Para penggila sepakbola kerap bingung menentukan siapa yang lebih hebat antara Pele dan Maradona. Namun buat para penggemar NBA tak ada perdebatan seperti itu, karena secara konsensus, mereka sepakat jika pebasket terhebat sepanjang sejarah adalah Michael Jordan.
Pada masa pandemi ini para penggila basket, terutama NBA dimanjakan oleh serial dokumenter tentang Michael Jordan yang berjudul “The Last Dance”. Serial dokumenter yang dibuat khusus oleh ESPN itu makin menegaskan kehebatan Jordan sebagai seorang pebasket.
Jika para penggila NBA ditanya mengenai siapa pebasket terbaik sepanjang sejarah, hampir bisa dipastikan bahwa Michael Jordan adalah jawabannya. Sosok yang identik dengan nomor 23 tak hanya jadi pebasket terbaik yang pernah lahir di dunia, tapi juga jadi ikon global.
Apa yang menyebabkan Michael Jordan diberi predikat sebagai GOAT (Greatest of All Time)? Berikut ini adalah beberapa alasannya.
1. Bergelimang Trofi
Sepanjang karirnya di NBA, Michael Jordan sukses mendapatkan 6 trofi juara NBA. Hebatnya lagi, keenam trofi itu didapatkan secara back to back (1991, 1992, 1993) dan (1996, 1997, 1998). Praktis, tahun 90-an jadi milik Michael Jordan.
Tentu ada beberapa sosok meraih lebih banyak cincin gelar daripada Jordan. Sebut saja Bill Russel memenangi 11 cincin NBA pada tahun 60-an. Namun Jordan dianggap lebih istimewa karena di eranya, NBA lebih kompetitif. Di era 90-an, Jordan harus bersaing dengan tim dan pebasket legendaris.
2. Punya Catatan Individu yang Sulit Disamai
Sepanjang karirnya, Jordan mencatatkan statistik yang luar biasa. Dia membukukan rata-rata 30 point per laganya. Itu adalah catatan yang akan sangat sulit disamai oleh pebasket lain. Dan perlu diingat bahwa di era Jordan sangat sulit mencetak angka dibandingkan era sekarang.
Dulu, seorang pebasket NBA tak cuma mengandalkan skill tapi fisik. Pasalnya, para pemain bertahan kadang berlaku sangat kasar. Di era yang sulit tersebut, Jordan dengan mudahnya mencetak 30, 40, 50 hingga 60 poin. Banyak yang menyebut jika Jordan tampil di era sekarang, dia mampu mencetak rata-rata 50 poin per laga.
3. Menyerang dan Bertahan Sama Baiknya
Jika berbicara lebih teknis, Jordan adalah sosok Two Way Player terbaik di NBA. Secara sederhana, Two Way Player adalah sebutan bagi pebasket yang tampil sama baiknya saat menyerang dan bertahan. Di masa sekarang, sulit menemukan pemain yang sama bagusnya saat mencetak angka dan menjaga lawan.
Keahlian Jordan dalam mencetak poin atau angka tak perlu diragukan. Bagaimana dengan kualitasnya saat bertahan? Kemampuan bertahan Jordan memang jarang dibicarakan. Padahal, dari statistik bisa dilihat bagaimana kehebatan MJ. Untuk seorang Shooting Guard, MJ merupakan pemain bertahan jempolan.
4. Bergelimang Rekor Individu
Tak hanya kaya akan trofi dengan tim, Jordan juga bergelimang rekor individu. Dia jadi satu-satunya pemain yang mampu meraih total 11 gelar MVP (Final MVP dan MVP Reguler). Ketika Bulls menang secara back to back di final NBA, gelar Final MVP selalu jadi miliknya.
Rekor-rekor impresif lain yang jadi milik Jordan hingga saat ini adalah top skor NBA sebanyak 10 kali, juara Slam Dunk Contest 2 kali, hingga jadi All Star Game MVP sebanyak 3 kali. Ini adalah sekelumit dari deretan rekor lain yang dimiliki oleh Michael Jordan.
5. Mengenalkan NBA ke Pasar Global
Jasa Michael Jordan terhadap NBA sangatlah besar. Dia jadi sosok yang ikut mengerek popularitas NBA seperti sekarang ini. Melalui penampilannya di film Space Jam, brand sepatu Air Jordan, hingga berbagai iklan yang bibintanginya, Jordan jadi pebasket paling populer sepanjang sejarah.
Jordan juga sukses mengenalkan NBA ke berbagai negara. Perkembangan olahraga basket di beberapa negara tak bisa dilepaskan begitu saja dari sosok Michael Jordan. Dia jadi ikon global yang membawa perubahan besar.
Itu tadi Nabs, beberapa alasan sederhana kenapa Michael Jordan layak disebut sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah. Di masa depan, mungkin saja tak ada yang mampu menyaingi dan menyamai kehebatan Jordan. MJ yang terhebat. No debat!