Memaksa, terpaksa dan terbiasa.
Perputaran roda motor juga berpengaruh pada kehidupan. Jika kau ingin melaju secara cepat. Maka, setelan gas yang kau genggam harus diputar secara paksa.
Begitu juga kehidupan nyata. Jika kamu tidak mamaksanya, apa yang ingin kamu raih. Dapat dipastikan, akan lama. Kehidupan nyata tentu memiliki jalur yang berbeda.
Kehidupanmu tidak akan pernah jauh, dari nyinyiran orang lain. Begini salah, begitu juga salah. Nikmati hidupmu, seraya duduk sambil berandai-andai. Hiraukan orang lain yang mengusikmu.
Perjalanan menuju titik keramaian, yang ada di tengah-tengah kota indah. Menjadi idaman bagi semua orang. Namun, tidak terlalu indah. Tampak seperti rumah biasa. Sebab, kamu sudah sering mengunjunginya.
Menelusuri jalan yang kurang lebar ini. Ada yang aneh dalam perjalanan. Salah satu desa di tempat ini membuatmu takjub. Ketakjuban yang tak asing.
Lebih tepatnya terletak di kabupaten yang konon ‘lumbung pangan dan energi’ ini. Sekiranya tidak perlu saya sebut. Nabsky pasti sudah tahu.
Lahan di Bojonegoro begitu luas dan menggoda. Ya, menggoda para tuan tanah untuk membelinya. Perjalanan menuju titik keramaian sangat indah. Apalagi disuguhi pemandangan sawah yang masih subur.
Yang mengena di benak saya, ketika terpampang tulisan, ‘Jalur evakuasi’ di tengah desa. “Bukanya tulisan semacam itu ada di rumah sakit?” Mungkin, itu adalah icon dari desa tersebut.
Jika diartikan, ‘jalur evakuasi’ sangatlah kurang tepat. Apalagi berada di pinggir jalan. Jalur, yaitu arah atau jalan. Evakuasi adalah pertolongan. Apa yang ditolong di jalan tersebut?
Bisa saja jalur itu adalah jalur tercepat, untuk menuju titik keramaian kota. Walaupun jalurnya berbelok-belok, namun sangat gercep. Cukup dengan berkedip, kamu bisa sampai di titik keramaian.
Kadang dalam hidup, kita pernah jatuh dan pingsan menyaksikan kenyataan. Saat seperti itu, kita butuh dievakuasi. Entah dengan orang lain atau diri sendiri.
Nabs, kamu percaya atau tidak sih? Jika kamu tidak percaya juga tidak apa-apa. Sebab, kamu belum membuktikan sendiri. Silahkan dibuktikan sendiri, ya.
Mencoba jalur pertolongan, adalah hal yang tabu. Begitu juga dengan dirimu. Tapi, kembali lagi dengan memaksa. Karena, memaksa adalah cara yang terbaik untuk diri kita sendiri.
Memaksa, terpaksa, terbiasa. Mungkin itu yang menjadi sebuah motivasi. Untuk terus mencoba. Tanpa adanya mencoba, kamu tidak pernah menemukan kata ‘bisa’. Hal apapun bisa diawali dengan kata ‘mencoba’.
Seperti yang orang-orang katakan. Namun, kamu saja yang tidak sadarkan diri. “Coba dulu siapa tahu bisa.” Nabs, iya toh. Jika kamu memperhatikan hal-hal kecil. Pastinya akan menemukan hal yang sangat takjub. Itupun belum pernah diraba oleh orang lain.