Makan pagi atau yang sering disebut sarapan merupakan kebiasaan yang penting. Pelajar harus sarapan, sejak dalam pikiran.
Sarapan pagi memang hal yang banyak ditinggalkan para pelajar. Hal ini terbukti dari riset yang dilakukan oleh American Academy of Pediatric yang menyebutkan bahwa 20-30% pelajar meninggalkan kebiasaan sarapan pagi. Nabs, padahal, sarapan pagi merupakan kebiasaan penting terutama bagi seorang pelajar.
Para pelajar meninggalkan kebiasaan baik ini karena berbagai alasan. Diantaranya yakni karena mereka terburu-buru dan takut terlambat datang ke sekolah. Hal ini biasa dilakukan oleh pelajar yang menginjak usia remaja.
Yang biasanya mereka tidur larut malam, baik untuk mengerjakan tugas atau kegiatan lainnya. Oleh karenaitu, mereka terlambat bangun dan akhirnya tergesa-gesa dalam persiapan berangkat sekolah.
Alasan lain, juga bisa dikarenakan mereka malas untuk makan pagi. Mereka seringkali merasa eneg jika makan di pagi hari. Padahal sebenarnya perut dan otak mereka membutuhkan asupan energy untuk dapat bekerja secara maksimal.
Nabs, tidak heran jika perut terasa lapar saat bangun tidur karena selama 6-8 jam (waktu mereka tidur) sehingga saat pagi hari sebelum melakukan aktivitas, mereka membutuhkan sarapan sebagai nutrisi untuk tubuh.
Sarapan pagi memberikan banyak manfaat bagi seseorang khususnya bagi pelajar. Sarapan dapat memberikan energy bagi seseorang sehingga mereka dapat melakukan aktivitas dengan maksimal.
Sedangkan, anak yang terbiasa meninggalkan kebiasaan sarapan pagi, akan terlihat lesu dan letih dalam melakukan aktivitas.
Sarapan pagi juga dapat meningkatkan daya piker dan daya ingat seorang pelajar. Karena dengan sarapan, otak mereka mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga mereka dapat berkonsentrasi dalam belajar.
Ketika seorang siswa dapat berkonsentrasi, maka terjadilah pembelajaran yang maksimal. Nah, hal ini tentu akan meningkatkan prestasi seseorang. Berbeda halnya dengan anak yang meninggalkan kebiasaan sarapan, mereka akan merasa mengantuk dan tidak fokus dalam proses pembelajaran.
Nabs, sarapan juga dapat mencegah anak dari penyakit obesitas. Anak yang tidak terbiasa sarapan, mereka cenderung akan jajan sembarangan. Hal ini dapat menyebabkan tidak terkontrolnya makanan yang dikonsumsi seorang anak. Sehingga menyebabkan obesitas atau penyakit lainnya.
Untuk mendapatkan manfaat sarapan pagi secara utuh, maka kebutuhan keluarga haruslah tercukupi. Karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral yang seimbang, akan memenuhi kebutuhan gizi dan memberikan efek yang positif terhadap perkembangan seseorang.
Apabila memang dirasa sulit untuk menyiapkan berbagai hidangan dengan berbagai macam kebutuhan yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan lemak, maka orang tua bisa menyiapkan salah satu dari kebutuhan tersebut.
Misalnya nasi, roti atau sereal gandum yang merupakan karbohidrat dan berfungsi sebagai sumber tenaga. Bisa juga ditambah dengan susu sebagai protein yang dapat menguatkan tulang dan tubuh.
Kebiasaan sarapan pagi dapat terlaksana apabila seseorang sadar akan banyaknya manfaat sarapan pagi. Orang tua juga sangat berperan terhadap kebiasaan sarapan pagi buah hatinya.
Ketika orang tua membiasakan anak dengan menyiapkan sarapan pagi yang sehat, maka seorang anak akan lebih bersemangat dan berkonsentrasi dalam belajar sehingga prestasi yang gemilang bisa mereka dapatkan.
Penulis merupakan mahasiswa Prodi PAI Unugiri Bojonegoro