Sebuah kisah tentang danau yang berada di salah satu universitas terbaik Indonesia. Danau kenangan tanpa “n”. Alirannya bak aliran kenangan dalam jiwa dan raga yang terus melaju.
Siapa yang mau dirinya dijadikan sebagai bahan gurauan, apalagi gurauan di banyak kerumunan orang tentunya semua orang akan malu dan marah ingin memberontak.
Tapi bagaimana jika gurauan itu menjadi kenyataan hehe. Nabs, kalian udah pernah ngalamin belum nih? Buat kalian yang sudah gimana rasanya? Kayak mimpi atau gimana nabs?
Berawal dari gurauan saaya dalam sebuah chat di Whats App (WA) kepada kawan yang tinggal nun jauh di penghujung ibu kota negara. Di mana lagi kalau bukan Jakarta dan sekitarnya.
Guruan yang sebelumnya hanya angan, dan alhamdulillah menjadi kenyataan bermula dari chat WA.
“Boleh gak nih maen kesana?” Tanyaku.
“Pastinya boleh aja kalo mau maen” jawabnya.
“Oke kalo Allah menghendaki” sahutku.
Sepenggal chat yang pernah kuucapkan padanya.
Selang beberapa minggu saja berkesempatan untuk mewakili Organisasiku di Jakarta, hehehe.
Ingat nabs, Setiap waktu adalah kesempatan, Setiap perjalanan tentu memiliki pelajaran dan setiap tempat memiliki kesan pesan singkat yang sulit untuk dilupakan.
Nabs, tentu ini menjadi kesempatan untuk saya bermain ke Bekasi, mengingat jarak yang lumayan dekat dan akses yang mudah menuju daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Mewujudkan perkataan gurauan yang akan jadi kenyataan.
Memang benar adanya perkataan adalah do’a, kini ku bisa berjumpa dengan beliau yang sempat bergurau denganku. Kini ada di depan mataku.
Hal tersebut menjadi pengalaman pertama buat saya karena bisa bertemu dalam gurauan dimana kenangan itu masih hangat dalam ingatan.
Setelah bertemu dan berencana untuk berkunjung di universitas terbaik yang ada di Republik Indonesia (RI), saya dan kawan menyelesaikan keperluan di Jakarta.
Akhirnya di akhir sebelum kembali ke kota pahlawan (Surabaya) kami sepakat untuk bertemu di Universitas Indonesia (UI). Setelah sekian purnama dalam tempo waktu yang tidak lama, Rahma telah menunggu, kami pun berjumpa dan mulai mengelilingi kampus yang besar nan asri.
Di akhir perjalanan menyusuri kampus UI, kami masuk di perpustakan yang estetik dan artistik serta tak lupa mampir di danau Kenanga. Danau dengan pemandangan gedung-gedung tinggi di sekitarnya berlambang kampus Universitas Indonesia.
Baik Nabs, saya memiliki kalimat yang saya yakini sebabagi cheat/password untuk semangat dalam mewujudkan angan, “sejuta mimpi tanpa aksi adalah sejuta kebohongan yang dikumandangkan. Kenangan dalam gurauan, menjadikan kesungguhan dalam mewujudkan untuk jadi kenyatanaan.