“Sugeng rawuh (selamat datang) di Indonesia, Tuan Guru.”
Demikian gumam bibir saya, ketika dini hari tadi menyadari kunjungan Syaikh al-Azhar al-Syarif ke-48 itu ke Indonesia antara 8-11 Juli 2024. Kini, ulama yang rendah hati, hidup sederhana, dan berwawasan luas ini sedang berada di Jakarta. Sosok ulama yang senantiasa menyapa siapa pun dengan senyum hangat dan tutur kata yang mencerahkan ini, saat ini, adalah pemimpin tertinggi institusi Islam tertua dan terhormat di dunia. Kunjungannya ke Indonesia bagaikan oase di tengah gurun, membawa pesan perdamaian, toleransi, dan persaudaraan.
Jauh dari kesan angkuh dan berjarak, memang tampilan Syaikh al-Azhar al-Syarif ini memancarkan aura kesederhanaan dan keramahan. Di balik jubah putih dan sorbannya, terpancar jiwa seorang ulama yang dekat dengan umat. Ia tak segan bercanda dan berdialog dengan siapa pun, hal menunjukkan bahwa ilmu dan kebijaksanaan tak membuat ia terkesan superior.
Kesederhanaannya tak hanya terlihat dari penampilannya. Namun, juga dari gaya hidupnya. Beliau dikenal sebagai pribadi yang zuhud, jauh dari gemerlap duniawi. Beliau lebih memilih fokus pada pengabdiannya untuk menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamîn, Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang.
Namun, di balik kesederhanaannya, Prof. Dr. Ahmed El-Tayyeb menyimpan wawasan yang luas dan mendalam. Pengetahuannya tentang Islam tak diragukan lagi. Ia mampu menyampaikannya dengan cara yang mudah dipahami. Malah, oleh orang awam sekali pun. Ia tak hanya menguasai ilmu agama, namun juga ilmu pengetahuan umu. Sehingga, hal itu menjadikan ia sosok yang dihormati dan dikagumi oleh banyak orang.
Kedatangan ulama yang satu ini, ke Indonesia, menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga persatuan dan toleransi antar umat beragama. Ia tak jemu-jemunya menyerukan agar umat Islam bersatu padu, saling menghormati perbedaan, dan bersama-sama membangun perdamaian di dunia. Kiranya, kunjungannya ke Indonesia kali ini merupakan momen bersejarah yang tak terlupakan. Juga, kiranya, semangatnya terus menginspirasi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik, beriman, dan berakhlak mulia.
Mengapa Terpilih Sebagai Syaikh al-Azhar al-Syarif?
Prof. Dr. Ahmed Muhammed Ahmed El-ayyeb lahir pada tanggal 6 Januari 1946 di Desa Qina Selatan, Provinsi Luxor, Mesir. Sejak kecil, ia telah menunjukkan kecerdasan dan minat yang tinggi terhadap ilmu agama. Ia memulai pendidikannya di sekolah dasar di desa kelahirannya, kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah di al-Azhar al-Syarif.
Ketertarikan Ahmed Tayyeb muda, terhadap ilmu agama, kian kuat saat di al-Azhar. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ushuluddin, Universitas al-Azhar dengan predikat “mumtâz” atau cumlaude. Selepas itu, ia kemudian melanjutkan progran S-2 di fakultas yang sama dan meraih gelar Magister dengan predikat “mumtâz” pula.
Selepas merampungkan pendidikan s-2, Ahmed El-Tayyeb muda diangkat menjadi asisten dosen di Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar. Beliau menunjukkan dedikasi dan kemampuannya yang luar biasa dalam mengajar dan meneliti, sehingga karirnya di dunia akademik terus berkembang pesat. Beliau dipromosikan menjadi dosen, kemudian asisten profesor, dan akhirnya menjadi profesor di Fakultas Ushuluddin. Gelar doktor ia raih di almamaternya pada 1977.
Namun, Ahmed El-Tayyeb tak hanya cemerlang dalam bidang akademik. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi di al-Azhar al-Syarif. Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Internasional Islamabad, Pakistan, dan Rektor Universitas al-Azhar. Puncak kariernya adalah saat ia diangkat menjadi Syaikh al-Azhar al-Syarif ke-48 pada tahun 2010, menggantikan Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi.
Ada sederet pertimbangan mengapa Prof. Dr. Ahmed El-Tayyeb terpilih sebagai Syaih al-Azhar al-Syarif. Antara lain:
Pertama, riwayat hidup dan pendidikan yang luar biasa. Ia memiliki riwayat hidup dan pendidikan yang luar biasa. Ia juga memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai disiplin ilmu. Termasuk ilmu agama, filsafat, dan sejarah.
Kedua, kemampuan akademik yang cemerlang. Ia adalah seorang akademisi yang cemerlang. Beliau pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Internasional Islamabad, Pakistan, dan Rektor Universitas Al-Azhar. Ia juga dikenal sebagai dosen yang inspiratif dan mampu menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami. Ia juga telah menulis banyak buku dan artikel tentang berbagai tema keislaman. Karya-karya tulisnya, antara lain adalah al-Islâm, ‘Aqîdah wa Syarî‘ah (Islam: Akidah dan Syariah), al-Îmân wa al-Kufr (Iman dan Kekafiran), al-Wasathiyyah fî al-Islâm (Moderasi dalam Islam), al-Hiwâr bain al-Adyân (Dialog Antarumat Beragama), al-Islâm wa al-Hadâtsah (Islam dan Modernitas), al-Islâm wa al-Mar’ah (Islam dan Perempuan), al-Islâm wa al-‘Ilm (Islam dan Sains), dan al-Islâm wa al-Akhlâq (Islam dan Moralitas).
Ketiga, kepribadian yang rendah hati dan bersahaja. Ulama besar yang satu ini dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan bersahaja. Ia mudah bergaul dengan siapa saja, baik tua maupun muda, dan selalu menunjukkan sikap yang ramah dan sopan. Ia juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat dan selalu siap membantu mereka yang membutuhkan.
Keempat, komitmen pada persatuan dan perdamaian. Prof. Dr. Ahmaed El-Tayyeb adalah seorang ulama yang moderat dan toleran. Ia selalu menyerukan persatuan dan kesatuan umat Islam, dan aktif dalam berbagai dialog antarumat beragama. Ia juga mempromosikan perdamaian di dunia dan menentang segala bentuk kekerasan dan ekstremisme.
Kelima, kepemimpinan yang Inspiratif. Prof. Dr. Ahmed El-Tayyeb adalah seorang pemimpin yang inspiratif. Ia mampu memimpin al-Azhar al-Syarif dengan penuh kebijaksanaan dan membawa institusi ini ke arah yang lebih modern dan terbuka. Ia juga mampu membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Baik di dalam maupun luar negeri.
Dengan berbagai kelebihannya tersebut, Prof. Dr. Ahmad Tayyeb dianggap sebagai sosok yang tepat untuk memimpin al-Azhar al-Syarif. Ia diharapkan mampu membawa institusi ini untuk terus berkontribusi dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang.
Sejak diangkat menjadi Syaikh al-Azhar al-Syarif, Prof. Dr. El-Tayyeb telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa. Ia aktif dalam berbagai dialog antarumat beragama dan mempromosikan perdamaian di dunia. Ia juga dikenal sebagai ulama yang moderat dan toleran, dan selalu menyerukan persatuan dan kesatuan umat Islam. Sekain itu, ia telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa bagi dunia Islam dan perdamaian. Ia telah dianugerahi gelar doctor honoris causa dari berbagai universitas ternama di dunia.
Prof. Dr. Ahmed El-Tayyeb memang sosok ulama yang patut diteladani. Ia memiliki riwayat hidup dan pendidikan yang luar biasa, dan telah memberikan kontribusi yang besar bagi dunia Islam dan perdamaian. Keteladanan, kebijaksanaan, dan kesederhanaannya menjadikannya panutan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Hidup Sederhana, Penuh Dedikasi, dan Bermanfaat Bagi Masyarakat
Di sisi lain, ulama kondang yang pernah menjadi Mufti Mesir dan sosok penting di dunia Islam ini menjalani kehidupan sehari-hari dengan sangat sederhana. Beliau tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana di Kairo, Mesir, bersama istri dan anak-anaknya. Ia dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan teratur, dan selalu bangun pagi untuk melaksanakan shalat Shubuh.
Selepas melaksanakan shalat Shubuh, ulama al-Azhar al-Syarif yang pernah menimba ilmu di Universitas Sorbonne, Paris, Perancis ini biasanya mentadarus Alquran dan menghafalkan hadis. Ia juga menyempatkan diri untuk membaca buku dan bertafakkur. Pagi harinya, ia dedikasikan untuk menerima tamu dan menghadiri berbagai pertemuan penting. Ia dikenal sebagai pendengar yang baik dan selalu memberikan solusi yang bijaksana atas permasalahan yang dihadapi para tamu.
Siang harinya, Prof. Dr. Ahmed El-Tayyeb biasanya mengajar di Universitas al-Azhar. Ia mengajar berbagai mata pelajaran agama Islam, seperti fiqh, ushuluddin, dan tafsir. Ia dikenal sebagai dosen yang inspiratif dan mampu menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami oleh para mahasiswanya. Sore harinya, ia biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga. Ia bermain dengan anak-anaknya, membaca buku, atau menonton televisi. Ia juga kerap mengunjungi masjid untuk melaksanakan shalat Asar dan Maghrib. Malam harinya, ia biasanya Kembali mentadarus Alquran dan menghafalkan hadis. Ia juga menyempatkan diri untuk menulis artikel atau buku. Ia tidur cukup malam dan selalu bangun pagi untuk memulai rutinitas hariannya.
Meski memiliki kesibukan yang luar biasa, Prof. Tayyeb selalu menyempatkan diri untuk beribadah dan beramal saleh. Ia kerap memberikan ceramah di masjid dan menghadiri berbagai acara keagamaan. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi kemanusiaan dan selalu membantu orang lain yang membutuhkan.
Dengan kata lain, Prof. Dr. Ahmed El-Tayyeb adalah contoh nyata seorang ulama yang hidup sederhana, penuh dedikasi, dan bermanfaat bagi umat. Ulama yang satu ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi Dunia Islam dan perdamaian. Keteladanannya patut kita jadikan inspirasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Matur nuwun, Tuan Guru telah berkenan berkunjung ke Indonesia. Ahlan wa sahlan, Tuan Guru!