Festival Teater Desember merupakan kegiatan dari mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro. Untuk memperingati Dies Natalis ke 17 UKM Teater Parkir IKIP PGRI Bojonegoro. Event ini memuat tentang kompetisi teater antar pelajar di Bojonegoro. Event ini berlangsung pada tanggal 27-28 Desember 2018.
Festival teater ini merupakan terobosan baru mengenai event kesenian yang dikompetisikan. Menurut Novi, ketua panitia kegiatan, Bojonegoro memang perlu event yang berbau kesenian. Sudah jarang sekali ada event berupa kompetisi bagi pelajar di bidang kesenian.
“Sudah 2 tahun ini kan di Bojonegoro banyak event. Tapi untuk teater sendiri masih belum ada.” kata Novi.
Festival tersebut dilaksanakan di Gedung Auditorium lantai 2 IKIP PGRI Bojonegoro. Event yang berlangsung selama 2 hari tidak hanya ada pementasan teater saja. Selain festival teater, terdapat pula pameran seni lukis, musik akustik, puisi dan bazar.
Penampilan festival teater terlaksana pada hari pertama, yaitu Kamis 27 Desember 2018. Acara kompetisi teater berlangsung mulai dari pukul 09.00 hingga 19.00 wib. Kompetisi teater tersebut diikuti oleh 8 peserta. Peserta tersebut berasal dari kelompok teater SMA/sederajat di Kabupaten Bojonegoro.
Pada hari pertama, pementasan teater sudah selesai. Pengumuman pemenang diumumkan di hari kedua, Jum’at 28 Desember 2018. Hadiah diberikan kepada pemenang berdasarkan beberapa kategori yang ada. Di antaranya adalah Aktor Terbaik, Aktris Terbaik, Peran Pembantu Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulisan Deskripsi Terbaik dan Make Up & Kostum terbaik.
Hari kedua berlangsung mulai pukul 19.00 hingga 22.00 wib. Selain pengumuman pemenang, ada pula acara hiburan lain. Ada penampilan musik dari Pentanot dan Lesung Merana Jaya.
Di hari kedua, terdapat pula sambutan dari Siswo, seorang budayawan dan pegiat teater Bojonegoro. Di acara tersebut, dia juga berperan sebagai ketua juri dari festival teater. Pada sambutannya, Siswo menjelaskan mengenai makna teater.
“Teater merupakan terapi sosial. Teater mampu menyelaraskan kehidupan.” tutur Siswo.
Selain menjelaskan makna teater, Siswo juga memberikan pandangan terkait Festival Teater Desember tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut mempunyai nilai positif. Salah satunya adalah mewadahi para generasi muda dalam berkarya.
“Saya sangat mengapresiasi. Ini luar biasa.” kata Siswo.
Festival Teater Desember berlangsung cukup meriah. Kegiatan tersebut ditutup dengan penampilan dari Lesung Merana Jaya. Lesung Merana Jaya merupakan sekumpulan ibu-ibu yang bernyanyi, menari dan bermusik menggunakan lesung. Lesung berukuran besar dipukul untuk membentuk instrumen musik pengiring.
Tidak hanya Siswo dan para pegiat teater di Bojonegoro. Kita semua juga perlu untuk mengapresiasi. Banyak sekali para pemuda di Bojonegoro yang bisa berprestasi. Hanya saja mereka semua butuh wadah untuk menyalurkan minat dan bakat.
