Bojonegoro punya banyak kuliner, di antaranya ada Pecel Semox.
Pecel seringkali kita jumpai di setiap kota. Bahkan seluruh wilayah yang ada di Indonesia pasti ada warung pecel. Nah di Bojonegoro ada pecel unik. Tentu dengan cita rasa yang maknyus dan harganya sangat terjangkau.
Pecel Semox, bagi kaum yang suka jalan-jalan di Maliogoro (Jl. MH Tamrin) pastinya sangat tahu keberadaan Pecel Semox. Nah, iya Pecel Semox berada di sebelah barat sepanjang Maliogoro. tepat di bawah petunjuk arah warna hijau.
Tentu nama Semox ini tidak bisa ditafsirkan dengan cuma-cuma. Harus ditelisik dengan analisis yang cukup dalam. Mari kita bedah makna ‘Semox’ yang terpampang di gerobak warna hijau itu.
Sore, saat langit Bojonegoro kian mendung. Kami bertiga menuju ke Maliogoro, dengan cuaca agak gerimis. Tentu, perut sudah krucuk-krucuk mulai lapar. Sampai di Pecel Semox, kemudian kami memesan tiga nasi pecel, minuman teh hangat dan es teh menjadi pelengkap.
Pecel Semox tak hanya menjual menu nasi pecel saja. Ada berbagai macam lauk pauk yang disajikan. Mulai, tempe, peyek, dadar, ati ampela, telur puyuh, babat, paru. Nah, dari sekian banyak pelengkap ini tentu rasanya juga nikmat sekali.
Setelah makan selesai, kami bertanya kepada Ibu Ernawati selaku owner dari Pecel Semox ini.
“Bu, kok saget njenengan sukani asma Pecel Semox niku pripun”
“Lha bakule semox je, Mas”
“Hahahahaha”
Tapi saya yakin nama itu adalah pemberian terbaik. Entah orang lain memaknainya seperti apa itu bebas. Menurut saya kata Semox ini sesuai dengan penyajiannya. Nasi pecel ini disajikan dengan media godong jati.
Godong jati yang khas ala Jenogoran ini menjadi sebuah alas makan untuk pecel. Nah pecel jika ditaruh pincukan, tentu bentuknya agak munjung ke atas. Yah mungkin saja yang semox adalah bentuk nasi pecel yang disajikan.
Bukan masalah bakulnya yang semox. Tapi bagaimana penyajiannya yang semox, dan sedap dipandang mata, juga enak ketika dilahap dengan tempe yang baru mentas dari wajan. Apalagi
Kamu tahu nggak, Nabs? Pecel Semox sudah memiliki 3 cabang lho di Kota Bojonegoro ini. Pecel ini sudah beroperasi jualan kurun waktu dua tahun lebih.
“Njenegan pun dangu sadean pecel niki, Bu?”
“Wes hampir dua tahunan, Mas”, Ucap Bu Ernawati sembari menyajikan nasi pecel.
Makan di Pecel Semox tentu kamu bebas memilih tempat duduk ya, Nabs. Di Pecel Semox tak ada tempat duduk pas di Depan Gerobak atau bar seperti warung pada umumnya. Tapi di sana bisa duduk di kursi Taman Maliogoro.
Bebas ingin makan mengadap jalan raya sembari melihat lalu lalang kendaraan. Atau bahkan di bawah kanopi putih agar tidak kehujanan. Dirasa ya kurang enak kalau makan sambil hujan-hujan. Bahkan bisa duduk di bawah lampu. Tapi yo ojo wayah akeh kaper, mengko malah lawuhan kaper, Nabs.
Mungkin cukup jika mendeskripsikan Pecel Semox MH. Tamrin. Jika para penikmati kuliner bisa memberi testimoni pada Pecel Semox lewat Jurnaba. Nah ingin memberii saran dan masukan langsung ke ownernya.
Sekian wassalam jangan lupa ngisi perut. Agar tetap sehat tidak prengat-prengut, wqwqwq.