Di tengah kecemasan akan wabah virus Corona, Bang Haji Rhoma akhirnya turun suara.
Wabah virus Corona dan kekhawatiran yang dirasakan masyarakat, membuat Bang Haji Rhoma Irama turun suara. Tentu bukan teriak-teriak demo ala mahasiswa. Tapi membuat sebuah lagu sendu yang memeluk kecemasan.
Pagi sekali. Setelah subuhan. Bapak mengirimi saya sebuah video. Jarang-jarang bapak mengirim saya file berbentuk video. Biasanya cuma gambar. Atau jika tidak begitu, tulisan.
Pagi ini, beliau mengirimi saya sebuah video. Tentu saya curiga. Jangan-jangan, ini video forward-an dari grup WA keluarga yang berisi teknik dan tata cara mencuci tangan dengan baik dan benar sesuai anjuran Kiai.
Tapi ternyata tidak. Saat saya buka, video itu memperlihatkan wajah Bang Haji Rhoma yang terlihat umik-umik dan menahan sedih. Setelah saya perbesar volume suara, ternyata Bang Haji sedang bernyanyi.
“Itu lagu baru Pak Haji Rhoma.” Kata bapak. Saya pun menjawab dengan emoticon senyum sekaligus perasaan cukup lega. Kirain ada apa. Hehe
Bapak memang nomor satu untuk urusan Rhoma Irama. Bahkan, sesaat setelah Bung Besar musik dangdut itu mengeluarkan lagu baru di tengah pandemi Corona, bapak langsung memberitahu saya.
Setelah saya kulik, ternyata benar. Rhoma meluncurkan lagu baru. Perihal itu, diumumkan Rhoma Irama pada Jumat, 3 April lalu melalui akun Instagram @rhoma_official.
Saya coba dengar lagu itu dengan seksama.
Video dibuka dengan nada minor yang langsung mengingatkan kita pada film Rhoma Irama Berkelana I, dengan latar visual lembah dan pepohonan yang teramat rumbuk sekali.
Sementara, Bang Haji menggunakan kaus hitam dan baju hem warna biru. Tampak bersedih dan merenung amat dalam di bawah pepohonan.
Kengerian yang mencekam, melanda segenap alam. Kala mahkhluk itu datang, menyerang dan mematikan. Sebuah pembukaan lagu yang teramat mengerikan tentu saja.
Pertama mendengar, saya langsung ingat suasana sebuah kota yang diserang dan diporak-porandakan oleh monster. Sementara Ultraman atau Power Ranger belum juga datang.
Kengerian sangat terasa karena dalam video klip tersebut, menampilkan sejumlah spot-spot kota terkenal di sejumlah negara yang tiba-tiba lengang akibat maraknya virus Corona.
Lagu tersebut, mungkin baru pertamakali saya dengar. Tapi, terasa sangat akrab. Nada-nada dan getar-getar suara yang keluar darinya, langsung melempar ingatan saya pada Rhoma muda saat sedang patah hati karena Ani. Sedih sekali.
Lagu-lagu Rhoma memang mudah sekali akrab dengan telinga pendengarnya, bukan hanya karena ia dinyanyikan Rhoma. Tapi karena lirik yang selalu berpesan secara jelas dan gamblang.
Pesan-pesan dari Bang Haji, selalu khas pesan orang tua yang mengingatkan anaknya untuk tak lupa beribadah kepada tuhan. Untuk mengingat Tuhan dalam keadaan takut maupun senang.
Karena video itu dikirim oleh Bapak saya, mungkin maksud Bapak saya juga mengingatkan agar saya tak lupa sembahyang lima waktu. Ya, mungkin saja begitu.
Dalam lagu tersebut, ada satu bagian lirik yang menurut saya sangat keren sekali. Begini bunyinya: mata dunia terbuka, betapa lemah manusia. Walaupun sudah digdaya, ternyata rapuh adanya. Hanyalah dengan mikroba bernama Corona.
Entah kenapa, saya suka dengan penggalan lirik itu. Saya merasakan adanya kesadaran bahwa manusia memang lemah, bahkan ketika melawan sosok musuh yang amat kecil berupa mikroba.
Ohya, ini lirik lengkap lagu Virus Corona dari Bang Haji Rhoma Irama:
Kengerian yang mencekam melanda segenap alam
Kala mahkhluk itu datang menyerang dan mematikan
Dia tak terlihat mata tak bisa diraba
Namun sangat mengerikan seluruh manusia
Hampir di segenap negeri mereka menutup diri
Isolasi bersembunyi ketakutan tak terperi
Hanyalah padamu tuhan kami mohon perlindungan
Dari ancaman bahaya virus yang makin mewabah
Berilah inayah untuk menghentikan
Mata dunia terbuka betapa lemah manusia
Walaupun sudah digdaya ternyata rapuh adanya
Hanyalah dengan mikroba bernama corona
Sungguh telah menghancurkan sendi kehidupan
Ikhtiar dan juga doa mari kita upayakan
Agar dunia terbebas darinya…
Virus Corona
Mendengar lagu memang tak serta merta membuat kecemasan menghilang. Tapi dari getar sedihnya, setidaknya mampu mempertebal simpati dan rasa kemanusiaan.
Dan sebuah lagu dari Bang Haji Rhoma berjudul Virus Corona tersebut, berusaha membangkitkan semangat empati kemanusiaan para pendengarnya.