Malas kerja sebab tak mendapat THR serupa malas hidup hanya karena belum ketemu jodoh.
Tunjangan Hari Raya (THR) memang sama plek dengan Tunjangan Hati Raya (THR). THR pertama berwujud materi sedang THR kedua berwujud kepuasan psikologis. Keduanya sama, sama-sama bikin hati bahagia.
Tidak mendapat THR tentu sesuatu yang menyedihkan. Seperti saat kamu berkunjung ke rumah saudara sendirian, sementara banyak orang lain yang berkunjung ke rumah saudara sudah membawa pasangan.
THR, seperti yang kita semua tahu, adalah pelega. Semacam minum es degan pasca maem penyetan yang pedas atau serupa mimik es teh pasca lari keliling lapangan: ia sangat melegakan.
THR dalam berbagai wujudnya, mampu menyembuhkan banyak lelah. Jika THR yang diterima berupa uang, kamu bisa menggunakannya untuk membeli pakaian baru atau sekadar jalan-jalan ke tempat perbelanjaan.
Sedang jika THR yang diterima berupa paket jajan lebaran, kamu bisa memajangnya di meja ruang tamu. Meski tak terlalu menikmatinya untuk dimakan, setidaknya bisa membuktikan bahwa kamu dapat THR.
Tak mendapat THR memang sangat menyedihkan dan membikin hati nelangsa. Iya, terutama jika di waktu yang sama, kamu melihat banyak orang lain justru semena-mena memamerkan THR yang diterima.
Lagi-lagi, perasaan yang dirasa sama plek seperti saat kamu belum ketemu jodoh (jomblo), dan di saat yang sama, orang lain sedang memamerkan kemesraan di depan matamu. Saat seperti itu, sedih adalah niscaya.
Namun, apakah dengan tak mendapat THR hidup akan berhenti dan kamu akan bersedih terus-terusan? Tentu tidak. Hidup tak selebar amplop THR kok.
Sebab khasanah hidup begitu luas dimensinya, bahkan hingga kamu tak mampu menatap batas cakrawalanya.
Tidak mendapat THR memang menyedihkan dan membikin hati nelangsa. Tapi, kita harus memaksa leher kita untuk sejenak menengok mereka yang tak punya pekerjaan. Bukankah mereka, seharusnya, lebih sedih dan nelangsa?
Seperti halnya belum ketemu jodoh di saat yang lain sudah pada punya. Tak mendapat THR memang berdampak secara psikologis. Rasanya nelangsa dan sedih. Rasanya kecewa dan pedih.
Dan kekecewaan dan kepedihan itu, disadari atau tidak, pasti akan berdampak pada menurunnya kinerja. Meski, dampak itu, harusnya, hanya sementara. Sebab malas kerja karena tak mendapat THR serupa malas hidup hanya karena belum ketemu jodoh.
Apakah kamu akan malas hidup hanya karena belum ketemu jodoh? Apakah kamu akan malas kerja hanya karena tak mendapat THR?
Jika kamu pernah hidup di dunia selama lebih dari 10 atau 15 tahun, saya kira kamu akan menjawab dua pertanyaan itu dengan jawaban: tidak!
Sebab, jika kamu pernah mengalami hidup di dunia selama 10 atau 15 tahun, kamu pasti tahu bahwa kesedihan tidak pernah berdiri sendiri. Ia berdiri bersama kebahagiaan.
Hidup serupa langkah kaki, yang komposisinya adalah bahagia dan sedih. Untuk bisa melangkah dan berjalan, butuh keseimbangan antara memeram sedih dan mendekap bahagia.
Jika hari ini bersedih, bisa jadi besok bahagia. Jika hari ini dan besok sedih, lusa bisa jadi bahagia. Jika hari ini dan besok dan lusa bersedih, lusanya lagi akan bahagia.
Bahkan, bisa jadi; hari ini, besok, lusa dan lusanya lagi akan bahagia secara beruntun. Sebab, begitu halnya bahagia, sedih tidak pernah bisa berdiri sendiri.
Belum ketemu jodoh tidak akan membuatmu malas menjalani hidup. Tahun ini tidak mendapat THR tidak membuatmu lantas malas bekerja. Belum ketemu jodoh dan tahun ini tidak mendapat THR tak akan membuatmu malas menjalani hidup dan malas bekerja. Sebab hidup begitu luas dimensinya.
Tahun ini, bisa jadi kamu belum ketemu jodoh. Tapi, Tuhan masih memberi kehidupan dan pekerjaan dan kesempatan dan kemampuan kepadamu untuk menemui banyak orang.
Kemampuan dan kesempatan menemui banyak orang itu, bisa jadi adalah wasilah buat kamu untuk bertemu jodoh. Sehingga tahun depan, kamu sudah bisa memperkenalkan jodoh itu pada orangtuamu.
Tahun ini, bisa jadi kamu tak mendapat THR. Tapi, Tuhan dengan berbaik hati telah mempertemukanmu dengan jodoh yang telah lama kamu tunggu. Sehingga, saat lebaran, kamu bisa memperkenalkannya pada orangtuamu.
Bukankah bahagianya ketemu jodoh mampu menutup sedihnya tak mendapat THR — yang tahun depan mungkin bisa didapat itu?
Dapat atau tak dapat THR tahun ini, Tuhan tetap membagi rezeki. Tentu dengan berbagai wujud dan bermacam dimensi wasilah-nya. Sehingga, tak dapat THR tidak seharusnya membuat kamu lantas menjadi pemalas.
Tak dapat THR tahun ini, adalah investasi psikologis dan ikhlas dan sabar yang kelak, di tahun depan, akan berbuah Tunjangan Hari Raya dan Tunjangan Hati Raya yang lebih besar beserta printilan bahagia yang menyertainya. Semoga.