Setan identik musuh anak Adam, terlebih anak Adam yang ahli beribadah. Tapi, setan juga pernah menolong ahli ibadah. Sebuah pertolongan yang amat ganjil dan mencurigakan.
Syahdan, seorang lelaki muda baru saja selesai tadarus Qur’an di dalam masjid. Lelaki muda itu keluar masjid untuk beristirahat dan mencari udara segar, untuk kemudian bertadarus lagi. Sembari merasakan kesegaran udara, dia duduk di bawah tiang.
Seorang lelaki tua bersorban coklat, tiba-tiba mendekatinya lalu berbisik,” wahai anak muda, geserlah tubuhmu dari tempat ini, atau pergilah dari sini.”
“Kenapa saya harus pergi?”
“Tiang ini akan roboh, segera pergi dari sini,” ucap orang tua itu agak lebih kencang, sambil menjauh.
Lelaki muda itu terdiam sebentar. Lalu memandangi tiang tempat dia bersandar. Tak ada kerusakan dan keanehan apapun. Tapi, dia mendengar ucapan orang tua tadi, dan menjauh dari tiang.
Tak berselang lama dari langkah kakinya menjauhi tiang, apa yang diucap orang tua bersorban coklat itu benar-benar terjadi. Tiang tempat lelaki muda bersandar tadi roboh dan bangunan di sekitarnya ikut jatuh.
Beruntung, lelaki muda yang ahli ibadah itu telah menyelamatkan diri. Dia pun bersyukur sekaligus kagum pada sosok orang tua yang telah menyelamatkannya tersebut. Pasti dia seorang Wali, batinnya.
“Jenengan pasti orang hebat, terimakasih telah menyelamatkanku. Kalau boleh tahu, siapa jenengan?” Tanya lelaki muda itu penasaran.
“Aku setan. Seandainya tadi kau tidak pergi dari bawah tiang, niscaya kau akan mati syahid. Karena itu, aku menyelamatkanmu agar kau tak mati dalam keadaan syahid. Sebab melihat anak Adam mati syahid bukanlah cita-cita bangsa setan.”
=============
Selama Ramadhan ini, redaksi Jurnaba.co berupaya menghadirkan kisah-kisah pendek bermuatan hikmah. Semoga bisa jadi kisah yang asyik dibaca sambil menunggu waktu berbuka.