PMR atau Palang Merah Remaja punya peran penting dalam pengembangan anak muda dalam bidang kemanusiaan, kesehatan dan tanggap bencana. Di Bojonegoro, PMR jadi bagian penting dalam kegiatan ekskul di sekolah-sekolah.
Palang Merah Remaja (PMR) merupakan wadah untuk mengembangkan anggota muda dari Palang Merah Indonesia atau PMI. PMR biasanya jadi kegiatan ekstra kulikuler yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Mungkin, PMR masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Mereka dianggap eksistensinya ketika ada siswa yang pingsan atau sakit saat menjalani upacara bendera hari Senin. Padahal, fungsi dari PMR di sekolah lebih dari itu.
Anggota PMR dididik sedemikian rupa agar bisa jadi contoh bagi teman sebayanya dalam hal kesehatan. Para anggota juga dibina agar punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Bahkan, jiwa leadership juga tertanam dalam jiwa anggota Palang Merah Remaja.
Ada istilah Tri Bhakti PMR yang berisikan tujuan besar yang diusung. Tri Bhakti pertama adalah meningkatkan keterampilan hidup sehat. Kedua, berkarya dan berbakti kepada masyarakat. Serta ketiga, mempererat persahabatan nasional maupun internasional.
Tri Bhakti PMR ini jadi landasan utama para anggotanya. Melalui lingkup sekolah, anggota PMR diajarkan untuk aktif dalam kehidupan bersosial masyarakat.
Kondisi Palang Merah Remaja di Bojonegoro
Di Bojonegoro, ada 100 unit PMR yang tersebar di berbagai sekolah. Baik itu SMP, Mts, SMA, SMK dan MA. Dengan rincian 51 unit PMR Madya dan 49 unit PMR Wira. Jika ditotal jumlah anggotanya mencapai 2 ribu lebih di seluruh Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Sekretaris PMI Bojonegoro, Suko Widodo, anggota PMR punya peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Nantinya, para anggota PMR bisa tulung punggung Palang Merah Indonesia.
“Kami berharap anggota PMR peduli terhadap masalah sosial kemanusiaan dan diharapkan kelak menjadi kader atau tulang punggung PMI,” ujar Suko Widodo.
PMI Bojonegoro juga berperan aktif dalam pembinaan PMR di sekolah-sekolah. Secara rutin dan berkala, PMI Bojonegoro memberikan edukasi dan pengetahuan baru terhadap unit PMR yang ada di Bojonegoro.
Menurut Suko, pengetahuan wajib yang harus didapatkan oleh anggota PMR adalah 7 materi kepalangmerahan. Itu adalah pengetahuan dan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anggota PMR.
“Materinya berupa gerakan kepalangmerahan, kepemimpinan, pertolongan pertama, sanitasi & kesehatan, kesehatan remaja, kesiapsiagaan bencana, dan donor darah sukarela,” tambah Suko.
Lewat 7 materi kepalangmerahan dasar tersebut, anggota PMR yang masih muda diharapkan memiliki kemampuan khusus yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat.
Jadi nih Nabs, jangan dikira PMR itu hanya sekadar kegiatan ekstra kulikuler semata. Lebih dari itu, Palan Merah Remaja merupakan gerakan untuk berkontribusi kepada kehidupan masyarakat. Terutama di bidang kemausiaan dan kesehatan.