Tanggal 27 Desember bertepatan dengan hari kelahiran Hayley Williams. Vokalis band Paramore tersebut merupakan ikon anak muda. Sosok yang identik dengan dandanan eksentrik dan penampilan enerjik di atas panggung.
Hayley Nichole Williams merupakan frontman band multigenre – Paramore. Ia dikenal sebagai vokalis yang sangat ekspresif dan enerjik. Dengan warna rambut yang tidak kalah menarik. Kadang jingga, merah menyala, pink, tosca, hingga kuning.
Hmm, tulisan ini tentu bukan bertujuan untuk mengobjektivikasi penampilan Hayley. Sebab soal tampilan itu sudah nyata tampak.
Hayley adalah perempuan kelahiran Mississippi, 27 Desember 1988. Ia adalah salah satu perempuan yang paling berpengaruh di jagad musik. Hayley pernah masuk dalam jajaran 26 perempuan dalam band paling berpengaruh menurut Billboard.
Di sini, Hayley bersanding dengan bintang panggung 80 – 90an. The Carpenters, Roxette, The Cranberries, dan perempuan sangar lainnya.
Tidak hanya melalui suara lantang mendendangkan pesan dalam lagu. Hayley juga menjadi penulis lagu utama di Paramore. Dengan kemampuannya bermain keyboard, serta suaranya yang khas, ia telah menulis 55 judul lagu. Bisa kurang dan bisa lebih sih, Nabs. Hehe.
Ada salah satu lagu Paramore yang menurut saya paling ngena, Nabs. Tajuknya Ain’t In Fun. Lagu ini diperdengarkan ke ribuan pasang telinga pada tahun 2014. Musiknya ringan mengalir. Berbeda dengan lagu-lagu Paramore terdahulu. Kecadasan musiknya ibarat sudah terkikis tetesan air. Tapi menurut saya, itu tidak merubah Paramore sebagai suatu identitas musik.
Ain’t It Fun adalah satu bentuk ekspresi Mbak Hayley dan gitaris Michael York yang tumbuh dengan lagu-lagu pop, punk, dan soul. Dalam suatu wawancara dengan The Guardian, bassist Paramore kala itu – Jeremy Davis mengatakan “Kami telah tumbuh, kami tidak lagi menyukai musik yang kami senangi dulu,”
Melaui pernyataan tersebut, Paramore menyatakan pergeseran genre musiknya. Setiap individu di Paramore telah berubah. Dalam perubahan itu, mereka tidak lagi menyukai jenis musik seperti yang lalu-lalu. Nah, kalau mereka saja bisa menyukai jenis musik baru ini, mengapa fansnya tidak? Begitulah band Amerika Serikat yang telah bongkar pasang personil itu menambahkan.
Kalau saya pribadi nih, Nabs. Bukan perdebatan soal genre musiknya yang bikin menarik. Tapi tentang kedalaman makna dalam liriknya. Uniknya, seperti ciri khas lagu yang lain – Hayley mampu menuliskan lirik yang ringan. Kalimat-kalimat sederhana, yang jika didengarkan akan menimbulkan lebih banyak renungan dan tanya pada diri sendiri.
Pernah suatu ketika, lagu Ain’t It Fun yang sebenarnya joged-able ini justru membuat saya menangis. Betapa tidak, lirik di bait pertama saja sudah sarkas menusuk hati.
“if it don’t hurt now then just wait …you’re not a big fish in the pond no more …you’re what they’re feeding on”.
Menurut Hayley, lagu ini bercerita tentang rasa takut dan tidak nyaman di tempat asing. Sebuah pengalaman yang tidak hanya dialami oleh Mbak Hayley. Namun, kita semua pun tentu pernah mengalaminya. Perasaan yang berkecamuk di tempat perantauan. Kadang kotanya lebih besar, manusianya lebih beragam.
Hayley ingin mengingatkan, hidup itu sulit. Penuh halang rintang di sana sini. Hari ini, di tempat ini, mungkin kita adalah ikan besar di kolam. Paling berkuasa atas makanan yang dilempar manusia tiap pagi dan sore hari.
Bisa jadi, esok hari kita sudah berada di samudera luas. Dan kita adalah ikan kecil, santapan raksasa lautan. Hmm, kalau sudah begini, komentar netijen ada benarnya: mohon maaf, hanya mengingatkan, Nabs~
Tapi tenang. Bagi saya, liriknya tidak segitu suram juga kok. Justru, kita perlu tamparan-tamparan fakta untuk jadi lebih kuat. Inilah yang membuat Hayley dan Paramore tetap menebarkan aura ‘emo’. Tidak peduli bagaimanapun beat dan melodinya membuat tubuh ingin bergerak.
Mbak Hayley dan Paramore sendiri telah mengalami pergeseran dalam musikalitasnya. Dari rock altenatif, kemudian muncul dengan sentuhan pop punk. Bergeser menjadi jajaran band dengan label “new wave”. Terbawa arus magnet musik elektro yang tidak dapat disangkal – magis dalam cara yang berbeda.
Mbak Hayley tentu (saya harap) tidak akan berhenti sampai album terbarunya di tahun 2017 – After Laughter. Album yang menunjukkan citra baru (lagi) bagi Paramore. Dengan vibes musik oldies, lirik yang tetap sarkastik, namun kemasan yang (tampak) lebih ceria.
Tentu, Hayley dan kawan-kawan tidak akan berhenti pada lagu Fake Happy saja. Yang dalam beberapa sisi memberi aura yang sama dengan Ain’t It Fun. Aura kesedihan, kegetiran hidup, dibalut dengan musik yang men-joged-kan raga.
Ain’t it fun? Bukankah itu menyenangkan? Begitulah kira-kira cara Hayley membuka obrolan soal roda kehidupan. Tidak selalu menyedihkan, dan tidak selalu menggembirakan. Terimakasih yah, Mbak Hayley dan Paramore. Terimakasih sudah menyajikan musik yang tidak hanya mengglorifikasi hitam atau putih. Namun menyuguhkan yin dan yang kehidupan.
Jadi, sekali lagi, mengutip lirik Ain’t It Fun. Don’t go crying to your momma, cause you’re on your own, in the real world. Jangan dikit-dikit lari ke pelukan Mamah, karena kamu sendirian di dunia yang nyata nan fana ini, Nabs. Kamu harus bisa kuat dan berdiri tegar dengan kesendirianmu. Heuheu.
Akhir kata… Met ultah, dirgahayu, happy birthday, sugeng ambal warsa, Mbakyu Hayley Williams~