Pancaroba sedang membumbui suasana Kota Bojonegoro. Pergantian musim mulai memperlihatkan tanda-tandanya. Cuaca harian begitu tak menentu. Mirip banget kayak sikap gebetan yang plin-plan. Siang hari terasa panas dan terik, malamnya mendung kelabu disusul gerimis bagikan tangis.
Pancaroba merupakan sebutan pergantian musim di Indonesia. Baik dari musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya. Ketika pancaroba, cuaca memang tidak menentu. Ini menyebabkan setiap waktu tubuh harus beradaptasi.
Jika tubuh seseorang sulit beradaptasi, hampir dipastikan dia rentan terhadap sakit. Penyakit saat pancaroba yang umum adalah demam atau meriang, flu, batuk, pilek atau radang.
Beberapa kawan juga mengeluh tidak ena badan. Padahal-kalau-tidak-enak-kan-bisa-dikasihkan-kucing. Tapi bukan itu maksudnya. Tidak enak badan adalah kondisi di mana badan terasa kurang fit dan tidak prima.
Orang Jawa biasa menyebut dengan istilah meriang. Panas atau dingin, gerah atau katisen, semua tidak jelas. Yang jelas, tubuh tidak pada kondisi prima untuk melakukan aktivitas.
Satu di antaranya kawan-kawan itu adalah pemimpin redaksi Jurnaba.co, Mahfudin Akbar. Sosok yang mirip dengan Carlos Tevez ini terkena dampak pancaroba. Dia mengeluh demam dan susah tidur. Makan kurang bernafsu.
Bahkan, dia bisa menemukan rasa pahit dari air mineral yang konon tidak memiliki rasa. Seperti seorang pujangga yang kehilangan cintanya. Hmmm ~
Untungnya, pria yang akrab disapa Anin itu memiliki manajemen spiritual yang radikal. Sakit yang dikeluhkan tidak menjadi halangan dalam produktivitasnya.
Rasa sakit itu diubah menjadi sumber inspirasi. Tentu dalam menunjang karir dan mengembangkan ideologinya. Terbukti dengan konten tulisan yang masih saja mengisi rak halaman Jurnaba.co.
Pada pancaroba, kawan-kawan semua harus berhati-hati dalam beraktivitas. Jangan sampai lupa memperhitungkan perubahan cuaca. Dalam sekejap, cuaca bisa berubah dari panas terik menjadi hujan deras. Untuk itu, dibutuhkan persiapan agar aktivitas yang produktif tetap berjalan.
Yang pertama, istirahatlah yang cukup. Istirahat mampu menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan prima. Jika tubuh lelah, segera istirahat sejenak. Jangan paksa tubuh untuk bekerja terlalu lama.
Ini untuk menyiapkan tubuh agar terdapat energi untuk beradaptasi dengan perubahan cuaca. Istirahat yang cukup bukan berarti tidur berlama-lama. Kelamaan tidur akan membuat tubuh terlena dan waktu terbuang sisa-sia.
Yang kedua, jaga pola makan. Menjaga pola makan ini sangat penting. Makan harus tepat waktu. Selain itu, perlu disadari jenis gizi yang masuk ke dalam tubuh.
Jangan memakan makanan sembarangan. Makanan higienis sangat diperlukan untuk menghindari bakteri jahat masuk. Misalnya daun pepaya yang enak dan menyehatkan.
Ingat, kita manusia, bukan ulat atau kambing. Jadi, masak daun pepaya dengan baik dan benar agar bisa kita makan. Tutorial mengolahnya bisa kalian cari di Youtube. Jangan dicari di rumah mantan.
Yang ketiga, perbanyak minum air putih. Air putih… oke, air mineral. Meminum air mineral sangat penting bagi tubuh. Fungsinya untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Cairan ini sangat berguna bagi tubuh. Misalnya dalam mengatur sistem pembuangan toxic melalui keringat dan kencing. Keluarnya racun akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jadi, tubuh akan semakin mudah beradaptasi terhadap perubahan cuaca.
Yang keempat, sempatkan olahraga. Cukup sejenak luangkan waktu untuk mengerakkan seluruh bagian tubuh. Olahraga akan melancarkan aliran darang ke seluruh bagian tubuh.
Boleh dilakukan dengan sedikit peregangan atau senam kecil. Tidak perlu melakukan selama 2 jam pelajaran seperti di sekolah. Itu terlalu lebay.
Jika kawan-kawan sudah terlanjur tidak enak badan atau sakit ketika membaca tulisan ini, maka istirahat yang paling penting. Jika masih kurang, segera hubungi dokter untuk mendapat anjuran. Periksakan kondisi tersebut agar segera mendapat solusi kembali sehat bugar.
Tidak semua orang bisa disamakan dengan pemimpin redaksi Jurnaba.co. Setiap orang memiliki kondisi jasmani dan rohani yang berbeda. Semua istimewa dan unik. Tidak bisa disamakan. Namun, boleh dicontoh jika menginspirasi dan mampu diterapkan.
Tidak lama lagi, musim hujan akan berakhir. Meski lebih lama dari hubungan kalian yang kandas, ini merupakan kabar baik. Kalian tidak akan lagi dihujani kenangan dan tenggelam dalam genangannya.
Namun perlu diingat, musim kemarau bukan representasi perasaan kalian yang mengering dan gersang. Mari kita sambut musim baru dan kita tulis kisah baru.