Kasus corona di Bojonegoro hingga hari ini masih nihil. Setidaknya belum ada pengumuman dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Meskipun sempat ada desas-desus pasien terindikasi corona dibawa dari RS PKU Kalitidu ke RSUD, namun hal itu ditepis Dinas Kesehatan Bojonegoro. Empat pasien dinyatakan negatif.
Bersyukurlah jika memang Bojonegoro aman. Namun apakah seaman itu? Padahal di Jawa Tengah dan Bali yang mengapit Jawa Timur, kasus corona ini sudah menuju merah. Apalagi Bojonegoro berbatasan dengan Jawa Tengah.
Bojonegoro termasuk beresiko tinggi (high risk). Adanya industri migas yang sedang dibangun melibatkan ribuan orang. Dari ribuan orang ini tidak sedikit yang dari luar daerah. Mereka tinggal menyebar di rumah-rumah kontrakan, kos-kosan, dan sebagian di hotel-hotel di Bojonegoro. Saat libur mereka pulang kampung dari banyak lokasi. Tak terkecuali lokasi yang dinyatakan KLB corona.
Menyikapi ini, Dinas Kesehatan bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro membentuk Tim Satgas Penanggulangan Virus COVID-19 (Corona). Tim yang dipimpin Plt. Kepala Dinas Kesehatan ini mengunjungi beberapa Lapangan Migas. Tapi sayang, kunjungan hanya menyasar pekerja asing.
Kunjungan Tim Satgas Penanggulangan Virus COVID-19 (Corona) Kabupaten Bojonegoro terkesan kurang serius. Masih belum menunjukkan langkah mitigasi yang komprehensif. Kesannya formalitas belaka. Pasalnya, setelah kunjungan, tak ada rekomendasi dan informasi mitigasi yang dipublikasikan.
Di sini kita tidak akan menambah keparnoan masyarakat. Apalagi jadi panik. Tidak. Justru sebalikanya. Kita ingin masyarakat tenang, tidak was-was dan atau saling curiga.
Bayangkan saja. Ketika ada tetangga atau saudara yang pulang kampung, lingkungan jadi curiga. Lalu interaksi jadi canggung. Bahkan malah bisa jadi perselisihan.
Apa yang selama ini dilakukan Bupati? Tentu jelas, mengayomi. Melihat postingan instagramnya selalu ngayemi. Ayeeem rasanya. Soal corona? Belum ada.
Kalau merujuk pada protokol yang diterbitkan Kantor Staf Kepresidenan, seharusnya Bupati membuat tim komunikasi. Di bawah koordinasi langsung dari Bupati, tim ini akan melakukan langkah-langkah agar masyarakat tenang.
Langkah pertama, Pemkab membuka saluran komunikasi dan informasi. Sehingga jika ada yang was-was, ragu, dan bingung, bisa bertanya melalui saluran ini. Atau jika ada indikasi terkena virus, masyarakat bisa langsung lapor agar mendapat penanganan maksimal.
Kedua, Bupati memberikan himbauan dan arahan. Meyakinkan bahwa masyarakat aman, tidak perlu khawatir. Memberi tahu bahwa Pemkab sudah menyiapkan berbagai skenario mitigasi. Mengarahkan masyarakat untuk melakukan hal-hal yang benar.
Ketiga, tim komunikasi datang ke sekolah-sekolah. Beri mereka pengertian. Pahamkan mereka bahwa Bojonegoro aman. Tidak perlu panik atau takut keluar rumah. Juga tidak perlu belanja panik. Kasih tau cara hidup sehat yang bisa mencegah virus.
Tindakan nyata yang telah dilakukan Bupati pagi ini adalah kejutan. Betapa tidak, secara mendadak Car Free Day (CFD) diumumkan tutup setengah 6 pagi. Artinya pada saat itu banyak juga warga jauh seperti dari Baurno dan Padangan sudah datang ke lokasi. Mereka pun tau informasinya dari postingan instagram.
Okelah. Kita dengar pagi ini (15/3/2020) Bupati membuat rapat mendadak untuk ambil sikap soal penyebaran virus corona. Semoga saja menghasilkan tindakan-tindakan nyata. Memberi ketenangan bagi warga.
Nah kita sebagai warga, jangan panik. Melihat perkembangan di televisi kok kayanya mengerikan. Setiap jam selalu bertambah jumlahnya. Bahkan sebarannya sudah jauh.
Wajar sih. Pertama karena covid-19 ini mudah menempel di manusia dan benda. Setelah nempel, kata DR.dr. Budiman Bela, Sp.MK, virus ini bertahan di benda sampai 9 hari! Kedua, orang Indonesia itu tidak hygiene alias jorok. Ketiga, kita itu warga ramah. Senang bersalaman, cipika cipiki, dan bahkan biasa bersentuhan.
Eh tapi kabar baiknya, serangan covid-19 tidak mempan ke semua orang. Orang-orang dengan daya tahan tubuh bagus (imunokompeten) cenderung bisa melawan, tahan terhadap virus ini. Hanya 3 jenis orang yang kemungkinan besar kena dampak virus ini. Mereka adalah orang yang daya tahan tubuhnya turun (imunokompromis), orang yang sedang sakit (underlying disease), dan lansia.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa jaga kesehatan diri dan keluarga. Lakukan pola hidup sehat, pikiran sehat, dan bersosial dengan sehat. Jika ada gejala, dan ragu, maka konsultasikanlah dengan pihak medis. Datang ke puskesmas terdekat, atau langsung ke RSUD.
Satu hal, yang biasanya bikin kita sakit adalah panik dan was-was karena banyak informasi yang nggak jelas. Makanya, jangan mudah termakan berita bohong (hoax). Konfirmasi lah info-info yang diterima kepda pihak-pihak kompeten. Pantau terus berita dari media-media terpercaya. Baik media lokal maupun nasional.
Intinya, sebagai warga Bojonegoro, kita harus tetap kuat. Kasus corona di Bojonegoro masih nihil. Meski begitu, kita harus tetap waspada. Rencana mitigasi yang jelas dan komprehensif. Warga juga jangan panik. Layaknya Ibu Bupati, Dr Hj. Anna Muawwanah, kita harus tetap santuy. Seolah tidak ada yang sedang membahayakan warganya.