Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba

Menarasikan Artikel dengan Sederhana dan Bahagia

Muhammad Andrea by Muhammad Andrea
19/03/2022
in Citralekha Jurnaba
Menarasikan Artikel dengan Sederhana dan Bahagia

Meski receh dan sederhana, pasti punya makna filosofis, asal mau mencarinya.

Acara Jurnalisme Sastrawi dihelat di Cafe Sematta pada Sabtu (19/20) senja menjelang temaram itu cukup meriah. Sebab, selain dihadiri banyak peserta, juga membahas artikel populer secara asik dan sederhana.

Para peserta yang hadir tak hanya dari universitas dalam kota. Tapi beberapa universitas dari luar daerah seperti Uinsa Surabaya dan Uniro Tuban. Mereka hadir membawa semangat belajar dengan rasa bahagia.

“Pokoknya belajar harus bahagia. Harus dalam kondisi hati yang senang”. Kata Ahmad Wahyu Rizkiawan, pemateri dari Jurnaba Institute.

Mas Rizki, sapaan akrabnya bercerita,
Jurnal berasal dari kata Acta Diurna yang sudah ada pada zaman Romawi Kuno, khususnya masa pemerintahan Julius Caesar (100-44 SM).

Acta Diurna adalah papan pengumuman atau papan informasi yang diletakkan di forum agar diketahui publik. Secara harfiyah, Acta Diurna diartikan sebagai Catatan Harian atau Catatan Publik Harian.

Acta Diurna awalnya berisi catatan proses dan keputusan hukum, lalu berkembang menjadi pengumuman kelahiran, perkawinan, hingga keputusan kerajaan atau senator dan acara pengadilan.

Acta Diurna diyakini sebagai produk jurnalistik pertama sekaligus pers, media massa, atau suratkabar/koran pertama di dunia. Istilah jurnalistik pun berasal dari Acta Diurna atau Diurna itu. Sebab, orang yang menghimpun dan menulis informasi untuk dipublikasikan di Acta Diurna disebut Diurnalis.

Dari kata diurna muncul kata du jour (Prancis) yang berarti “hari ” dan journal (Inggris) yang artinya laporan, lalu berkembang menjadi journalism atau journalistic.
Dalam bahasa Inggris, journalist artinya orang yang membuat atau menyampaikan laporan harian.

Selain menyampaikan sejarah jurnalisme dunia, Mas Rizki juga mengajak peserta untuk praktik membuat judul artikel populer. Sebab, pembuatan artikel populer harus dikuasai sebagai bentuk memahami jurnalisme masa depan (Natrativ Jurnalism).

Dalam kelas ini, kami belajar menarasikan artikel populer secara sederhana. Mengambil tema dari yang receh sekali. Tujuannya, agar mudah dipahami.

Terbukti. Judul buatan para peserta sangat menarik sekali. Meski terkesan receh dan biasa-biasa saja, namun punya makna falsafi yang mendalam, asal mau mencarinya.

Beberapa judul misalnya; 5 Cara Mendekati Calon Mertua, 4 Cara Mendekati Si Dia yang Dingin, 3 Cara Minum Kopi Pahit tapi Tak Terasa Pahit, hingga 3 Cara Saat Diputus Kekasih tapi Tetap Baik-baik Saja.

Tentu saja itu judul-judul iseng yang amat receh. Namun begitu, setidaknya sudah mampu membuat para peserta semangat dalam belajar. Bahakan, seperti diucap Mas Rizki, belajar harus diawali dari sesuatu yang sederhana dulu.

” Sesuatu yang receh dan sederhana, pasti punya makna filosofis, asal mau mencarinya”. Pesan Mas Rizki.

Tags: Jurnalisme BahagiaJurnalisme Sastrawi
Previous Post

Guratjaga, Ulama Rusia, dan Islam Indonesia

Next Post

7 Firasat yang Berhubungan dengan Transformasi Tubuh

BERITA MENARIK LAINNYA

Sale Sukoharjo, Desa yang Mengakrabi Bengawan
Citralekha Jurnaba

Sale Sukoharjo, Desa yang Mengakrabi Bengawan

10/07/2025
Forum Rembug Desa: BI Gelar Diskusi Penghidupan Berkelanjutan
Citralekha Jurnaba

Forum Rembug Desa: BI Gelar Diskusi Penghidupan Berkelanjutan

02/07/2025
Raih Dua Medali Emas, Atlet Renang Bojonegoro Tampil Gemilang di Porprov Jatim 2025
Citralekha Jurnaba

Raih Dua Medali Emas, Atlet Renang Bojonegoro Tampil Gemilang di Porprov Jatim 2025

27/06/2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anyar Nabs

Tantangan dan Relevansi Peran Perguruan Tinggi

Tantangan dan Relevansi Peran Perguruan Tinggi

11/07/2025
Sale Sukoharjo, Desa yang Mengakrabi Bengawan

Sale Sukoharjo, Desa yang Mengakrabi Bengawan

10/07/2025
Stabilitas Mata Uang dalam Islam: Menyoal Fluktuasi Uang Kertas di Era Modern

Stabilitas Mata Uang dalam Islam: Menyoal Fluktuasi Uang Kertas di Era Modern

10/07/2025
Kiai Abdul Jalil Mbatu: Plang Roboh dan Ilmu yang Tak Butuh Dibranding

Kiai Abdul Jalil Mbatu: Plang Roboh dan Ilmu yang Tak Butuh Dibranding

09/07/2025
  • Home
  • Tentang
  • Aturan Privasi
  • Kirim Konten
  • Kontak
No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • JURNAKULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • MANUSKRIP
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • JURNAKOLOGI
  • JURNABA PENERBIT

© Jurnaba.co All Rights Reserved

error: