Dalam sejarah memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat banyak sekali gerakan-gerakan golongan muda yang bersatu padu demi terwujudnya kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Banyak nama besar yang menciptakan ide maupun gagasannya untuk mempelopori terciptanya kemerdekaan Negara Kesatuan Indonesia secara utuh.
Mulai dari Soekarno, Hatta, Hasyim Asyari, Syahrir, dan masih banyak nama lainnya yang terus berjuang sejak masih muda belia demi mewujudkan cita-cita mulia yaitu terciptanya Indonesia Merdeka.
Perumusan Teks Proklamasi sendiri tidak semata-mata hanya untuk meraih kemerdekaan saja, akan tetapi terdapat makna-makna yang terkadung didalamnya, bahkan memiliki arti tersendiri bagi bangsa indonesia salah satunya yaitu Revolusi Indonesia Baru.
Kemerdekaan diharapkan mampu menciptakan Revolusi Baru melalui gerakan-gerakan pemuda dalam melanjutkan perjuangan bangsa, gerakan pemuda diharapkan mampu menjaga ruh perjuangan dalam menjaga Kemerdekaan Indonesia yang terkandung dalam nilai-nilai keindonesiaan.
Hal itu terlihat dari nilai luhur yang merupakan ciri khas dalam membangun kehidupan Indonesia, seperti halnya gotong royong, sikap yang sopan nan santun, serta toleran antar sesama masyarakat Indonesia tanpa membedakan antar golongan.
Akan tetapi ciri khas yang terkandung dalam nilai luhur tersebut seolah mulai terkikis seiring berjalannya waktu melalui perkembangan jaman yang semakin kompleks.
Mengutip pidato kenegaraan dari bapak Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dalam sidang tahunan DPR MPR 2023 yang mengatakan, “Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia yang besar. Memang tak semua seperti itu, yang membuat saya sedih. Budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa ini kok kelihatannya mulai hilang”.
Maka dari itu mari kita tarik kembali ingatan kita pada masa perjuangan kemerdekaan, bahwasannya kemerdekaan sendiri merupakan sebuah jembatan emas yang berarti bahwa kemerdekaan bukanlah suatu akhir dari perjuangan melainkan awal dari perjuangan dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaan, untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur tanpa menghilangkan ciri khas yang terkandung dalam nilai luhur bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu saya mengajak seluruh elemen masyarakat baik dari golongan tua maupun golongan muda untuk senantiasa kita mengamalkan sikap budaya yang memiliki budi pekerti luhur, sopan santun, saling menghormati terhadap sesama, dan gotong royong, agar ciri khas yang dimiliki oleh bangga indonesia ini tidak lebur terkikis oleh perkembangan jaman.
Jaman terus berkembang seiring berjalannya waktu oleh sebab itu peranan kaum muda saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan Indonesia. Bonus demografi yang puncaknya juga terjadi pada tahun 2030 dimana angka penduduk usia produktif mencapai 70% ini diharapkan mampu memberikan dampak kemajuan bangsa dan dapat menjaga spirit perjuangan bangsa, dalam menuju Indonesia Maju 2045. Dirgahayu Republik Indonesi ke-78 Terus Melaju Untuk Indonesia Maju.