Setiap tempat memiliki fungsi dan kesan tersendiri. Dan 7 tempat di Bojonegoro ini, konon jadi pintu gerbang yang bisa dilintasi untuk jalan-jalan berkeliling dunia. Berikut laporannya.
Setiap ruang punya pintu. Setiap tujuan punya jalan untuk menuju. Begitulah, beberapa lokasi yang ada di Bojonegoro ini konon menjadi semacam kosmos yang bisa mengantar manusia ke berbagai macam tempat lain di dunia.
Memang benar, tempat ini bak nirwana bagi orang-orang yang telah jatuh cinta dengan benda mati nan setia menemani di kala suka maupun duka. Buku atau kitab namanya.
Kalau di Surabaya, kamu tidak asing dengan Kampung Ilmu yang berada di Jalan Semarang. Di daerah Ibu Kota ada Pasar Kwitang. Keberadaan tempat-tempat itu menggambarkan adanya pintu gerbang lintas dimensi di tempat tersebut.
Mungkin kamu tidak asing dengan ungkapan banyak jalan menuju Roma. Salah satunya bisa dilakukan dengan buku, dengan membacanya, pintu gerbang dunia terbuka.
Meski anehnya, ada orang yang belum pernah baca buku, tapi sudah berani merampas dan mengkafir-kafirkan buku hanya dari baca cover aja. Anggap saja, mereka yang suka kayak gitu itu kurang ngopi dan mainnya kurang jeruu.
Oke, berikut 7 tempat yang konon menjadi pintu gerbang dunia yang berada di Bojonegoro.
1. Nusantara
Toko buku legendaris yang berada di Jalan Dr.Cipto. Wong Bojonegoro, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Bojonegoro, mungkin sering mendengar kata itu, bahkan sering lewat juga. Beragam genre buku bisa nabsky dapatkan di toko buku tersebut, juga ada buku-buku karya penulis Bojonegoro.
2. Pojok Pasar Kota
Nabsky mungkin bertanya-tanya dimana tempatnya. Sekitar pojok Pasar Kota Bojonegoro terdapat kios kecil. Bapak-bapak berkacamata dan berkopiah, dengan sabar akan menunjukkan buku-buku yang kamu cari. Di tempat itu, kamu bakal dipersilahkan membaca terlebih dahulu.
Novel, buku mata pelajaran, buku perkuliahan, dan jenis-jenis buku yang lain tersedia di kios kecil yang berada di Pojok Pasar Kota. Harga yang ditawarkan lebih murah dibanding dengan toko buku lain di Bojonegoro.
3. Togamas
Tempat untuk membuka jendela dunia yang satu ini sangat strategis. Berada di Kota Bojonegoro. Toko buku yang berada di Jalan Panglima Sudirman (Pangsud) juga menjual alat tulis kantor, baju, dan sebagainya. Masalah diskon jangan ditanyakan, karena terdapat beberapa diskon yang ditawarkan. Beragam jenis buku bisa nabsky peroleh, misalnya buku sejarah, filsafat, kedokteran, ilmu hukum, sosiologi, ekonomi, politik, sastra, buku anak-anak, parenting, dan lain-lain.
4. Barik Lana
Bagi Kang dan Ning santri maupun bagi siapapun yang butuh referensi kitab. Di Bojonegoro, terdapat toko kitab yaitu Barik Lana. Toko kitab yang beralamatkan di Jalan Gajah Mada, Desa Sukorejo. Toko kitab yang berada di pinggir jalan raya itu, sangat mudah dituju. Kitab-kitab terbitan dari berbagai pesantren juga tersedia, misalnya Lirboyo Press. Jika ingin tahu lebih banyak tentang Barik Lana, bisa cari ulasannya di Mbah Google atau langsung saja meluncur ke sana.
5. Toko Buku Bojonegoro
Berada di Jalan Kyai Mojo, Mojo Kampung, Kec. Bojonegoro. Jika kawan-kawan pelajar, mungkin sangat cocok sebab di tempat itu menjual buku-buku terbitan Intan Pariwara.
Misal kamu ingin bernostalgia zaman sekolah boleh juga, sebab buku Intan Pariwara serupa kawan sejati di kala ujian nasional menjelang, hahaha. Namun Intan Pariwara juga menerbitakan beragam jenis buku mulai dari buku mata pelajaran dan buku-buku penunjang proses pembelajaran yang lain.
6. Perpustakaan Daerah Bojonegoro
Berada dalam naungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bojonegoro. Perpustakaan Daerah (Perpusda) berada di Jalan Patimura, Kecamatan Bojonegoro. Beragam jenis buku tersedia di sana. Mulai dari buku karya penulis Bojonegoro, buku tentang Sejarah Bojonegoro, buku referensi perkuliahan, dan lain-lain.
Nabsky juga bisa membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) di sana. Lantai bawah, diisi oleh koleksi buku-buku, juga ada petugas perpustakaan, ruang baca khusus, dan sebagainya. Naik ke lantai atas, nabsky akan disambut dengan hamparan yang agak luas untuk membuka jendela dunia dari buku-buku yang tersedia.
7. Gawai
Gawai merupakan kata baku untuk gadget. Yups, perkakas yang sering dibawa setiap orang. Sebagian besar manusia memilikinya. Mengingat di Era Industri 4.0, jangan sampai pengguna menjadi objek atau malah berada di era lain yaitu 0.4 yang menggunakan gawai sebagai aksi kejahatan, menunjukkan eksistensi dengan hanya sekedar selfie yang melebihi batas wajar, dan lain-lain. Mari hijrah digital, dengan menggunakan gawai sebagai alat penjelajah untuk membuka dunia.
Misalnya mengakses perpustakaan digital yang didalamnya ada e-book dan e-journal, Jurnaba.co yang istiqomah mengabarkan degup kebahagiaan, pesan buku cetak lewat gawai, dan sebagainya. Agar tidak menjadi generasi gumunan, namun menjadi generasi santuy, pembawa perubahan ke arah yang lebih baik, hehehe.