Banyak cerita menarik dari pertadingan antara Persibo Bojonegoro melawan Bumi Wali Tuban, pada Minggu (13/10/2019). Suporter Persibo melakukan segala upaya untuk bisa menonton laga tersebut tanpa menyalahi aturan.
Persibo memang mendapatkan hukuman bertanding tanpa suporter dari Komisi Disiplin PSSI Jawa Timur. Hukuman tersebut membuat Persibo harus bertanding dengan kondisi tribun stadion kosong saat bersua Bumi Wali Tuban dalam lanjutan Liga 3 Jatim 2019.
Tak ingin tim kesayangannya berjuang sendirian, para suporter Persibo tetap datang ke Stadion Letjen H. Sudirman. Namun mereka tak berencana untuk masuk ke stadion. Mereka tahu itu menyalahi aturan dan justru akan memperberat hukuman Persibo.
Oleh karena itu, para suporter mengadakan nonton bareng dengan layar raksasa di halaman depan stadion. Bekerja sama dengan panpel pertandingan, ratusan suporter datang untuk melakukan nobar.
“Kita bekerja sama dengan suporter dan sponsor untuk menyediakan layar lebar untuk nonton bareng pertandingan Persibo,” ujar anggota panpel Persibo, Andri Kusuma.
Sejak jam 2 siang, para suporter sudah mulai berkumpul di area depan stadion. Spanduk dukungan dibentangkan. Bendera raksasa dikibarkan. Saat laga dimulai, nyanyian penyemangat langsung dikumandangkan.
Nyanyian dan teriakan suporter tersebut jadi penyemangat para pemain Persibo. Teriakan mereka terdengar nyaring hingga ke dalam Stadion Letjen H. Sudirman, Bojonegoro.
Ada beberapa momen unik yang terjadi saat laga berlangsung. Sejumlah suporter yang penasaran dengan laga tersebut sempat mencuri-curi kesempatan melihat pertandingan dari sela pintu masuk stadion. Mereka seakan tak puas dengan memandang layar saja.
Meski tak leluasa karena sela pintu yang sangat kecil, mereka tetap bertahan. Beberapa kali mereka memberikan teriakan penyemangat kepada para pemain Persibo Bojonegoro yang sedang berjibaku di atas lapangan.
Bahkan, ada aksi nekat yang dilakukan sejumlah suporter cilik Persibo. Mereka memanjat pohon yang berada di belakang tribun sebelah utara stadion. Dengan cara nangkring di dahan pohon, terlihat 4 anak yang berusia belasan tahun dengan asyiknya menonton pertandingan.
Beberapa kali mereka memberikan teriakan lantang kepada Mariono dkk. Meski cukup berbahaya, aksi keempat bocah tersebut memberi warna tersendiri bagi pertandingan Persibo Bojonegoro vs Bumi Wali.

Segala cara memang bisa dilakukan untuk mendukung tim kebanggaan. Apa yang dilakukan oleh suporter Persibo merupakan bentuk dari rasa cinta yang berapi-api.
Suka cita langsung dirasakan oleh para suporter saat peluit panjang tanda pertandingan selesai dibunyikan. Pasalnya, Persibo berhasil menang dengan cara yang dramatis. Kenangan manis yang disambut dengan rasa syukur dan air mata bahagia.
Dukungan tak kenal lelah dari para suporter ini mendapat apresiasi dari pelatih kepala Persibo, Muhammad Nadhief alias Andik Robot. Saat sesi konfrensi pers usai laga, Andik Robot memuji militansi para suporter.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para suporter yang tetap mendukung tanpa menyalahi aturan. Teriakan mereka dari luar sampai ke telinga pemain. Itu yang kami butuhkan,” ungkap pelatih asal Tuban tersebut.
Hukuman Komdis PSSI tak menyurutkan langkah suporter Persibo untuk tetap mendampingi tim. Meski tak bisa masuk ke stadion, dukungan mereka tetap dirasakan oleh para pemain. Alhasil, di laga tersebut mampu tampil gemilang dan sukses kalahkan Bumi Wali dengan cara dramatis.