Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Anjuran untuk Memasang Telinga

A. Farid Fakih by A. Farid Fakih
September 5, 2019
in Cecurhatan
Anjuran untuk Memasang Telinga
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Sudah seharusnya kita lebih banyak mendengar cerita siapapun yang merasa butuh didengar, ketimbang buru-buru menanggapinya dengan ucapan menyakitkan.

Sebuah artikel berjudul “Depresi” ditulis di blog pribadi sembilan bulan lalu. Sang penulis adalah seorang mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan pascasarjana di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Bandung.

Saya membaca tulisannya tadi pagi, dan bersimpati atas perjuangannya. Dia bercerita, depresi kerap mendera dirinya setiap saat. Sampai pada April 2018, dia datang ke psikolog untuk melakukan konseling.

Dia mengatakan sering merasa sendirian, terutama ketika depresi itu menyerang. Sempat terlintas untuk melompat dari gedung, dan melakukan apa saja untuk mengakhiri hidup. Namun niat itu lenyap setelah memikirkan orang-orang yang menyayanginya.

Singkat cerita, di akhir tulisan, dia berkomitmen untuk membantu orang-orang yang mengalami hal serupa. Terutama dari kalangan terdekat yang dia kenal.

Namun, nampaknya jalan hidup memang tak pernah bisa diduga dengan pasti. Di awal tahun 2019 ini, sang penulis tersebut ditemukan meninggal dunia, dan menurut keterengan polisi, penyebabnya adalah bunuh diri.

**

Saya merasa sulit menuliskan perkara tersebut dengan seksama. Tenaga dan energi rasanya habis begitu saja, manakala membayangkan berada di posisi penulis saat itu. Dan tak ada kata lain, selain, ia memang telah berjuang begitu keras dan semoga saat ini ia merasakan kedamaian di sisi-Nya.

Masalah depresi, kita tahu, nyaris menyerang siapa saja di dunia ini. Menurut data Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) sebagaimana dilansir Detik.com (22/6/2019), sebanyak 15,6 juta penduduk di Indonesia mengalaminya. Dan yang membuat kita sebaiknya menangis, hanya 8 persen saja yang memilih mengobatinya ke kalangan profesional.

Realitas itu menyadarkan bahwa di negeri ini, persoalan kesehatan mental menjadi urusan ke sekian dan biasa saja. Ia kalah pamor dengan pentingnya bagi-bagi jatah kursi untuk menteri dan omong kosong perseteruan politisi.

Tak hanya di situ saja, kecenderungan kita dalam merespon kesehatan mental layak dipertanyakan. Misalnya, mengapa justru sebagian dari kita lebih sering mengasosiasikan urusan kesehatan mental pada tingkat keimanan seseorang?

Dan mengapa alih-alih menyarankan untuk berobat ke kalangan profesional, dengan template yang sama, kita justru lebih gemar merespon masalah tersebut dengan mengucap “ah cuma gitu doang?”.

Setiap tahun diperkirakan 300 juta manusia mengalami depresi. Dan kita layak merasa cemas, sebab World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap 40 detik terjadi kasus bunuh diri yang disebabkan oleh depresi.

**

Tentu saja, tidak mudah untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental. Karena nyaris setiap hari selalu ada masalah yang muncul. Dan kita tidak pernah tahu, seberapa kompleks persoalan yang mendera itu.

Hanya saja, dari sedikit yang saya pahami, ada baiknya kita memasang telinga lebih lebar. Lebih banyak mendengarkan cerita siapapun yang merasa butuh didengar, ketimbang buru-buru menanggapinya dengan ucapan menyakitkan.

Jika mungkin saran kecil itu sulit diterapkan dengan baik, rasanya saya perlu menunjukan sesuatu. Bahwa kita ada untuk mereka adalah untuk menjadi pendengar, bukan menjadi pengkhotbah dengan kata-kata mutiara yang berbahaya. (*)

Tags: DepresiMendengar

BERITA MENARIK LAINNYA

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19
Cecurhatan

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

January 17, 2021
Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika
Cecurhatan

Sisi Lain Obrakan: Pancasila, Indonesia Raya, dan Orang Amerika

January 15, 2021
Kelas Guratjaga dan Hakikat Membaca
Cecurhatan

Kelas Guratjaga dan Hakikat Membaca

January 14, 2021

REKOMENDASI

Sainsiklopedia: Saat Pustaka Bergerak Menuju Istanbul Bienal Turki dan Fakta Menarik Tentangnya (1)

Sainsiklopedia: Saat Pustaka Bergerak Menuju Istanbul Bienal Turki dan Fakta Menarik Tentangnya (1)

January 18, 2021
Melihat Sistem Pendidikan Bojonegoro di Awal Abad ke-20

Melihat Sistem Pendidikan Bojonegoro di Awal Abad ke-20

January 18, 2021
Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

January 17, 2021
Membangun Bangsa dengan Konsep Pendidikan Karakter ala Bung Karno

Membangun Bangsa dengan Konsep Pendidikan Karakter ala Bung Karno

January 17, 2021
Memaknai Pedoman Hidup dan Sistem Sosial Masyarakat Samin Bojonegoro

Memaknai Pedoman Hidup dan Sistem Sosial Masyarakat Samin Bojonegoro

January 16, 2021
Siapa Bilang Berinvestasi Pasti Cuan?

Siapa Bilang Berinvestasi Pasti Cuan?

January 15, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved