26 Desember 2008. Film yang diadopsi dari novel karya Andrea Hirata. Novel dengan judul Laskar Pelangi sebagai dasar pengembangan film tersebut juga telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa.
Film yang menceritakan mengenai dinamika pendidikan di desa Gantung, Belitung Timur. Ikal dan kawan-kawan begitu semangat dalam mencari ilmu walau dalam kondisi yang terbatas. Misalnya di sebuah sekolah dalam film tersebut menceritakan mengenai gedung sekolah tempat mereka mencari ilmu dan bersosialisasi yang hampir roboh, tenaga pengajar yang minim, dan sebagainya.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari film tersebut wa bil khusus bagi pembaca yang berada di kondisi yang bisa dikatakan beruntung, seyogianya bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Selain memberikan inspirasi, film tersebut juga merupakan potret pendidikan di Indonesia yang berada di daerah-daerah terpencil.
3. Negeri 5 Menara
Film menceritakan perjalanan Alif yang berasal dari sebuah daerah di Pulau Sumatera, juga kisah kawan-kawannya dalam mencari ilmu dan melakukan pengembangan diri.
Film yang diadopsi dari roman karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan pada tahun 2009 mengisahkan tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda. Mereka sedang ngansu kaweruh di sebuah pondok modern yang berada di Ponorogo, Jawa Timur.
Kalimat man jadda wajada menjadi semangat mereka dalam mewujudkan mimpi. Spirit tersebut diajarkan guru-guru mereka. Walau jauh dari rumah, dan sebenarnya Alif juga beberapa kawan lainnya tidak minat ngansu kaweruh di pondok namun atas do’a dan restu orang tua serta usaha yang sungguh-sunnguh mereka bisa membuka cakrawala dunia dan menginjakkan kaki di beberapa negara.
4. Guru Bangsa: Tjokroaminoto
Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto merupakan salah satu tokoh pergerakan di Indonesia yang nama serta pemikirannya akan tetap abadi walau zaman silih berganti. Tokoh Sarekat Islam (SI) juga menghasilkan karya Islam dan Sosialisme memiliki Julukan Raja (Jawa) Tanpa Mahkota.
Beliau merupakan guru dari beberapa tokoh seperti Bung Karno, Semaun, Hamka, Kartosoewirdjo, Muso, dan lain-lain. Kisah hidupnya digambarkan dalam film Guru Bangsa: Tjokroaminoto.
Banyak ibrah yang bisa kita ambil dari film tersebut antara lain; kebersahajaan Tjokro walau dia merupakan keturunan bangsawan tapi juga bercampur dan memikirkan nasib rakyat kecil dengan tindakan yang nyata, konsep pendidikan di indekos, semangat untuk memerdekakakn bangsa Indonesia dari belenggu penjajah, dan lain-lain.
Konsep pendidikan berbasis di indekos, sekarang banyak kita temui di kota-kota besar. Saksi bisu tempat penggemblengan intelektual berada di Gang Peneleh, Surabaya.
Bangunan yang sekarang telah menjadi bangunan cagar budaya merupakan saksi bisu bagaimana Bung Karno yang dikenal sebagai orator ulung berlatih pidato. Kalimat yang populer dari Tjokro sangatlah banyak, salah satunya, “setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.”
5. Alangkah Lucunya (Negeri Ini)
Merupakan film yang memberikan gambaran lain dalam dunia pendidikan. Film drama komedi satire itu dirilis pada 15 April 2010 yang disutradarai oleh Dedy Mizwar. Tokoh utama bernama Muluk.
Setalah lulus S1, hampir 2 tahun Muluk belum memperoleh pekerjaan yang ia inginkan. Pertemuan dengan pencopet bernama Komet yang terjadi secara tidak sengaja plus tidak disangka-sangka ndilalah membuka peluang kerja bagi Muluk. Komet membawa Muluk ke markas pencopet yang rata-rata masih usia anak-anak.
Muluk membantu mengelola keungan hasil proses pengambilan uang secara tidak halal alias nyopet, namun Muluk berkeinginan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang dimana Muluk bekerja. Bagaimana akhir kisahnya? Sila nabsky mencari beragam informai yang tersebar di dunia maya maupun nyata. Hehehe.
Itu tadi 5 film yang memberi gambaran lain tentang dunia pendidikan. Tentu saja, di luar 5 judul itu, masih sangat banyak film-film lain yang bertema tentang pendidikan. Nabsky boleh membuktikannya.