Ngaji Esai Delapan dihelat di antara angin yang berhembus secara tidak kencang, di bawah rembulan yang dipenuhi bintang-bintang.
Seperti biasa, PR PMII Punokawan menghidupkan Rabu dengan Ngaji Esai. Pada Rabu (23/12), Ngaji Esai berada di episode delapan.
Nabs, di episode delapan, di tengah hembusan angin corona yang penuh tanda tanya membuat pedagang khawatir wabilkhusus penjual kopi, nasi, dan lain sebagainya.
Namun Ngaji Esai 8 memberikan kabar bahagia, gambaran ihwal orang-orang yang berkelompok bukan berkerumun, wqwqwq. Ngaji esai delapan yang dihelat di Warkop Selasar diisi oleh pujangga Oki Dwi Cahyo alias Kocin, yang namanya sudah tidak asing di telinga masyarakat Bojonegoro.
Dimoderatori oleh Sahabati Diah dari PK PMII Unigoro. Dengan tema “Sinau Plus Tadarus Puisi” mampu menyihir animo puluhan pasang mata.
Kocin memberikan gambaran ihwal puisi, bagaimana ia melahirkan sebuah puisi, dan tak lupa mengajak kawan-kawan yang hadir untuk melahirkan puisi.
Bangunan Warkop Selasar, rembulan, angin yang berhembus, kereta api, dan bintang-bintang yang menghiasi cakrawala menjadi saksi bisu bagaimana Sang Kreator Nyanian Hujan itu bercerita tentang karyanya.
Pembicaraan dua arah juga menjadi penyambung nyawa Ngaji Esai 8. Peserta ngaji juga melontarkan pertanyaan ke Cak Oki, dan tak lupa ada beberapa peserta yang memberikan cecurhatan ihwal puisi.
Puluhan pasangan mata yang hadir, mendengarkan dengan seksama bait-bait yang keluar dari mulut Kocin. Selain puisi bertajuk Nyanyian Hujan, beliau juga melantunkan puisi tentang menanak nasi.
Kocin mengutarakan bahwa dalam menulis puisi, menulislah sejujur-jujurnya. Jangan hanya menulis untuk keindahan kata. Selain itu, ia juga berpesan untuk jangan lupa membaca. Dan apapun bisa menjadi tulisan plus cobalah menulis satu hari satu puisi, untuk melatih keistiqomahan dalam berkarya.
Itulah Ngaji Esai 8, Nabs. Mendengarkan senandung nyanian hujan di bawah rembulan dalam balutan Ngaji Esai Delapan. Merujuk pada jadwal agenda, Ngaji Easai 8 merupakan ngaji terakhir.
Tidak menutup kemungkinan kawan-kawan PMII Punokawan menghidupkan rabu depan dengan kejutan, namun juga tidak menutup kemungkinan kalau Ngaji Esai 8 merupakan ngaji esai terakhir di kehidupan 2020.
Agar kenangan kawan-kawan ketika duduk melingkar saban Rabu malam ba’da isya’ tidak hanya sebatas angan yang bisa hilang, maka dari itu, menulislah!