Mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melakukan pengembangan metode pembelajaran yang tiada dua.
Nabs, PAI UMM selalu memberikan arahan kepada mahasiswanya untuk menghadirkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.
Kali ini, mahasiswa PAI UMM dalam program asistensi mengajar, prodi PAI UMM di MTs Muhammadiyah 1 Malang, menghadirkan beberapa metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Hal tersebut dilakukan untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. Kelompok 1 yang terdiri dari 7 anggota mahasiswa asistensi mengajar memiliki kreativitas yang berbeda dalam pengembangan metode pembelajaran.
Salah satunya adalah metode pembelajaran puzzle, peta konsep, dan evaluasi “salah-benar”. Metode puzzle merupakan metode pembelajaran yang ditujukan sebagai evaluasi peserta didik dengan cara yang menyenangkan.
Pendidik akan menjelaskan materi pembelajaran, dilanjutkan dengan pembagian kelompok kecil dalam kelas, setelah kelompok terbagi, maka langkah selanjutnya adalah memberi waktu kepada peserta didik untuk memahami dan mengingat materi dalam 30 menit, Nabs.
Langkah berikutnya, peserta didik diberi kertas bufalo dan beberapa potongan materi acak di dalam sebuah amplop, peserta didik diminta untuk menyusun potongan puzzle tersebut.
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran fiqih kelas 9 bab muamalah, peserta didik harus menyusun potongan puzzle yang berisi materi rukun jual beli, pengertian qiradh, khiyar, dan lain sebagainya.
Peserta didik juga diminta untuk menghias kertas bufalo sekreatif mungkin. Tujuannya agar anggota kelompok dapat berkontribusi dan bekerjasama dalam kelompok sesuai dengan kemampuannya.
Metode yang selanjutnya adalah metode evaluasi “salah-benar”. Serupa dengan metode sebelumnya, metode evaluasi “salah-benar” ditujukan untuk evaluasi harian setelah materi pembelajaran usai.
Nabs, langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah pendidik menyiapkan papan yang ada kode salah dan benar, yang terbuat dari kardus dan ditempel dengan kertas bertuliskan kata “salah” di satu sisi dan satu sisi lagi, bertuliskan kata “benar”.
Langkah selanjutnya sama dengan metode sebelumnya, pendidik akan membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil dan memberi waktu kepada peserta didik untuk memahami dan mengingat materi selama 30 menit.
Setalah waktu habis, pendidik akan memberikan pernyataan kepada peserta didik dan peserta didik harus mengangkat papan “salah-benar” sesuai dengan pernyataan yang disampaikan.
Masing-masing kelompok akan diberi 10 point, bagi yang salah menjawab akan dikurangi 5 point dan bagi yang benar menjawab akan diberi 5 point.
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran fiqih bab muamalah, pendidik akan memberi pertanyaan “hak memilih untuk membatalkan jual beli adalah pengertian dari qiradh, benar atau salah?”.
Jawaban dari pernyataan tersebut adalah “salah”, sehingga bagi peserta didik yang mengangkat papan bertuliskan kata “benar” akan mendapatkan pengurangan point, dan begitupun sebaliknya, apabila peserta didik menjawab “salah” maka point kelompok akan ditambah 5.
Peserta didik akan bergantian menjawab atau mengangkat papan, orang pertama menjawab pernyataan pertama dan seterusnya. Tujuan dari metode ini adalah untuk evaluasi pembelajaran yang telah berlangsung, meningkatkan ingatan dan ketangkasan serta menciptakan suasana evaluasi yang menyenangkan bagi peserta didik.