Berbicara mengenai Food Vlogger Indonesia, nama Matkiding tak bisa dikesampingkan. Sosok Matkiding jadi rajanya penganan pinggir jalan di berbagai daerah di Indonesia. Jauh sebelum kemunculan Food Vlogger Indonesia, Matkiding lebih dulu datang lewat kekonyolannya.
Belakangan ini muncul banyak Food VLogger yang melakukan review kuliner di berbagai daerah Indonesia. Mulai dari Nex Carlos, Ria SW, Mgdalenaf, Ken & Grat, dan masih banyak lagi. Mereka datang dengan gaya khasnya masing-masing.
Namun, ada sosok Food Vlogger Indonesia yang bisa disebut sebagai tetua. Dia adalah Matkiding. Pria yang punya nama asli Amri Wibowo ini memulai perjalanan kulinernya di Youtube sejak 2010 lalu. Jadi, sebelum ramai Food Vlogger di Youtube, Matkiding sudah muncul lebih dulu.
Sudah ada ribuan konten video tentang kuliner Indonesia yang dihasilkan Matkiding. Dari kuliner di sekitaran Jakarta Timur, hingga ke Pulau Sulawesi.
Salah satu ciri khas Matkiding adalah kekonyolan yang ditampilkannya. Bukan karena dia lucu atau mencoba melucu ya, Nabs. Tapi kekonyolan yang muncul dari Matkiding begitu alami tanpa dibuat-buat.
Tak seperti Food Vlogger kebanyakan yang punya konsep pengambilan video dan editing yang matang, Matkiding justru tampil apa adanya. Cuma memegang kamera video dan merekam makanan yang diulas sampai habis. Dari awal memasak, saat makan, hingga piring kosong.
Tak lupa dia selalu mengajak bicara penjual makanan yang sedang didatangai. Dia selalu mengorek informasi dari pedagang yang didatangi. Ke mana membeli bahan-bahan untuk dimasak, pasar langganan, sudah berapa lama berjualan, hingga bertanya tentang hutang para pedagang tersebut. Aneh tapi lucu.
Matkiding tak pernah memilih tempat-tempat yang didatangi. Semua didatangi tanpa terkecuali. Dari restoran vegetarian, hingga pedagang kaki lima. Tapi, Matkiding lebih sering dan lebih senang mendatangi pedagang kaki lima dibanding restoran mahal kekinian.
Menurutnya, para pedagang kaki lima atau pinggir jalan punya andil besar mendukung kehidupan kelas pekerja. Dengan harga yang murah, pedagang kaki lima secara tidak langsung berperan besar dalam mendukung perekonomian mikro dan makro.
“Para pedagang kecil men-support kalangan pekerja dengan harga makanan yang murah. Sehingga para pekerja bisa menghasilkan barang dengan harga murah yang bisa dijangkau,” ujar sosok yang menganut pola hidup Vegetarian tersebut.
Matkiding lebih banyak tampil di balik kamera. Dia punya tim yang khusus diajak mencicipi aneka kuliner Ibukota hingga Nusantara. Salah satunya adalah Almarhum Sudiro atau biasa dipanggil Pak Men. Ada juga Pak Nuzrul sopir taksi yang sering diajak mencicipi aneka kuliner di berbagai tempat.
Meski aneh dan seadanya, Matkiding layak dijadikan sebagai Bapak Food Vlogger Indonesia. Tak bisa dipungkiri jika banyak pedagang makanan kaki lima yang terbantu kehadiran Matkiding dan keanehannya.
Food Vlogger Bojonegoro
Wabah mendokumentasikan kuliner lewat Youtube juga sampai ke Bojonegoro. Dengan konsep yang simple nan sederhana, beberapa pemuda Bojonegoro mencoba mengangkat kuliner Bojonegoro melalui konten video Youtube.
Ada beberapa Food Vlogger lokal Bojonegoro yang mengunggah review kulinernya ke Youtube. Contohnya channel milik Aji Prakoso. Aji beberapa kali membuat review kuliner yang ada di Bojonegoro. Seperti Belut Pondok Salak, Es Cao Bojonegoro, hingga Warung Semok di Kecamatan Temayang.
Ada pula channel Ni2n AAJ yang juga membuat konten video tentang review kuliner khas Bojonegoro. Dengan gaya yang riang gembira, channel Ni2n AAJ mencoba mengulas berbagai tempat makan unik yang ada di Bojonegoro. Dari Bakso Pita Pitu’e hingga Griya Manyung Bojonegoro.
Wabah Food Vlogger lokal ini tentu sangat bagus bagi pariwisata Bojonegoro. Lewat konten video yang diunggah ke Youtube, akan lebih banyak orang yang tahu dan mengenal aneka kuliner khas Bojonegoro.
Ambil contoh Sego Buwuhan yang beberapa waktu lalu sempat memecahkan rekor MURI. Pemkab Bojonegoro memang menjadikan Sego Buwuhan sebagai ikon kuliner Bojonegoro. Pekerjaan Pemkab Bojonegoro dalam mempromosikan Sego Buwuhan bakal lebih mudah dan murah jika memperbanyak konten video di Youtube.
Fenomena Food Vlogger di Indonesia memang tak bisa dibendung lagi ya, Nabs. Tapi, mari ambil positifnya. Semakin banyak Food Vlogger mengulas aneka makanan Nusantara, kuliner lokal Indonesia pun makin berjaya.