September nggak selamanya identik G30S PKI. Yuk mulai kita populerkan G22S Bebas Kendaraan Bermotor sebagai identitas September.
Hari bebas kendaraan bermotor sedunia itu apa sih, rasa-rasanya kok jarang diketahui banyak orang. Setelah mencoba untuk menelusurinya, ternyata ada ceritanya loh.
Jadi tidak muncul secara tiba-tiba seperti dia, setiap peristiwa yang terjadi pasti ada sebab yang melatar belakanginya. Mungkin kita sebenarnya sudah sering ikut-ikutan memperingatinya, misalnya car free day di alun-alun setiap hari minggu.
Yah meskipun hanya ikut-ikutan beruntunglah sudah memperingatinya, daripada tidak sama sekali, hehehe. Kalau sudah pernah ikut-ikutan memperingatinya, kali ini mari kita coba sedikit mengulas tentang sejarahnya. Biar kesannya tidak hanya sekedar ikut-ikutan, atau bahasa kasarnya sekedar gerudukan sana sini, dan terjebak dalam uforia semata.
Hari bebas kendaraan bermotor sebenarnya sudah ada sejak tahun 1973 di Eropa. Menurut sumber yang saya baca, saat itu banyak kegiatan diadakan dengan melakukan penyadaran pada pengendara kendaraan bermotor.
Dengan memberi gambaran bahwa kendaraan bermotor juga menjadi salah satu penyumbang terjadinya polusi udara. Berlanjut pada tahun 1994 bulan Oktober dalam acara Accessible Cities di Toledo, Spanyol, Erick Britton melalui kampanye terstruktur menyampaikan pidato utama terkait proyek tersebut.
Disusul beberapa Negara mendukung dan menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan Hari Bebas Kendaraan bermotor. Misalnya, Negara Islandia, Inggris Raya, dan Prancis pada tahun 1995 melakukan kegiatan yang sama yaitu Konsorsium Hari Bebas Mobil Dunia secara serentak.
Berbeda dengan Belanda, pada tahun 1996 justru terjadi aksi jalanan. Tokohnya bernama Pippi Autoloze Zondag, dia mengorganisir aksi jalanan illegal untuk memblokir jalan dan menghentikan mobil. Setelah itu anak-anak dengan bebas dapat bermain sepatu roda di jalanan. Selain itu juga mengundang para pelukis dan pemusik untuk menampilkan karyanya di jalanan.
Sayangnya agenda tersebut diwarnai dengan aksi pembubaran dan penangkapan oleh aparat kepolisian Belanda. Pippi pun tak kehabisan akal, untuk memperjuangkan hari bebas kendaraan Pippi membentuk kelompok Nasional Belanda.
Kemudian melakukan lobi kepada para politisi sehingga dapat menginspirasi Partai-Partai Nasional di Belanda untuk mengadopsi konsep Car Free Day. Perjuangan pun membuahkan hasil, setelah dua tahun melakukan aksi beberapa kota di Belanda menerapkan Hari Bebas Kendaraan.
Cie-cie, walikota yang dulunya memerintahkan polisi untuk menangkap para aktivis kini bebrbalik arah layaknya seorang Pahlawan karena telah menerapkan hari bebas kendaraan di kota mereka.
Pada tahun 1997 Inggris mulai melakukan kampanye nasional melalui “Asosiasi Transportasi Lingkungan”. Prancis pun tak mau kalah melihat tetangganya, pada tahun 1998 Prancis menyusul dengan mengangkat tema “In Town, Without My Car”.
Hingga akhirnya pada tahun 2000 komisi Eropa melakukan kampanye secara menyeluruh di seluruh Eropa. Dan setelah itu menyebar luas ke seluruh dunia, bahwa pada tanggal 22 September adalah Hari Bebas Kendaraan Sedunia.
Lalu kapan pertama kali hari bebas kendaraan diperingati di Indonesia? Hayo katanya sudah sering ikut-ikutan memperingatinya, masa enggak tau, hehehe.
Hari bebas kendaraan pertama kalinya diperingati di Indonesia pada tahun 2007 bulan September di Jakarta. Kegiatan tersebut diberi nama car free day, yang biasa kita sebut dengan CFD.
Pada saat itu dilakukan penutupan jalan utama Kota Jakarta dari kendaraan bermotor dan mengundang para jalan kaki untuk beraktifitas serta berolahraga di sepanjang jalan utama.
Terjadilah pemandangan yang tidak seperti biasanya, jalanan yang biasanya penuh kendaraan beserta asapnya, kini justru dipenuhi para pejalan kaki. Barulah sejak Mei 2012 Car Free Day diselenggarakan setiap hari minggu mulai pukul 6 hingga 11 di Jakarta, dan diikuti beberapa Kota dan Kabupaten di Indonesia.
Selama ini diakui atau tidak, entah diketahui atau tidak, entah disadari atau tidak bahwa kendaraan bermotor juga menjadi penyumbang polusi udara. Terlebih saat ini maraknya kendaraan bermotor di tengah masyarakat baik itu kendaraan pribadi maupun kendaraan kantor.
Kini hampir setiap rumah pasti ada kendaraan bermotornya, mirisnya bahkan ada yang sampai lebih dari satu. Woy sadar woy, semakin banyak kendaraan yang dimiliki berarti anda semakin banyak pula menyumbang polusi udara. Kalau udara semakin tercemar berarti keselamatan umat manusia di sekitarnya juga sedang terancam.
Kondisi ini diperparah dengan gaya hidup yang berlebihan, kendaraan bermotor yang awal kemunculannya berfungsi untuk mempermudah transportasi manusia.
Kini sedikit demi sedikit agak mulai bergeser, ternyata ada juga sebagian kecil manusia yang menjadikan kendaraan sebagai tolok ukur kualitas hidupnya. Mereka akan menilai orang dari apa yang dikendarainya, hingga akhirnya mereka terjebak untuk berlomba-lomba membeli kendaraan.
Mereka tidak peduli meskipun telah memiliki banyak kendaraan, bukankah siklus yang seperti ini akan menjadikan polusi udara semakin cepat dan semakin tinggi dan semakin tercemar, dan dan apalagi ya? Lanjutin aja sendiri.
Udara kini sudah tak sesejuk dulu lagi, apalagi banyak pohon tumbang yang berada di samping kanan dan kiri jalan. Menurut Pengamat Pohon Tumbang “sebab terjadinya pohon tumbang itu disebakan cuaca yang berubah-ubah, saat musim penghujan tiba kadang angin terlalu kencang menerjang, dan petir tak mau kalah dan ikut-ikutan menyengat”.
Tapi anehnya beberapa waktu lalu pohon yang menghiasi jalanan kota kok tiba-tiba tumbang ya, padahal tak ada angin tak ada petir. Kira-kira siapa ya yang menumbangkannya, yah mungkin sudah menjadi takdir Tuhan. Awas jangan terlalu kritis nanti kamu kena somasi, udah percaya saja bahwa itu adalah takdir Tuhan.
Fenomena kendaraan bermotor yang semakin meningkat tetapi pohon-pohon semakin menipis. Semakin hari semakin tidak menjadi seimbang, artinya semakin hari polusi udara semakin menekan dan semakin mengancam keselamatan umat manusia.
Untuk memperingati Hari Bebas Kendaraan Sedunia ini, tentunya ada banyak cara. Salah satunya mematikan kendaraan selama satu hari, dan menggunakan secukupnya saja, dan mengembalikan kendaraan sesuai dengan fungsinya.
Bisa juga dengan menanam pohon di lahan yang masih kosong agar udara di sekitar juga menjadi sejuk. Yah minimal sambil menikmati kopi terus bermain keyboard laptop untuk menulis dan berbagi tentang informasi seputar Hari Bebas Kendaraan Sedunia.