Kini, limbah tak boleh dipandang sebelah mata. Bagi orang kreatif dan berjiwa bisnis, limbah ternyata mendatangkan rezeki berlimpah.
Nabs, apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata limbah? kotor, tidak terpakai, atau sudah tidak penting lagi?
Dalam kehidupan sehari- hari, tidak dapat dipungkiri, kita turut serta menjadi penyumbang limbah. Hayo ngaku! Hehe. Baik menjadi penyumbang limbah dalam kategori kecil sampai akut. Haha.
Di era digital seperti saat ini, kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman, khususnya dalam bidang perekonomian.
Tahu nggak, hal itu yang melatarbelakangi mahasiswa KKN UNU Sunan Giri Bojonegoro di Desa Ngunut, Dander melakukan pelatihan edukasi pembuatan seni rupa dari limbah plastik. Acara tersebut di gelar pada Kamis, 25 Maret 2021 di Balai Desa Ngunut, Dander.
Adapun peserta yang hadir merupakan perwakilan rt, rw, BPD, dan perangkat Desa Ngunut. Para peserta yang hadir tetap memakai masker dan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat kok, Nabs.
Sesuai pernyataan ketua KKN Ahmad Zamroni mengungkapkan, KKN Tahun 2021 kali ini KKN Tematik. Mahasiswa, menurut dia, diharap mampu menggali dan mengembangkan potensi desa, terutama guna meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Setelah kami lakukan observasi, ternyata masyarakat Desa Ngunut belum memanfaatkan limbah plastik dengan baik. Mayoritas masih sekadar dijadikan pemenuhan tempat sampah, belum dimanfaatkan.” Kata Zamroni.
Dengan demikian, menurut dia, agenda KKN ini memiliki orientasi pada pemberian edukasi kepada masyarakat, bahwa limbah plastik dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.
Agenda tersebut mendatangkan narasumber lokal, yakni Ibu Sita, warga Ngunut yang sedang menekuni bisnis seni rupa dari keresek. Di sela- sela pelatihan, beliau juga bercerita, bahwa awalnya belajar membuat kerajinan tersebut dari Youtube.
Pelatihan dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam. Acara berlangsung gayeng. Peserta yang hadir tampak antusias. Hal ini dibuktikan dengan beberapa peserta turut mempraktikkan secara langsung pembuatan bunga, tangkai serta daun dari keresek yang telah disiapkan mahasiswa KKN.
Ke depan, diharapkan masyarakat desa Ngunut mampu memproduksi seni rupa berupa bunga- bunga dari bahan keresek tersebut dalam jumlah banyak. Nantinya, diharap pemasarannya bisa lebih luas melalui digital marketing.
Melalui pelatihan edukasi tersebut, diharapkan mahasiswa KKN mampu menjawab suatu permasalahan yang dialami masyarakat, yakni melalui pemberian solusi alternatif yang mudah untuk diterapkan.