Dengan berbagai macam keterbatasan, turnamen-turnamen e-sport tersebut mampu menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat antar penghobi game virtual. Ini jadi ajang yang sangat bagus untuk memunculkan atlet e-sport berkualitas dari Kota Ledre.
Permainan game virtual dulunya mungkin hanya dipandang sebelah mata saja. Para pemainnya dianggap sebagai orang-orang yang tak punya kehidupan di dunia nyata. Namun siapa sangka jika perkembangan dunia game berjalan dengan sangat cepat. E-sport kini bisa disejajarkan dengan berbagai cabang olahraga populer di dunia.
Berbagai turnamen berskala nasional maupun internasional di Indonesia sendiri sudah semakin sering terlaksana. Para pemain atau atlet e-sport dari Indonesia pun sudah sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan bergengsi tersebut. Beberapa prestasi gemilang pun sudah berhasil didapatkan.
Lalu, bagaimana perkembangan e-sport di Bojonegoro? Dari pengamatan sederhana, bisa dibilang perkembangan e-sport cukup pesat. Ini ditandai dengan banyaknya turnamen e-sport yang muncul di Bojonegoro dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Dengan berbagai macam keterbatasan, turnamen-turnamen e-sport tersebut mampu menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat antar penghobi game virtual. Ini jadi ajang yang sangat bagus untuk memunculkan atlet e-sport berkualitas dari Kota Ledre.
Game atau permainan yang dipertandingkan pun sangat variatif. Mulai dari yang berbasis mobile, konsol dan juga PC. Untuk turnamen berbasis game mobile ada Mobile Legends dan PUBG.
Untuk game konsol ada Pro Evolution Soccer yang sudah lama digandrungi oleh orang Bojonegoro. Sementara untuk game PC ada Point Blank, Dota dan juga League of Legends.
Belakangan juga muncul sosok-sosok atlet e-sport Indonesia yang mendunia. Contohnya adalah Rizky Fadian. Di usia yang masih sangat muda (13 tahun) Rizky Fadian sudah mampu tampil impresif di turnamen Pro Evolution Soccer kelas dunia.
Popularitas Rizky Fadian sebagai atlet e-sport untuk game PES tentunya akan menginspirasi banyak orang. Apalagi, PES adalah salah satu game paling digemari di Indonesia.
Salah satu pengamat dunia e-sport sekaligus gamers Bojonegoro, Bagus Hendy mengatakan jika turnamen e-sport lokal memang harus terus ada. Tujuannya untuk mengasah skill dari para gamers itu sendiri.
“Beberapa tahun terakhir sering dibuat turnamen e-sport yang berskala lokal di Bojonegoro. Hal ini sangat bagus untuk menambah jam terbang para pemain yang nantinya bisa saja berkompetisi di ajang yang lebih besar lagi,” ujar Bagus Hendy.
Belum ada wadah atau badan yang menaungi memang menjadi masalah tersendiri. Jika ada wadah yang resmi di tingkat daerah, berbagai kejuaraan atau turnamen bisa dihelat secara berkala.
Sebagai olahraga yang sudah diakui oleh dunia internasional, sudah seharusnya e-sport mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah terkait. E-sport tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia jadi cabor yang bisa jadi sarana untuk mengharumkan nama daerah dan bangsa.