Belajar hikmah memang bisa didapat dari apapun. Bahkan, seekor kucing yang biasa kita lihat di dekat rumah pun, bisa memberi pelajaran penting. Itu pun yang dilakukan Ibnu Bashad.
Lorraine Chittock, dalam sebuah buku berjudul Cats of Cairo, menceritakan dengan gamblang kisah tentang Ibnu Bashad dan seekor kucing.
Alkisah, Ibnu Bashad sedang duduk bersama rekan-rekannya di atap sebuah masjid, di Kairo. Mereka mengonsumsi makanan. Saat seekor kucing mendekat ke arah mereka, mereka pun memberinya makan.
Kucing tersebut lalu mengambil makanan itu dan segera berlari. Namun, tak lama kemudian, kucing itu kembali lagi, terus begitu. Rasa penasaran mendera Ibnu Bashad.
Bashad dan teman-temannya pun, akhirnya memutuskan untuk mengikuti kucing tersebut. Mereka mengikuti kemana arah kucing tersebut berlari.
Mereka melihat kucing itu berlari menuju ke atap sebuah rumah dan mereka terus mengikuti kemana arah kucing itu menuju.
Ternyata, di sana, terdapat seekor kucing yang matanya buta. Kucing yang tadi mereka beri makan, kemudian dengan hati-hati meletakkan makanan itu di depan kucing yang bermata buta itu.
Kepedulian kucing pada kucing lainnya yang buta, telah menyentuh hati Bashad. Kesadaran menerpanya, bagaimana Allah memelihara makhluk-Nya yang buta, yang menyerahkan segalanya kepada-Nya dan hidup dalam penderitaan.
Keyakinan ini terus melekat dalam dirinya hingga ajal menjemput. Cerita tentang Bashad dan kucing yang memberinya pencerahan, diungkapkan oleh teolog dan ahli zoologi asal Mesir, al-Damiri.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Selama Ramadhan ini, redaksi Jurnaba.co berupaya menghadirkan kisah-kisah pendek bermuatan hikmah. Semoga bisa jadi kisah yang asyik dibaca sambil menunggu waktu berbuka.