Meningkatknya jumlah kasus corona di Bojonegoro jadi perhatian besar Pemerintah Kabupaten. Agar penyebaran wabah corona bisa ditekan, Pemkab akan lebih tegas lagi dalam penindakan kepada warga yang masih bersikeras untuk berkumpul di tempat umum.
Jumlah kasus corona di Bojonegoro terus meningkat. Dari data yang dikeluarkan oleh Pemkab Bojonegoro, hingga Rabu (25/3/2020) ada 35 kasus. Meskipun belum ada yang positif corona, hal ini membuat pihak-pihak terkait jadi lebih waspada.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menghimbau warganya untuk mengurangi kegiatan di luar rumah. Pemkab menganjurkan untuk warga tetap berada di rumah selama masa pandemi corona di Bojonegoro.
Sayangnya, himbauan Pemkab tak begitu digubris. Warga masih saja berkumpul di berbagai tempat. Mulai dari warung kopi, cafe, hingga tempat umum lain.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah pun turun tangan. Pada Minggu (22/3/2020), Anna Mu’awanah memimpin razia penertiban warung kopi dan cafe yang masih buka hingga malam hari.
Bersama dengan petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP, Bupati Bojonegoro mendatangi sejumlah tempat dan meminta warga untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
Namun lagi-lagi, himbauan dan juga aksi penertiban dari Pemkab ini tak menyurutkan langkah warga untuk berada di luar rumah. Warung kopi di sejumlah titik tetap dipenuhi oleh warga.
Berangkat dari hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyiapkan kebijakan yang lebih tegas lagi. Yakni membubarkan secara paksa warga yang berkumpul lebih dari 4 orang dan meminta warung kopi dan kafe untuk tutup pada pukul 21.00 WIB.
Bupati Bojonegoro sudah mengirimkan surat edaran kepada Gugus Tugas Covid-19 di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Salah satu poin utama adalah pembubaran paksa terhadap warga yang masih bersikeras nongkrong di warung kopi.
“Mulai tanggal 25 Maret 2020, untuk melakukan tindakan pembubaran paksa terhadap masyarakat yang nongkrong di warung kopi, cafe, tempat-tempat hiburan, dan tempat berkumpulnya kerumunan orang yang lebih dari 4 orang (tak harus menunggu jam tutup),” bunyi salah satu instruksi bupati.
Lewat akun Instagram miliknya, Anna Mu’awanah juga meminta para pemilik dan konsumen warung kopi untuk mengerti situasi pandemi corona di Bojonegoro yang makin gawat.
“Yang tercinta pemilik, pengelola, pembeli, pendatang. Mohon kerja samanya. Ini untuk kebaikan dan kesehatan kita semua. Terima kasih atas perhatiannya,” ujar Bupati perempuan pertama di Bojonegoro tersebut.
Dari informasi yang didapat oleh pihak-pihak terkait, bupati bahkan memerintahkan petugas gabungan untuk melakukan penyemprotan air untuk membubarkan paksa kerumunan warga yang masih bandel. Bupati meminta pihak Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup dan PDAM untuk bersinergi terkait hal ini.
Ada beberapa catatan dalam instruksi penyemprotan air untuk membubarkan warga tersebut. Seperti debit air kecil, menggunakan air tawar yang aman, dan tidak merusak dagangan. Penyemprotan air ini pun hanya akan dilakukan jika warga masih saja membandel.
Untuk membatasi penyebaran virus corona memang dibutuhkan sinergi dari semua pihak. Baik itu dari pemerintah hingga warganya. Dengan begitu, penyebaran corona atau covid-19 bisa ditekan secara maksimal.
Ayo kurang-kurangi ngopi dan nongkrong di luar ya, Nabs. Untuk sementara waktu, ngopi dan nongkrong bersama keluarga di rumah sendiri.