Makin merebaknya virus corona atau covid-19 membuat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membuka perekrutan tenaga kesehatan. Para rekrutan itu nantinya akan fokus membantu penanganan virus corona di Bojonegoro. Seperti apa detil perekrutan tenaga kesehatan baru tersebut?
Melalui surat nomor 440/1473/412.202/2020, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membuka rekrutmen tenaga kesehatan khusus dalam rangka darurat bencana non alam covid-19. Dalam rekrutmen tersebut, Pemkab Bojonegoro membutuhkan 161 orang yang akan menempati beberapa posisi.
Mayoritas yang dibutuhkan adalah tenaga kesehatan. Dengan rincian dokter umum (7 orang), perawat (70 orang), tenaga analis (6 orang), tenaga farmasi (5 orang), tenaga kesehatan lingkungan (2 orang), rekam media (5 orang) dan public safety center (6 orang).
Dibutuhkan pula tenaga non kesehatan. Adapaun rincian tenaga non kesehatan adalah security (15 orang), cleaning service (27 orang) dan tenaga laundry (18 orang).
Pendaftaran sendiri dibuka mulai 2 April 2020 dan bakal berakhir pada 4 April 2020. Pendaftaran tenaga kesehatan bisa dilakukan secara online melalui alamat https://bit.ly/RekrutmenTenagaDaruratBencanaNonAlam sedangkan khusus untuk tenaga public safety center bisa mendaftar secara online lewat https://bit.ly/tenagapsc119bjn
Sementara itu, untuk tenaga non kesehatan diminta untuk mengirimkan lamaran lengkap ke Kantor Dinas Kesehatan Bojonegoro yang terletak di Jalan Panglima Sudirman.
Untuk melihat persyaratan serta jadwal perekrutan secara lengkap, kamu bisa melihatnya melalui link ini: Rekrutmen Tenaga Kesehatan Bojonegoro.
Pemkab Butuh Tambahan Tenaga untuk Hadapi Covid-19
Memang tak bisa dipungkiri jika Kabupaten Bojonegoro membutuhkan banyak tambahan tenaga dalam menghadapi pandemi corona ini. Terutama bantuan tenaga di bidang medis atau kesehatan.
Tindak pencegahan memang wajib dilakukan. Pasalnya, beberapa kabupaten tetangga sudah ada banyak pasien yang positif covid-19. Contohnya Kabupaten Lamongan yang terkonfirmasi sudah ada 9 orang positif corona.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah juga terus meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, jumlah kecamatan yang memiliki Orang Dalam Pengawasan atau ODP terus bertambah.
“Mari terus jaga diri, keluarga dan lingkungan. Tanggal 31 (Maret) masih ada 11 kecamatan yang belum ada ODP-nya. Tanggal 1 April ini tinggal 9 kecamatan saja,” ujar Anna Mu’awanah.
Data per 1 April 2020, ada tambahan ODP baru di Bojonegoro. Jumlahnya mencapa 12 orang. Dengan begitu, jumlah ODP di Bojonegoro kembali meningkat. Dari yang sebelumnya 49 orang menjadi 60 orang.
“Jumlah kumulatif ODP di Bojoengoro hingga hari ini sebanyak 87 orang. 21 orang selesai masa pemantauan dan 1 PDP meninggal dunia,” ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bojonegoro dr. Wheny Dyah.
Menurut prediksi, puncak penyebaran virus corona akan terjadi pada akhir April. Karena itu, Pemkab Bojonegoro harus mempersiapkan diri dengan baik menghadapi ini semua.