Suara pukulan gendang dangdut koplo terdengar. Melalui layar, sosok biduan tampak bergoyang asyik. Menularkan keasyikannya kepada para penumpang. Penumpang pun bergoyang.
Bisa dipastikan, goyangan penumpang bukan akibat irama koplo. Tetapi jelas, itu akibat gerakan bus yang dirasuki gendangan koplo. Tak hanya biduan, badan bus turut berlenggak-lenggok. Minusnya, bus bergoyang tidak sesuai irama.
Dangdut koplo kerap menemani perjalanan di kendaraan umum. Semisal bus antar provinsi. Ketukan gendang koplo sangat ramah di telinga. Menciptakan kosmos perjalanan yang begitu mistik. Menyapu rasa bosan di sepanjang perjalanan.
Seperti lagu Cidro milik Lord Didi Kempot yang galau nan depressif. Bukannya membuat gelap mata, justru adrenalin meningkat. Ketimbang depresi dan gelap mata, mending dijogedi wae. Joged kebahagiaan akan purnanya hati yang mati.
Terlebih saat perjalanan di jalur pantura. Dangdut koplo membawa semangat perlawanan. Perlawanan terhadap keadaan yang kacau akan modernitas. Semangat lokalitas yang mengajak pendengarnya bersuka ria. Berjoged dengan asyik dan penuh gembira.
Tabuhan gendang para ksatria koplo tersebut layak diacungi jempol. Kenikmatannya membuat perjalanan begitu mistik. Bosan dan jenuh tidak terasa hingga sampai tujuan. Malahan, ritme gendang dan lagu masih terngiang-ngiang di kepala.
Bayangkan, bagaimana jika musik progresif metal yang disetel awak bus? Pastinya, goyangan bus tidak selembut dan koplo. Malah, adrenalin supir akan meningkat drastis. Alhasil, bus dipacu dengan cepat dan ugal-ugalan. Apakah perjalanan demikian bisa dinikmati? Jelas berbahaya.
Dangdut koplo memang pilihan tepat. Para awak kendaraan besar ini sangat paham. Terutama dalam menyediakan hiburan di dalam perut armadanya. Terlebih, dangdut koplo bisa dinikmati semua kalangan. Ini termasuk cara memelihara persatuan dan kesatuan. Tak perlu seluas negara, cukup sekotak baja dengan 50-an kursi.
Adanya hiburan membuat nikmat perjalanan. Kenikmatan yang selalu cepat berlalu. Ini membuat perjalanan tidak terasa lama penuh kebosanan. Seperti perjalanan antar kota multidimensi. Seketika berangkat, seketika pula sampai.
Sama halnya bila tidur di sepanjang perjalanan. Lamanya waktu tidak terasa. Toh, musik koplo cukup syahdu sebagai teman tidur. Dangdut koplo adalah musik netral. Gendangannya asyik untuk joged, iramanya syahdu untuk pengantar tidur. Semua bisa menikmati tanpa terkotakkan.
Inilah alasan dangdut koplo sering menjadi playlist di dalam bus. Perjalanan singkat multidimensi yang sangat layak dinikmati. Terutama para penikmat transportasi umum, khususnya bus. Karena, hanya bus kendaraan yang bisa bergoyang di jalanan.