Teruslah kau mencari (konten)
Waktu (deadline) akan slalu mengobati
Temukan (ide) semua yang terhenti dalam hidupmu
Official video klip lagu Jalani Mimpi Noah yang dipublis Musica Studios, dibuka dengan Ariel yang sedang mengambil buku lalu menulis. Di sebelahnya, terdapat gitar akustik berwarna coklat. Tampaknya dia sedang menulis lirik.
Uki, sang gitaris yang sudah memutuskan untuk keluar, terlihat berasyik-khusyuk mengulik laptop berlabel apel kroak. Dia, sesekali tampak membenarkan headphone yang menempel di telinga untuk mendengar sesuatu.
Gitaris lainnya, Lukman, mengambil kamera DSLR dari meja dan membidik sesuatu sambil memutar-mutar lensa. Meski saat memegang kamera kedua tangannya terlihat kaku, setidaknya ada gambar yang berhasil dia ambil.
Sedangkan sang keyboardis, David, seperti membolak-balik lembaran buku. Dalam video klip ini, dia tampak indie sekali. Selain memakai kemeja flanel, keberadaan secangkir kopi juga memperkental simbol senja dan indie.
Apa yang dilakukan para personil Noah beserta seperangkat alat yang tampak dalam video tersebut, sepintas mengingatkan saya pada kegiatan para budak digital a.k.a anak-anak start-up dalam bekerja. Iya, mereka sedang membikin konten.
Bagi saya, itu sebuah upaya beradaptasi pada zaman yang amat luar biasa rapi sekali. Di tengah gempuran geliat digital dan musik indie, mereka mampu menginternalisasi substansi so called digital dan indie ke dalam diri mereka.
Jika kamu punya kuota atau kebetulan sedang berada di warkop berWi-Fi, coba cek video klip Kukatakan dengan Indah yang rilis pada 2004 silam. Meski berjarak hampir 13 tahun, Jalani Mimpi dan Kukatakan dengan Indah seolah tak terlalu berubah.
Ariel tetap terlihat sebagai sosok Chairil Anwar yang sering terlihat menulis syair. Dalam dua lagu tersebut, apa yang dilakukan Ariel sama. Berdekatan dengan buku, menulis dan memeluk gitar sambil sesekali genjrang-genjreng.
Saya kira, sejak dulu hingga saat ini, Ariel tetap terlihat selalu muram-muram so called indie. Itu pula yang membuat saya, saat masih sekolah setara SMA dulu, mengira jika nama lengkap Ariel adalah Chariel Anwar atau Ariel Anwar. Wqwq
Ada banyak hal yang tak berubah dari musik Peterpan, Noah maupun Ariel. Yakni, sederhana dan magis. Nada-nada chord gitar C-G-Am yang memanjakan jari anak SMA yang sedang belajar main gitar dan lirik-lirik sederhana namun puitis.
Menurut saya, selain Sheila On 7, Padi, atau Ada Band (nama-nama itu akan diulas di tulisan berbeda), Peterpan adalah band amat-mainstream-populer Indonesia yang memiliki kekhasan sekaligus kepekaan pada lirik. Anak-anak yang punya DNA sastrawi, tentu sangat mampu merasakannya.
Dulu, saya sempat heran, bagaimana bisa Ariel mampu konsisten menciptakan lirik yang amat sederhana dan puitis. Bahkan, sering memakai bahasa kiasan yang membingungkan seperti Di Balik Awan atau Kota Mati.
Ternyata, itu terjadi karena kecintaan Ariel pada Sastra. Ariel diketahui sangat mengagumi karya-karya Kahlil Gibran. Bait puisi begitu terasa kala kita mendengarkan lagu-lagu ciptaan Ariel. Meski, mayoritas sering ilfil hanya karena ia dikemas secara ngepop.
Ariel yang mengklaim suka membaca dan menulis sejak kecil, tak hanya terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya, tapi juga keberadaan buku dan bolpoin yang ada di dekatnya. Sejak 2004 (Ku katakan dengan Indah) hingga 2017 (Jalani Mimpi).
Saya sempat berpikir, Ariel atau Chariel Anwar itu memang layak dijadikan duta baca atau duta menulis Indonesia. Barangkali lho ya.
Kembali ke Jalani Mimpi. Karena lagu ini booming di zaman Coworking Space dan senja-kopi-dan-mulas, video clipnya pun terlihat sangat freelance sekali, alih-alih pekerja kantoran. Karena itu, pantas-pantas saja jika lagu ini dijadikan teman kala memikirkan konten.
Teruslah kau mencari (konten)~
Waktu (deadline) akan slalu mengobati~
Temukan (ide) semua yang terhenti dalam hidupmu~
Tak perlu kau sesali
Hidup kan membuatmu memahami
Coba untuk tetap berdiri
Jalani mimpi
Berdiri dan menjalani mimpi adalah kata dan frasa yang identik dengan awak start-up. Mereka yang berupaya berdiri pada idealisme mimpi yang rentan ambruk, tapi tak ambruk-ambruk karena selalu terobati oleh waktu.