Berikut 5 permainan tradisional khas Bojonegoro, versi Jurnaba.co.
Bojonegoro memiliki sejumlah permainan tradisional yang kini jarang dimainkan. Permainan yang beraneka macam tersebut tak hanya mengasyikkan, tapi juga menyehatkan.
Kamu masih ingat nggak Nabs, dengan permainan jadul? Atau kamu pernah memainkannya saat masa kecil dulu? Kira-kira, apa saja permainan tradisional khas Bojonegoro yang pernah Nabsky semua mainkan?
Yuk, Nabs nostalgia dengan 5 permainan tradisional khas Bojonegoro zaman dulu.
1. Blenthik
Siapa yang pernah main blenthik? Mungkin di daerah lain nama dari gim ini disebut dengan Gatrik atau Patil Lele. Di kawasan barat Bojonegoro, namanya Benthik.
Permainan ini menggunakan 2 batang kayu Nabs. Satu kayu panjang satu kayu lagi bentuknya pendek.
Cara mainnya, pemain yang mendapat giliran pertama memasang kayu yang pendek di atas lubang peluncur (wok) secara melintang. Kayu pendek ini harus didorong dengan kayu yang panjang agar dapat melambung sejauh mungkin di udara dan jangan sampai ditangkap oleh pihak lawan.
2. Tiga Daerah
Gim ini sangat sederhana, Nabs. Sering dijumpai di pos kamling dan pangkalan becak terdekat. Bisa kamu mainkan di mana saja. Tidak perlu papan khusus dan yang lainya. Kamu cukup menggambar sebuah persegi besar dengan 9 persegi kecil didalamnya dan jadilah gambar tersebut sebagai ruang bermain.
Cara mainnya gampang-gampang susah, Nabs. Karena dibutuhkan trik dan ketelitian yang tinggi. Kalau salah selangkah saja, kita bisa kalah. Jadi, konsep gim ini sama kayak XOXO gitu Nabs.
Player harus menyusun secara horizontal, vertikal maupun diagonal. Dari 3 buah biji (gacu) yang bisa jadi sebaris maka player akan menang dan mendapatkan point dalam permainan. Bisa dibayangkan kan, Nabs?
3. Dem Dem Pho
Dem dem pho ini sering dijumpai di dekat proyek pembangunan rumah. Karena, aktor utama dalam gim ini adalah pasir dan tanah. Jadi pemain harus membuat bola dari tanah dan butiran debu eh pasir, Nabs. Player membuat bola dari campuran tanah dan pasir.
Setelah dem dem po jadi, maka saatnya untuk dimainkan. Cara mainnya yaitu dengan mengadu bola pasir kita dengan punya lawan, bola siapa yang hancur, dialah yang kalah. Kalau main ini jangan pakai adonan semen ya Nabs. Curang itu namanya. Xixixi
4. Obak Boy
Butuh energi lebih untuk bermain gim ini. Selain kosentrasi, kita juga butuh energi dan kondisi fisik yang fit. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim. Di mana, masing-masing tim minimal 3 orang.
Material yang dibutuhkan dalam permainan ini hanya bola tenis dan pecahan genting yang bisa disusun ke atas seperti bentuk menara. Biasanya jumlah pecahan genting sebanyak 10 buah.
Jadi cara mainnya, tim pertama yang mendapat giliran akan mengunci susunan genting sebagai sasaran dengan melemparkan bola tenis. Ketika bola tepat mengenai sasaran maka tim pertama akan menyusun kembali genting yang porak poranda tadi, dengan catatan: anggota tim pertama tidak boleh terkena bola yang dilempar oleh tim lawan.
5. Kekehan
Gooooooooo shoooooottttt!!!! Permainan ini menggunakan gasing yang terbuat dari bambu, Nabs. Ada dua mode permainan dalam permainan ini. Mode pertama: mengadu kekuatan torsi perputaran gasing. Gasing siapa yang bisa berputar lebih lama, maka akan keluar sebagai juara.
Paling seru di mode kedua nabs.
Di mode kedua, kita mengadu gasing kita dengan gasing milik lawan. Saling berbenturan. Dan siapa yang paling kuat bertahan hingga salah satu gasing tumbang. Gasing yang masih berdiri kokoh dan berputar akan menjadi pemenangnya.
Seru lho. Kalau di era sekarang, gim ini mirip seperti beyblade. Hanya, gasingnya tidak bisa dimodif dan tidak ada arena khusus dalam permainannya.
Itu tadi Nabs, 5 permainan tradisional khas Bojonegoro. Sebenarnya, masih banyak lagi permainan tradisional di Bojonegoro. Sebab, tiap daerah memiliki nama sendiri atas permainan tersebut.