Bojonegoro termasuk kota yang turut aktif melestarikan dan mengembangkan budaya leluhur. Salah satunya budaya batik. Pada 29 Desember 2009, Bojonegoro mematenkan 9 motif batik khas Bojonegoro.
Kesembilan motif tersebut, menggambarkan ciri geografis, flora- fauna serta budaya lokal Bojonegoro.
Pada 2013 lalu, Bojonegoro kembali mematenkan 5 motif batik tambahan. Sehingga, total saat ini Bojonegoro memiliki 14 motif batik yang telah dipatenkan.
Aktifnya Bojonegoro dalam mengembangkan budaya batik berdampak positif. Sebab, turut merangsang tumbuhnya UKM dan home industri di Bojonegoro. Khususnya di bidang membatik.
Kristal Jaya Batik. Salah satu home industri terletak di Desa Ringin Tunggal, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Tempat ini berdiri pada Agustus 2017. Hingga saat ini, sudah ada 11 motif batik khas Bojonegoro yang diproduksi.
Ada beberapa teknik yang digunakan pengrajin Kristal Jaya Batik. Mulai dari teknik kelengan, laseman, coletan, rining, gradasi hingga cabutan. Penggunaan teknik tersebut tergantung pada motif dan kualitas yang dibutuhkan.
“Iya, itu tergantung tekniknya. Kalau untuk kelengan bisa 1 hari jadi.” kata Iswatun, pengrajik batik sekaligus pemilik Kristal Jaya Batik.
Iswatun menjelaskan, untuk satu kain batik ukuran 2×1 meter bisa diselesaikan rata-rata selama 2 hari. Harga yang ditawarkan rumah batik ini pun relatif. Kain batik paling murah dijual seharga Rp 70 ribu per lembar. Paling mahal dijual Rp 300 ribu per lembar.
Harga sangat tergantung teknik dan proses pembuatan. Untuk kain dengan harga tinggi, teknik pewarnaan menggunakan proses alam.
Kurang dari satu tahun, Kristal Jaya Batik membuka rumah produksinya sebagai wisata edukasi batik. Tepatnya pada Mei 2018 lalu.
Wisata edukasi batik dibuka dengan menggunakan sistem paket. Mulai dari paket Rp 10 ribu hingga paket Rp 100 ribu. Harga tersebut berlaku per orang.
Kegiatan wisata edukasi ini mulai dari pengetahuan tentang batik khas Bojonegoro dan proses produksi batik. Peserta diajak belajar cara membuat kain batik secara langsung.
“Mulai dari canthing, pewarnaan, water glass, penggodokan, penjemuran hingga hasil jadi.Setelah itu kita kasih label dan bisa dibawa pulang.” tambah Iswatun.
Di rumah produksi Kristal Jaya Batik ini, terdapat pula sebuah galeri. Di situ terdapat gambar terkait jenis dan motif batik khas Bojonegoro. Terdapat pula alat-alat yang digunakan untuk membatik seperti canthing, cap, lilin dan lain sebagainya. Jadi, peserta bisa melihat secara langsung.
“Rata-rata, anak-anak yang berkunjung belum pernah lihat canting, cap, peralatan batik lainnya.” ujarnya.
Selain batik hasil proses belajar, peserta juga mendapat jajanan serta minuman tradisional seperti jamu. Namun, untuk fasilitas tersebut tergantung paket wisata edukasi yang dipilih. Untuk fasilitas lain, di tempat ini juga terdapat lahan untuk bermain. Lahan tersebut bisa digunakan anak-anak untuk permainan tradisional.
Hingga saat ini, wisata edukasi di Kristal Jaya Batik sudah sering dikunjungi. Biasanya, kunjungan dilakukan oleh sekolahan atau kelompok tertentu. Bahkan ada pula peserta wisata edukasi dari perguruan tinggi, bahkan luar kota.