Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Kembali ke Rumah

Ahmad Fuady by Ahmad Fuady
11/01/2021
in Cecurhatan, Headline
Kembali ke Rumah
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Rumah adalah mula dan menuju. Sebagaimana kebahagiaan terletak pada kesadaran tentang dari mana berasal dan ke mana menuju. 

Rumah Nomor 11 bercat hijau dihuni oleh keluarga yang selalu ribut saban waktu, pagi-siang-sore. Selalu tidak pernah kekurangan stok bahan keributan. Bapak, ibu, anak bergiliran menjadi aktor dan musabab keributan.

Andaikan rumah bisa mengungkapkan perasaan, tentu saja ia akan senang jika penghuninya tidak ada di rumah. Rumah jadi damai dan tenang saat kosong.

Lain lagi dengan Rumah Nomor 13, tetangga Nomor 11. Rumah ini dibangun dengan pelan-pelan dan penuh perhatian oleh pemiliknya. Didesain dan direncanakan dengan baik. Hingga akhirnya selesai, lalu kemudian dikontrakkan.

Pemiliknya memiliki lima buah rumah di berbagai tempat. Rumah ini berharap cemas menanti sosok calon penghuni yang mau mengontraknya. Rumah yang merindukan penghuninya.

Rumah yang mangkrak, belum selesai dibangun karena pemiliknya kesulitan pendanaan akibat busnisnya jatuh, adalah Rumah Nomor 15. Pondasi dan separuh dindingnya telah selesai, namun kemudian terhenti.

Rumah ini ditumbuhi pepohonan dannkonon berhantu. Rumah Nomor 15 ini konon dihuni oleh hantu. Rumah berhantu dan menyeramkan.

Tiga paragraf di atas adalah kisah fiksi yang dituliskan oleh Sapardi Djoko Damono dalam cerpennya yang berjudul Rumah-Rumah. Di akhir cerpennya, Sapardi melontarkan pertanyaan: “Apakah Saudara juga malah ikut-ikut menciptakan hantu?”

Pertanyaan reflektif bahwa rumah lebih dari sekadar bangunan fisik, tetapi adalah fungsi dari penghuninya. Rumah dapat menjadi tempat yang dirindukan ataupun sebaliknya karena ulah penghuninya.

Penghuni rumah adalah koefisien utama penyebab rumah menjadi surga atau neraka; tempat bahagia atau derita; bertumbuh atau berkonflik.

Rumah dalam romansa kisah Hamish Daud dan Raisa Andriana, “I make the house,” ungkap Hamish. “Raisa makes the home,” pungkas Arsitek cum pembawa acara My Trip My Adventure itu.

Penghuni rumah bisa dan bebas menentukan model dan bentuk rumah, sebagaimana pula, kita berperan menentukan situasi ruhani isi rumah itu. Penghuni merindukan rumah sebagai tempat berpulang, sebagaimana rumah merindukan kepulangan penghuninya.

** **

Tidak ada satu orang dan institusi di belahan dunia mana pun yang siap dan telah bersiap menghadapi situasi pandemi akibat virus yang bermula dari Kota Wuhan di Cina. Begitu tulis Yuval Noah Harari.

Adaptasi dan perubahan drastis dan mendesak dalam keseluruhan perilaku individu dan institusi secara tertatih-tatih diberlakukan. Dan, rumah menjadi basisnya.

Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. Beraktivitas di rumah, dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Rumah menjadi sangat bertenaga. Dari rumah segalanya dapat dilakukan. Rumah menjadi faktor utama yang membentuk wajah dunia.

Barangkali sebagian kita akan terbelalak bahwa ternyata rumah bisa tampil dengan gagah perkasa di pusaran peradaban modern. Sebagian lainnya barangkali hanya bergumam karena kesadaran lamanya muncul kembali: rumah adalah tempat bertumbuh yang paling utama dan pertama.

Kembali ke rumah. Rumah diciptakan sebagai home, bukan sebatas house. Rumah berkonotasi berdaya dan bertenaga. Rumah tidak dibatasi oleh tampilan, tetapi penampilan penghuninya. Rumah mencipta segalanya, bukan apa adanya. Dari rumah segalanya bermula. Dan kembali.

Kembali ke rumah dengan menghidupkan aktivitas di dalamnya adalah kesadaran penting di tengah situasi genting pandemi. Memfungsikan rumah sebagai hunian yang “hidup” dengan kehadiran fisik manusia-manusia di dalamnya menjadi begitu melankolis, sekaligus dramatis. Melankolis oleh fisik dan psikis manusia di dalamnya, dramatis karena ada faktor luar yang memaksa.

** **

Bumi yang kita tempati adalah rumah bersama manusia seluruh dunia. Kenyamanan dan kedamaian di bumi adalah hasil dari perbuatan manusia sebagai penghuninya. Seluruh manusia tanpa kecuali bertanggung jawab menghidupkan bumi, bukan mematikannya.

Bumi tidaklah bisa hanya dipahami dan didekati dengan pandangan mekanis-eksploitatis fisik sebatas penyedia sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Bumi sebagai rumah bersama adalah hubungan interaksi timbal-balik yang saling memberi. Manusia membutuhkan bumi dan seisinya, sebagaimana bumi membutuhkan sentuhan ekologis dari manusia.

Bumi, dengan demikian, akan menjadi house sekaligus home. Bumi akan berdaya dan bertahan lama. Bumi menjadi hunian layak untuk setiap generasi.

Bumi yang layak bagi setiap generasi adalah kunci bagi keberlangsungan makhluk bernama manusia. Kecukupan dan kelayakan sistem pendukung yang disediakan bumi menentukan nasib peradaban manusia. Kemajuan peradaban hendaknya paralel dengan perawatan bumi.

Kembali ke rumah adalah kesadaran yang penting. Rumah adalah fungsi peradaban. Rumah adalah mula sekaligus menuju. Sebagaimana kebahagiaan terletak pada kesadaran tentang dari mana berasal dan ke mana menuju.

Adakah yang lebih membahgaikan dibandingkan dari peristiwa ini: kita pulang dan kembali ke rumah untuk bertukar kabar, berbalas senyum, dan berdaya bersama, merencanakan segalanya, sehingga mendapatkan energi untuk menuju ke masa serba tak tentu?

Tags: rumahWFH

BERITA MENARIK LAINNYA

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari
Headline

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan
Cecurhatan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah
Cecurhatan

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022

REKOMENDASI

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

14/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022
Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

13/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved