Widodo seorang remaja dari daerah Bojonegoro bagian timur lebih tepatnya Desa Bogangin Kecamatan Sumberjo. Seorang yang berpawakan panjang kali lebar lengkap dengan rambut ikalnya.
Lahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara membuatnya hidup menjadi remaja yang harus mampu hidup mandiri sejak dini. Widodo muda sempat hampir putus sekolah karena ingin kerja. Bukan karena masalah financial melainkan ia memiliki pemikaran yang lain dari anak se umurannya.
Namun semesta tidak mendukung, berkat kekuatan ikatan yang kuat antara anak dan ibu. Teryata dia juga memiliki hati mungil yang mudah tersentuh. Sehingga iapun tak sanggup menolak permintaan dari sang ibu untuk tetap melanjutkan sekolahnya.
Semasa sekolah Widodo muda bisa dibilang murid yang sedikit nakal. Ia mampu membuat gurunya sedikit menggunakan otot dalam menghadapi tingkah lakunya yang lain dari anak se Umurannya. Dibalik kenakalannya ia juga memiliki prestasi yang patut diapresiasi.
Memiliki anugrah suka bicara cukup membekalinya untuk menjadi penyiar radio di sekolahannya. Jadi tak heran jika bertemu denganya agak sedikit risih dan terngiang-ngiang karena mendengar suaranya yang merdu. Tidak hanya dalam keadaan sadar saja suarannya itu terdengar dalam keadaan tidak sadar juga.
Suaranya yang merdu berawal dari kecintaanya dengan dunia sholawat. Mulai dari ikut komunitas satu ke komunitas sholawat lainya. Berkat anugrah dan bakat dari lahirnya ia mampu mudah berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya dari daerah satu ke daerah lainnya dalam dunia sholawat.
Dibalik kecintaanya terhadap dunia sholawat teryata ia juga sangat suka dengan dunia supranatural. Selain dibekali anugrah dan bakat dari lahir yang suka ngomong ia juga memiliki bakat terpendam dalam dunia supranatural.
Bakat terpendamnya muncul saat dia duduk di bangku Sekolah dasar. Saat itu ia sedang sakit karena harus menahan rindu yang sangat berat terhadap bapaknya. Sehingga membuatnya harus menetap seminggu di rumah sakit. Hari demi hari dia. Lalui di rumah sakit dengan mimpi yang lain dari anak se umurannya.
Tak lama sosok yang dirindukan akhirnya pulang dari perantuannya. Sosok yang mewariskan bakat terpendam dalam dunia supranatural, ya siapa lagi kalau bukan bapaknya. Widodo pun sembuh tak lama paska kepulangannya.
Hari demi hari Widodo lalui dengan melihat yang tidak bisa dilihat oleh anak se umurannya. Dia mulai terbiasa oleh semua itu, sehingga mampu menguasai dan mengontrol bakat terpendamnya tersebut.
Bakat terpendamnya tersebut malah menjadi hobi. Seiring berjalanya waktu membuat dia semakin penasaran akan hal yang baru dikehidupannya. banyak yang ia jumpai mulai dari ada yang kepala tanpa tubuh sampai tubuh yang tanpa kepala.
Mempunyai anugrah yang suka ngomong menjadikan dia berbeda dari anak se umurannya yang mempunyai bakat terpendam dalam dunia supranatural. Dia lebih aktif dan mendapatkan teman yang sama dengannya.
Komunitas Alam Ghoib pun dibentuk bersama teman-temannya. Mulai dari daerah satu ke daerah lainnya dia telusuri bersama. Dia dan teman-temannyapun sanggup memasukan makhluk ke tubuh mereka.
Tidak hanya mencari informasi dengan memasukan makhluk ke tubuhnya. Dia dan teman-temanyapun juga sempat mencari pusaka dalam dunia supranatural. Mulai dari keris,akik dan lain-lain.
Namun, hobinya dalam dunia supranaturalpun tidak berjalan lama. Dia yang sudah tumbuh menjadi remaja dengan melalui proses dinamika kehidupan yang sedikit rumitpun akhirnya tobat dari dunia supranatural. Dia berjanji menggunakan bakat terpendamnya hanya untuk membantu orang lain.
