Jelas sekali Yasonna Laoly perlu nyeruput Kopi Dalgona. Matanya harus melek dan pandangannya harus cermat. Kalau bisa kopi hitam yang pahit dan kental. Itu jika lambungnya kuat.
Minuman varian baru bernama Kopi Dalgona muncul baru-baru ini. Kopi racikan ini menjadi viral di lini masa. Tampilannya lucu dan menggoda. Terutama bagi pecinta kopi kekinian.
Melansir Kompas, Kopi Dalgona muncul pertama kali dari sebuah acara TV Korea Selatan. Seorang aktor Korea, Jung Il Woo mencicipi kopi ini saat berada di Macau. Dia teringat dengan permen spons asal Korea. Lalu dia menyebut kopi itu dengan nama Kopi Dalgona.
Kopi racikan ini kemudian terkenal melalui aplikasi Tiktok. Akhirnya, banyak netizen yang menjadikannya sebagai konten. Mulai dari tutorial asli hingga versi komedi yang ngawur. Yang penting konten.
Kopi ini terbuat dari kopi, gula dan sedikit air. Semua bahan tersebut dicampur lalu dikocok hingga berbusa. Setelah itu, tuang di atas es susu. Cukup mudah untuk membuatnya di rumah.
Kopi kocok ini sangat cocok bagi kamu yang #dirumahsaja. Bagus untuk menemani kamu memantau dunia luar dari rumah. Misalnya, berita perkembangan pandemi Corona.
Selain itu, ada juga berita penting yang bisa kamu amati. Tentunya bersama Kopi Dalgona buatan kamu. Misalnya berita tentang kebijakan pembebasan bersayarat narapidana.
Muncul wacana, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly berencana membebaskan nara pidana. Itu termasuk narapidana kasus korupsi.
Itu semua karena ada dua alasan. Pertama, mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Lembaga Permasyarakatan (Lapas). Kedua, kondisi lapas di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Ini karena terjadi over capacity dalam menampung nara pidana (napi).
Sampai sini, sruput dulu dong Kopi Dalgonanya. Sudah? Oke lanjut.
Nah, Pembebasan bersyarat napi ini harus dicermati. Terutama sudut pandang Yasonna. Yasonna menganggap bahwa hanya orang yang tidak menerima pembebasan tersebut adalah orang yang tumpul rasa kemanusiaannya.
“Saya mengatakan hanya orang yang sudah tumpul rasa kemanusiaannya dan yang tidak menghayati sila kedua Pancasila yang tidak menerima pembebasan napi di lapas over kapasitas,” kata Yasonna dikutip dari Antara (5/4).
Lha kok begitu? Yasonna ini jelas butuh Kopi Dalgona agar matanya bisa melek dan cermat. Terlebih untuk langkah dan kebijakan yang diambil. Lagian Kopi Dalgona lebih bersahabat dengan lambung karena pakai susu.
Wacana kebijakan tersebut pun mengundang kontroversi. Awalnya banyak yang tidak setuju. Namun, ada yang harus dicermati. Seperti yang ditulis jurnalis senior Najwa Sihab di postingan akun Instagramnya.
“Secara prinsip alasan ini bisa diterima, kondisi lapas kita memang tidak manusiawi, orang bertumpuk seperti pindang, bahkan tidur bergantian. Tapi alasan ini mengada-ada ketika kita bicara napi koruptor,” tulis Najwa (3/4).
Bentar, sruput lagi dong kopinya. Tawarkan juga ke Yasonna biar tidak ngantuk dan cermat.
Jumlah napi koruptor di Indonesia ada 4.500-an orang. Sedangkan jumpah napi keseluruhan ada 250-an ribu orang. Berarti, napi koruptor hanya berjumlah 1,8 persen dari seluruh napi. Angkanya sangat kecil untuk dikatakan signifikan terhadap pencegahan penularan Covid-19.
Belum lagi, setiap napi koruptor berada dalam satu sel. Tidak berbagi kamar dengan napi lainnya. Jelas mereka tidak perlu physical distancing. Kecil sekali kemungkinan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Dibanding dipulangkan, itu malah beresiko terjadi penularan. Akan bahaya bagi napi koruptor tersebut. Toh selama ini kita sempat tahu, fasilitas di kamar napi koruptor sebanding dengan kemewahan masyarakat Indonesia secara umum. Lebih aman dan nyaman di dalam sel kan?
Sedangkan, para pegiat anti korupsi terus bersuara lantang. Berjuang melawan korupsi di negeri ini. Masyarakat berkomitmen bersama dan mengamanahkan kepada pemerintah. Lha kok muncul yang aneh-aneh dari seorang menteri? Huft.
Jelas sekali Yasonna Laoly perlu nyeruput Kopi Dalgona. Matanya harus melek dan pandangannya harus cermat. Kalau bisa kopi hitam yang pahit dan kental. Itu jika lambungnya kuat.
Kopi Dalgona dengan susu lebih cocok dinikmati bagi kamu-kamu yang mirip Yasonna. Eh, maksudnya yang lambungnya intoleran terhadap makanan dan minuman berasam tinggi. Padahal tubuh harus fokus dan cermat.
Selama masa karantina diri, setiap arah dan langkah pemerintah harus diawasi dan dicermati. Kalau perlu diwaspadai. Kopi Dalgona siap menemani setiap hari, asalkan bikin sendiri.