Dulu, Wali Sanga menggunakan bahasa kiasan saat menerangkan kesaktian merah delima. Sayangya, orang awam mengira pusaka itu berbentuk batu. Padahal, Surat Al-Ikhlas alias Kulhu.
Batu merah delima merupakan pusaka yang masyhur di kalangan para pencari pusaka. Orang-orang sakti, mencari batu merah delima sebagai ageman kesaktian.
Bahkan proses mencarinya pun lewat bermacam cara. Ada yang lewat bertapa hingga lewat mengunjungi tempat-tempat gawat bin keramat.
Batu merah delima memang sangat spesial dan sering dikatakan memiliki banyak kesaktian. Konon, siapa pun yang memilikinya, bakal mendapat apa pun yang diinginkan.
Batu ini selalu dikaitkan dengan banyak manfaat gaib; seperti kebal senjata, bisa bikin usaha laris, bahkan bisa membuat si penggunanya menghilang, hingga kemudahan mendapat harta, tahta, dan, tentu saja, wanita.
Tapi, tahu tidak jika sesungguhnya, merah delima bukan berwujud batu. Tapi surat dalam Al Qur’an yang memang terkenal ampuh. Merah delima itu adalah Surat Al-Ikhlas alias Kulhu — surat pendek yang mayoritas sudah banyak yang tahu.
Syahdan, kyai zaman dulu, para Wali Sanga, memberi ijazah pada masyarakat awam dengan meminta mereka untuk mencari merah delima sebagai pusaka pegangan. Maksudnya, para wali meminta masyarakat mencari surah yang ada huruf “dal” nya lima.
Nah, ada sejumlah santri yang salah paham dengan mencari delima (batu) warna merah. Ujung-ujungnya, mencari batu akik pusaka merah delima seperti yang kita semua ketahui saat ini.
Padahal sesungguhnya, masyarakat disuruh mencari merah delima itu maksudnya mencari surah yang huruf “dal” nya berjumlah lima. Sayangnya, diartikan secara harfiah mencari akik merah delima. Akhirnya banyak yang salah paham hingga saat ini.
Kulhuallahu Aha(d), Allahu Soma(d), lamyali(d) walam yula(d), walam yakulahu kufuan Aha(d) —- Katakanlah (Muhammad); “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tiada sesuatu yang setara dengan Dia.
Meski pendek dan banyak yang hafal. Kita semua wajib tahu bahwa sesungguhnya Surat Kulhu memang surat pusaka. Surat yang amat istimewa dan spesial.
Sebab, isi dan intinya adalah menegaskan keesaan Allah sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Bahkan, paling tak berkepentingan (manusiawi) di antara surat-surat lain.
Jika dibanding Al-Falaq (Kul Audzu Birobbil Falak), misalnya: ada kepentingan manusiawi berupa minta perlindungan dari kejahatan. Atau jika dibanding An-Nas (Kul Audzu Birobbinnas), misalnya: ada kepentingan manusiawi berupa minta dilindungi dari kejahatan jin maupun manusia.
Sementara di surat Kulhu, tak ada permintaan (kepentingan manusiawi) apapun, kecuali mensyifati keesaan Allah. Ini menjadikan surat Kulhu amat istimewa. Karena itu disebut Al-Ikhlas. Sebab, dibaca penuh jujur dan ikhlas.
Itu pula yang menjadikan surat Kulhu sebagai pusaka. Sesuatu yang istimewa. Merah delima. Tapi sayangnya, pusaka merah delima yang dimaksud justru disalahpahami sebagai batu akik belaka.
Diilhami dari mauidhoh hasanah Syaikhina KH. Bahauddin Nur Salim.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Selama Ramadhan ini, redaksi Jurnaba.co berupaya menghadirkan kisah-kisah pendek bermuatan hikmah. Semoga bisa jadi kisah yang asyik dibaca sambil menunggu waktu sahur atau berbuka.