Syekh Ahmad Ar-Rifai alias Imam Rifai (1118 – 1182 M) merupakan ulama besar dan Wali Quthub pendiri Tarekat Rifa’iyyah. Beliau dikenal sebagai satu di antara Quthubul Arba’ah (4 Wali Quthub Dunia). Kemasyhuran ini bukan sekadar klaim golongan melalui dongeng-dongengan, tapi konsensus ilmiah para ulama dari zaman ke zaman.
Imam Ar-Rifai lahir pada 1118 M di Irak. Wafat pada 1182 M di Bukhara. Beliau dzuriyah (keturunan) Nabi Muhammad Saw dari jalur sadah Al Husaini. Nama lengkapnya Abul Abbas Ahmad bin Ali ar-Rifa’i al-Husaini. Beliau seorang faqih Syafi’i dan Ulama Sufi yang berjuluk Syaikh Ath-Tharariq dan Syaikh Al-Kabir.
Nasab Imam Ar-Rifai
Ahmad Ar-Rifa’i bin Ali bin Yahya bin Tsabit bin Hazim Ali bin Ahmad bin Ali bin Hasan bin Rifa’ah bin Mahdi bin Muhammad bin Hasan bin Husein Ar-Ridha bin Ahmad bin Musa Ast-Tsani bin Ibrahim bin Musa Al-Kadzim bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Baqir bin Zainal Abidin bin Husein bin Sayyidina Ali Amirul Mu’minin dengan Sayyidah Fatimah binti Rasulullah SAW.
Penulisan Seri Wali Quthub Dunia ini bertujuan memperkenalkan generasi muda pada figur Wali Quthub yang diakui secara ilmiah dan konsensus dari zaman ke zaman. Sehingga tak mudah terbuai pada kisah-kisah hiperbolis yang sering meng-Quthub-quthubkan tokoh tertentu, hanya karena kebanggaan pribadi.
Baca Juga: Biografi Sayyid Abdul Qodir Jailani, Seri Wali Quthub Pendiri Thoriqoh Mu’tabaroh (1)
Dalam kitab Qiladah al-Jawahir, Syekh Abu al-Huda al-Khalidi ash-Shayyadi mengemukakan terdapat empat Wali Kutub tertinggi yang menjadi poros ilmu tarekat dan hakikat sepanjang masa, yaitu Syekh Abdul Qodir al-Jilani, Syekh Ahmad ar-Rifa’i, Syekh Ahmad al-Badawi dan Syekh Ibrahim ad-Dasuqi.
Dalam jajaran Quthubul Arba’ah, Sayyid Ar-Rifai dikenal sebagai Wali Quthub kedua setelah Sayyid Abdul Qodir Jailani. Beliau Wali Quthub nan kisah karomahnya banyak dikisahkan. Yang menceritakan pun bukan mubaligh biasa, tapi kitab ulama besar seperti Imam Ad-Dzahabi, Imam Suyuthi, dan lain sebagainya. Kisah-kisah tentang hikmah dan karomah Sayyid Ar-Rifai, sangat banyak diceritakan sampai kini.
Sayyid Ar-Rifai sosok Wali Quthub yang menjadi guru bagi Wali-wali Quthub berikutnya. Selain itu, kedekatannya pada berbagai lapisan masyarakat, membuat Sayyid Ar-Rifa’i memiliki banyak julukan. Di antaranya: Syaikhul-Tharariq, Syaikhul-Kabir, hingga Abal Aytam (bapak anak yatim dan orang-orang miskin).
Sayyid Ar-Rifai merupakan pendiri thoriqoh mu’tabaroh yang dikenal dengan Thoriqoh Rifaiyyah. Dalam dunia tasawuf, thoriqoh merupakan jalan yang ditempuh seorang hamba menuju ridha Allah. Mu’tabaroh adalah thoriqoh yang masyhur dan diakui secara konsensus ilmiah, memiliki sambungan sanad (mata rantai) sampai Rasulullah SAW.
Beliau Wali Besar yang memiliki banyak karomah. Namun terlepas dari banyaknya karomah yang melekat, satu hal yang harus dipahami, beliau sosok ulama intelektual. Mengalami proses tarbiyah (pembelajaran), memiliki banyak karya ilmiah, dan memiliki banyak santri-santri ilahiyah.
Masa Belajar Sayyid Ar-Rifai
Sejak kecil, Sayyid Ar-Rifa’i diasuh kakak dari ibunya yang bernama Syekh Mansur. Sebab, sang ayah telah wafat saat beliau masih dalam kandungan. Sejak itu pula, Sayyid Ar-Rifa’i belajar pada Syekh Mansyur tentang Tarekat, Syariah dan Hakikat. Bahkan Sayyid Ar-Rifa’i juga mendapat ijazah dari beliau.
Tak hanya pada Syekh Mansyur. Dalam ilmu Fiqih, Ar-Rifa’i belajar pada Syekh Abul-Fadhl (Ibnul-Qari). Sayyid Ar-Rifai juga belajar pada Syekh Abu Bakar al-Wasthi. Ia sosok ulama pembelajar. Ia memiliki banyak guru. Juga memiliki banyak riwayat belajar dalam berbagai fan keilmuan.
Karya-karya Sayyid Ar-Rifai
Sayyid Ar-Rifai bukan Wali yang sekadar eksis melalui kisah mitos dan dongeng karomah. Lebih dari itu. Beliau Pemimpin Wali Quthub yang memiliki banyak karya ilmiah. Karya-karya Sayyid Ar-Rifai membentang di berbagai fan keilmuan.
Di antara karangan Sayyid Ar-Rifai adalah; Syarhu al-Kitab at-Tanbih Lisy-Syiraziy (Fiqih Syafi’i), Ma’ani Bismillah (tafsir), Tafsiru Surati al-Qadr (tafsir), Al-Burhanu Al-Muayyid (tauhid), At-Thariqah ila Allah (thariqah), Rahīq Al-Kautsar (kumpulan Hikmah Sayyid Ar-Rifai).
Selain mengarang kitab, beliau juga menulis dan mengarang sejumlah Hizib. Di antara hizib karangan beliau adalah Hizb Hasan, Hizb Hirasah, Hizb Satru, hingga Hizb Tuhfa as-Saniyah.
Murid-murid Sayyid Ar-Rifai
Sayyid Ar-Rifai memiliki sangat banyak murid. Baik yangg sezaman atau yang terpengaruh tapi beda zaman. Mayoritas murid-murid beliau, kelak banyak yang dikenal sebagai Wali Quthub. Ini jadi alasan utama kenapa Sayyid Ar-Rifai memiliki julukan Syaikhul Tharariq dan Syaikhul Kabir. Di antara para murid beliau adalah; Sayyid Abul Hasan asy-Syadzili (pendiri thariqah Syadziliyah), Imam Jalaluddin Asy-Suyuti (ulama besar penulis Tafsir Jalalain), Syekh Najmuddin, Syekh Aqil al-Munbiji, dan Syekh Ali al-Khawwas. Dan masih banyak lagi lainnya.
semoga bermanfaat