Tanpa empati, mustahil seseorang mengenal toleransi.
Dunia bukanlah desa global yang di dukung oleh misi, tetapi sebuah desa dimana orang – orang dari berbagai budaya bekerja dengan damai di negara –negara selain tanah air mereka.
Selama tahun 1990-an, seteah perang teluk di Timur Tengah, banyak orang Pakistan harus pulang setelah bertugas di negara – negara Timur Tengah. Konflik ini menimbulkan rasa tidak aman pada benak orang Pakistan dan orang – orang dari negara lain yang tinggal di Timur Tengah.
Toleransi merupakan kebijakan yang paling baik ditempatkan dalam moral. Dengan kata lain, merupakan kewajiban moral yang melibatkan rasa hormat terhadap orang lain serta saling menghormati dan pertimbangan orang-orang.
Toleransi diantara orang – orang memungkinkan klaim keyakinan, nilai, dan gagasan yang saling bertentangan untuk hidup berdampingan.
Masyarakat yang toleran merupakan masyarakat yang tidak memiliki rasa tidak aman atau menimbulkan keragauan diri. Saling memahami, berbagi dan peduli, dan menerima sudut pandang orang lain sangat penting untuk menumbuhkan pola pikir toleransi.
Pada intinya terletak pada pembinaan rasa saling menghormati dan pengertian antara semua warga dan lembaga. Namun, hal tersebut mewakili lebih dari itu.
Toleransi adalah blok bangunan fundamental dari pertumbuhan dan kemakmuran di dunia yang semakin mengglobal. Tanpanya, kita tidak akan mendapatkan keuntungan dari peluang yang dapat diberikan oleh keragaman bagi warga dan masyarakat.
Orang yang berempati peka terhadap pikiran, perasaan, dan pengalaman dari orang lain. Mereka mampu menempatkan diri pada posisi orang lain atau dapat memahami bagaimana rasanya diperlakukan tidak adil.
Menempatkan diri pada posisi orang lain merupakan inti dari toleransi.
Penelitian menunjukkan bahwa orang- orang dari segala usia termasuk anak – anak memiliki rasa keadilan dan empati terhadap orang lain yang memiliki perbedaan seperti, warna kulit, budaya dan keyakinan.
Harus ada toleransi dan penerimaan orang lain, tidak peduli budaya atau agama apa yang mewakili mereka. Benih yang menghasilkan toleransi, penerimaan, dan wawasan luas harus ditaburkan dengan kerendahan hati, kepercayaan, dan keyakinan agar toleransi tertanam dalam masyarakat dan gaya hidup .
Dengan toleransi juga akan menumbuhkan rasa saling menghargai satu sama lain untuk menerima suatu perbedaan. Tanpa empati, mustahil seseorang mengenal toleransi.