Keberhasilan Bojonegoro jadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur 2019 mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi. Kabupaten Bojonegoro mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten atau Kota Peduli Olahraga dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa.
Kabupaten Bojonegoro meraih penghargaan tingkat provinsi Jatim sebagai kabupaten/kota peduli olahraga. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada peringatan Hari Olahraga Nasional Provinsi Jawa Timur XXXVI. Acara tersebut dilangsungkan di Pendopo Ronggosukowati Kabupaten Pamekasan Madura, Senin (16/09/2019).
Penghargaan ini tentu disambut baik oleh Pemkab Bojonegoro. Wakil Bupati, Budi Irawanto yang menerima penghargaan tersebut mengaku senang. Kerja keras Bojonegoro selama ini mendapatkan pengakuan. Bagi Budi Irawanto, ini jadi sebuah motivasi bagi dunia olahraga di Kabupaten Bojonegoro.
“Ini menjadi motivasi bagi Bojonegoro untuk menjadikan olahraga sebagai kebutuhan dam gaya hidup,” tegas Wabup Bojonegoro tersebut usai menerima penghargaan.
Penghargaan yang sama juga diberikan Gubernur kepada Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Gresik. Kabupaten ini dinilai berhasil menjadi tuan rumah pekan olah raga Provinsi Jatim ke-VI 2019. Porprov yang dilangsungkan di empat kota tersebut berlangsung dengan meriah dan kondusif.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga memberikan penghargaan kepada atlet-atlet, pelatih, dan wasit asal Jawa Timur yang dinilai berprestasi. Sosok-sosok di bidang olahraga yang berprestasi di level nasional maupun internasional tersebut mendapat apresiasi langsung dari Pemprov.
Gubernur Khofifah menjelaskan tema “Ayo olahraga, dimana saja, dan kapan saja”, memiliki arti bahwa olahraga itu mudah, tidak hanya dilakukan di lapangan saja, namun bisa dilakukan di manapun dalam kesempatan apapun.
“Pembangunan olah raga tidak hanya semata jasmani, tapi juga rohani juga perlu dibangun, dari desa sampai tingkat nasional,” tegasnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh para pejabat daerah tersebut, Gubernur mengajak seluruh insan Jawa Timur untuk terus bergerak yang ditandai dengan diresmikannya senam SEGER (senang gerak) ciptaannya yang diikuti oleh seluruh peserta di lapangan Pendopo Ronggosukowati.
Kegiatan bertambah semarak dengan permainan-permainan tradisional seperti egrang, dang-dang engkrak, lari sarung, balap bangkiyak, yang diiringan alunan musik tradisional khas Madura.
Penghargaan yang diberikan oleh Pemprov tentunya jangan hanya dijadikan sebagai sebuah seremonial saja. Penghargaan tersebut harus jadi pelecut untuk mengembangkan dunia olahraga di Bojonegoro.
Saatnya kembali melahirkan atlet-atlet tingkat nasional dan dunia. Bojonegoro punya sejarah panjang dalam melahirkan atlet maupun olahragawan berprestasi. Karena itu, Pemerintah Kabupaten harus punya komitmen yang jelas dalam mengembangkan olahraga di Bojonegoro.
Selain membenahi sumber daya manusia, perbaikan sarana dan pra sarana penunjang juga tak bisa dipisahkan begitu saja. Keberadaan gelanggang olahraga atau arena yang representatif juga dibutuhkan. Sehingga, akan tercipta ekosistem baik yang mampu melahirkan atlet-atlet Bojonegoro yang berkualitas.