Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Saya Jomblo dan Baik-baik Saja

Moh Faisal Adi Saputra by Moh Faisal Adi Saputra
December 23, 2019
in Cecurhatan
Saya Jomblo dan Baik-baik Saja
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Selamat pagi calon jodohku, hari ini saya jomblo dan baik-baik saja. Ini semua demi kamu dan aku di episode hidup yang lebih menentramkan, kelak.

Kata jomblo lahir dari Bahasa Sunda: jomlo, atau bisa diartikan pria atau wanita yang sendirian. Dalam rangka mempermudah ucapan dan memperkaya khazanah ragam berbahasa, ia biasa disebut jomblo.

Berbicara tentang status jomblo, di lingkaran pertemanan saya, masih banyak yang menyandang status jomblo ketimbang punya pasangan, ini sesuai survei sederhana yang saya rasakan. Termasuk saya sendiri.

Saya baru saja menyandang status jomblo. Penyebabnya, intervensi pihak ketiga. Kejadian itu bermula saat manusia laknatulove me-lobby pacar saya dengan teknik memberi garansi kemewahan.

Karena pacar (yang sekarang jadi mantan) saya konon selalu benar dan labil dalam mengambil keputusan, hubungan saya chaos dan masa depan saya bersamanya pun pupus di tengah jalan. Apakah saya marah? Tentu, marah tapi tidak lama.

Saya marah karena dia kebangetan labilnya. Cuma diiming-imingi kemewahan sesaat saja kok ya mau. Padahal, kalau saya mau, saya bisa dengan mudah memewahkan diri saya melalui warisan orang tua, hanya untuk memanjakan dia. Tapi saya tak pilih jalan itu.

Saya ingin menjadi lelaki matang yang tak dimatangkan oleh warisan orang tua. Tapi matang karena upaya, karena belajar, dan karena proses kemandirian. Tak seperti lelaki laknatulove yang merebut pacar saya, hanya bermodal warisan orang tua. Ia tampak matang di luar saja.

Saya bisa menjelaskan konsep matang tidak matang ini sepanjang 15 paragraf utuh. Tapi saya tak mau terbawa emosi. Saya tak mau marah. Saya tak mau marah karena kemarahan mampu mengurangi kesabaran dan kedewasaan plus ketampanan saya.

Saya tak marah karena saya tahu, segala yang dibangun berdasar kemewahan sesaat, ambrol pada waktunya dan tak akan pernah bertahan lama. Karena itu, saya bersyukur sang pencipta menunjukkan itu semua sejak awal. Jalan saya masih panjang. Sepanjang potensi hidup dan jodoh yang akan saya temui di kemudian hari.

Kadang saya berpikir, saya beruntung jadi jomblo saat ini. Banyak efek positif yang saya rasakan. Pertama, kehidupan saya lebih luwes ketimbang terikat undang-undang atau semacam komitmen khusus yang telah dibuat oleh mantan saya.

Salah satu contoh komitmen yang menyebalkan ialah ketika ia menyuruh saya harus tidur di bawah jam 12 malam. Sialnya, ketika mau tidur, saya selalu ditertawakan bantal dan guling.

Kedua, saya lebih bisa ngirit dibanding saat menjalin hubungan dengannya. Ya meskipun di kantong saya belum ada pemasukan dari pihak manapun, setidaknya saya bisa meminimalisir defisit yang dianggarkan ibu saya.

Curhat seriusnya udah ya. Sekarang saya mau curhat yang nggak serius.

Eh, benarkah status jomblo mempengaruhi perekonomian negara? Itulah pertanyaan yang menjadi perdebatan antara saya dan teman satu kos saya. Waktu itu kami mau tidur di tempat kos, karena kecapekan habis kuliah.

Teman saya berpendapat, jomblo tidak akan mempengaruhi perekonomian di sebuah negara, “Sekarang gini, apa hubungannya jomblo dengan perekonomian coy, jomblo itu cuma proses perpecahan dua hati yang tidak bisa diisolasi lagi.” katanya sembari meledek.

Tapi saya beda pendapat dengannya. Mungkin dipicu suhu saat itu yang panas dan kipas kos-kosan yang kebetulan sudah bobrok dan tidak bisa bergeleng-geleng lagi, otomatis tensi darah saya bisa dianalogikan seperti air yang semula dingin berubah ke suhu 100 derajat celcius.

Saya pun langsung menyanggah pendapatnya: jomblo sangat berpengaruh pada perekonomian negara. Jomblo tak ada penyemangatnya, sehingga malas. Sikap malas tentu mengganggu produktivitas. Semakin banyak jomblo, berdampak pada dunia industri yang melempem.

Akhirnya, kami berdua menyepakati bahwa jomblo memang berdampak positif karena hemat. Dan sikap hemat ini bagus demi kemajuan sebuah negara. Sebab pendapatan perkapita penduduknya tidak digunakan untuk hura-hura.

Tapi, jomblo buruk karena ia memicu rasa malas dan rasa malas membuat orang jadi tidak produktif. Sikap tidak produktif ini berbahaya bagi sebuah negara karena jelas menyia-nyiakan potensi sumber daya apa saja.

Baiklah. Saat ini saya memang jomblo dan saya tak bersedih karena saya tahu, jodoh saya kelak lebih baik dari mantan pacar saya yang kemarin. Pacar itu merepotkan, tapi jodoh tidak pernah merepotkan. Pacar hanya melihat kematangan dari sisi luar, kalau jodoh melihat kematangan dari sisi luar dan dalam.

Selamat pagi calon jodohku, hari ini aku baik-baik saja, demi menemui kamu. Aku tak akan jadi pemarah hanya karena ditinggalkan mantan pacarku. Mantan pacarku tak berdampak apa-apa bagi kematanganku. Mantan pacarku tak mengurangi kemuliaanku sebagai seorang lelaki. Ingat, itu semua demi kamu dan aku di episode yang lebih menentramkan, kelak.

Tags: dewasaJomblomatang

BERITA MENARIK LAINNYA

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan
Cecurhatan

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

February 26, 2021
Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory
Cecurhatan

Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory

February 25, 2021
Propaganda Bahagia ala Sekolah Guratjaga
Cecurhatan

Propaganda Bahagia ala Sekolah Guratjaga

February 23, 2021

REKOMENDASI

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

February 26, 2021
Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory

Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory

February 25, 2021
Maklumat Kelas Literasi Jurnaba

Maklumat Kelas Literasi Jurnaba

February 24, 2021
Propaganda Bahagia ala Sekolah Guratjaga

Propaganda Bahagia ala Sekolah Guratjaga

February 23, 2021
Jalur Evakuasi dan Kemampuan Memaksa Diri Sendiri

Jalur Evakuasi dan Kemampuan Memaksa Diri Sendiri

February 23, 2021
Over Optimistis Itu Buruk

Over Optimistis Itu Buruk

February 22, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved